31 - She is gone

1.4K 46 2
                                    

Mohon memberikan vote nya!!






Mahadewa

Setelah Serena tinggal di rumah kedua orang tuaku tentu saja aku merasa jauh lebih tenang. Apalagi ada mami dan papi yang bisa menjaganya saat aku sibuk karena aku tidak bisa lagi absen di masa kampanye. Selain itu waktu pemilihan umum juga makin dekat tentu saja aku semakin gencar berkampanye di berbagai acara supaya bisa mendapatkan suara yang banyak dari berbagai kalangan masyarakat.

Selain itu aku pun sudah menyerahkan berkas perceraian ke pengadilan agama dan menyuruh pengacaraku untuk kembali membuka kasus kematian ayah Serena, Arthur Rudolph dan mencari bukti kejahatan Fani. Meski aku memang sudah merekam suaranya saat dia mengatakan sudah membunuh ayahnya Serena tentu saja bukti itu takutnya tidak cukup. Kejahatan Fani tidak bisa dibiarkan begitu saja apalagi dengan tanpa rasa bersalah dia berselingkuh dengan Dominic Atmajaya.

Memang sangat tak mudah bercerai secara tiba-tiba dengan Estefania apalagi aku tidak mungkin memakai alasan perselingkuhan dengan Serena untuk menceraikan Fani. Meski begitu aku harus meyakinkan hakim jika bercerai dengan Fani adalah yang terbaik. Aku tidak bisa membiarkan Serena hamil tanpa sebuah pernikahan, apalagi anak yang ada dalam kandungannya adalah penerus keluarga Sastamijaya. Tak munafik aku memang sangat menginginkan seorang penerus apalagi usia ku hampir kepala empat.

"Mencari pemimpin tentu saja jangan cuma modal bicara tapi harus juga melihat dedikasinya untuk negara!" ucapku dengan percaya diri.

Ya.. saat ini aku memang sedang menyampaikan sambutan dalam sebuah acara pengajian akbar. Tentu saja kemampuanku dalam berorasi bisa menarik perhatian masyarakat sehingga aku sangat optimis bisa mendapat suara yang banyak dari mereka. Apalagi kini mulai banyak orang-orang yang tidak melihatku dari penampilan luar saja dan mulai yakin jika seorang Mahadewa memang merupakan politikus sejati. Ayolah jangan meragukan kemampuanku dalam bidang politik hanya karena aku tampan!

Setelah acara selesai kini aku dan Pak Zain mulai menuju mobil kembali karena masih ada acara kampanye di tempat lain. Sialnya aku malah berpapasan dengan Dominic alias selingkuhannya Stefani. Bagaimana mungkin dunia sesempit ini dan aku harus bertemu dengan bedebah satu itu. Ah membuat suasana hatiku memburuk saja apalagi saat melihat wajah songongnya!!

"Well... tak disangka-sangka ya kita bertemu lagi disini...."

"Ya saya pun tidak menyangka bisa bertemu dengan Pak Dominic disini. Bagaimana kabar Estefania alias istri saya?" Ucapku menekankan kata "istri" untuk menyindirnya.

"Tentu saja Fani selalu baik-baik saja saat bersama saya...." ucapnya sambil tersenyum penuh kemenangan.

"Ah begitu.. syukurlah tapi sedih sekali ya karena selama ini Fani hanya jadi selingkuhan bapak saja tidak pernah bapak jadikan istri!" Balasku lagi-lagi dengan sindiran keras.

"Sialan!! Tahu apa kamu tentang saya hah!!" Balasnya mulai emosi dan tangannya terkepal.

Suasana sudah mulai ribut apalagi Dominic hendak memukulku. Beruntung banyak orang yang mencegah perkelahian ini dan aku pun memang tidak mau mengotori tanganku untuk bertengkar dengan pria brengsek ini. Sambil mencemoohnya aku mulai masuk ke mobil dan pergi meninggalkan Dominic begitu saja.



.............................





"Bagaimana mungkin kamu bilang Stefani tidak selingkuh tapi kemarin saya melihat dia memang telah menjadi selingkuhan Dominic!! Kamu sebenarnya becus kerja gak sih?"

Setelah sampai kantor di sore harinya aku meminta detektif sewaanku datang dan menjelaskan semua ini. Bagaimana mungkin dia tidak bisa memberi bukti perselingkuhan Fani padahal sudah ku bayar mahal. Benar-benar membuatku rugi saja karena sudah mengeluarkan uang yang banyak!

Step FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang