24 - He knows

2.1K 40 1
                                    

Dimohon untuk memberikan vote nya!





Serena

Ajakan Thomas untuk bercinta dengannya membuatku merasa bingung. Ada perasaan sedikit cemas dan ingin menolak ajakannya karena aku tidak siap dengan semua hal yang tiba-tiba. Selain itu aku juga takut Thomas mengetahui jika aku sendiri sudah tidak perawan dan mencapku sebagai wanita yang nakal. Ini membuatku gugup bukan main dan aku tak tahu harus bagaimana dalam menghadapinya...

Tanpa mendengarkan balasanku Thomas mulai mencium leherku dalam. Sentuhan Thomas sedikit berbeda.. dia terlalu kasar dan aku tidak merasa nyaman sangat berbeda dengan Mahadewa. Saat ciumannya semakin turun suara Mahadewa terdengar dari luar kamar dan tentu saja aku merasa sedikit lega. Dengan bergegas aku keluar dari kamar dan Thomas tampak kecewa dengan semua ini.

Raut wajah Thomas menyiratkan sesuatu hal yang tidak ku mengerti. Tampaknya dia memang menyembunyikan sesuatu tapi aku berpura-pura tidak menyadarinya. Sehingga saat dia berpamitan aku hanya meresponnya dengan senyuman dan lambaian tangan. Entahlah apa isi kepalanya tapi mudah-mudahan saja itu bukan menyangkut sesuatu tentang diriku.

Esok harinya aku harus berkuliah seperti biasa karena ini adalah hari senin. Padahal aku membutuhkan waktu lebih untuk beristirahat tapi dengan terpaksa aku tetap berkuliah atau akan mendapatkan hukuman dari ibuku karena bermalas-malasan. Tampaknya efek liburan kemarin masih terasa dan membuat rasa malasku enggan menjauh.

Namun semenjak pulang dari vila tampaknya ibuku semakin protektif dan menentang hubunganku dengan Thomas. Padahal penyebab aku menjadi seperti ini karena suaminya sendiri tapi Thomas malah kena getahnya. Dalam hati aku meminta maaf pada Thomas karena dia harus mengalami fitnah yang merugikan seperti ini.

Saat melamun tiba-tiba Silvia menepuk pundakku di kelas dan dia mengajakku untuk pergi ke club saat sore hari. Dia bilang kuliah itu cukup membosankan jika tidak menghibur diri dengan clubbing. Dia memang sudah gila meskipun aku telah berusia legal namun ibuku jelas akan marah besar jika tahu aku pergi ke club. Sudah pasti Silvia juga akan mengajak Thomas apalagi mereka ternyata saudara sepupu.

"Ayolah Ser masa lo mau jalani masa muda dengan monoton terus sih? Lagian kan di Amerika pasti banyak club juga jangan bilang lo gak pernah clubbing?" Silvia terus-terusan membujukku dan aku jadi kesulitan untuk menolaknya.

Saat tinggal di Amerika aku memang tidak bisa bebas bergerak. Nenek dan kakekku sangatlah protektif bak orang timur padahal mereka sendiri berdarah barat. Alhasil aku tidak pernah masuk club dan minum alkohol sedikitpun karena sikap protektif mereka. Bisa dibilang aku ini memang cupu hanya saja semuanya tertutupi dengan wajahku yang sangat bule ini.

"Gue mau tapi jangan sampe nyokap tahu kalau gue clubbing Sil.." balasku sedikit bingung.

"Santai sis gue pastiin nyokap lo gak akan tahu kok!!"

Tak lama aku sampai di club namun suasana club sangat bising dan gelap yang membuatku merasa tak nyaman. Apalagi banyak orang yang mabuk dan bercumbu dengan pasangannya masing-masing dan membuatku mual. Ku lihat Thomas menghampiriku dan menyuruhku duduk di sebelahnya sambil merokok. Padahal dia tahu aku tidak suka asap rokok tapi dia mengabaikan hal ini. Sambil menghela nafas panjang aku hanya diam tidak melakukan apapun. Aku hanya memikirkan cara bagaimana pergi dari club ini dan kedepannya aku belum ada niat lagi untuk mengunjungi club.

"Sayang kok kamu diam aja sih? Lihat Silvia aja hepi kok disini!" Ucap Thomas mulai mendekat.

"Aku mau keluar dari sini aku gak betah!!" Ucapku sambil beranjak pergi.

Ku abaikan suara Thomas di belakang dan segera pergi dari club. Namun tiba-tiba ada seorang laki-laki menghadang dan hendak menciumku. Baunya sangat memuakkan dan menjijikan terlebih dia mencengkeram tanganku hingga terasa sangat sakit. Dengan sekuat tenaga aku menolaknya tapi sangatlah sulit. Beruntung Thomas langsung memukul pria menjijikan itu sampai terpental dan aku langsung memeluknya erat. Pasti pria gila itu adalah pria hidung belang yang mencari mangsa para gadis lemah sepertiku.

Step FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang