36 - I hate you mom

1.1K 34 0
                                    

Mohon memberikan dukungannya berupa komen dan vote!!!!!






Serena

Menjalani kehidupan sebagai seorang istri rasanya tidak begitu sulit. Aku hanya disuruh fokus saja melayani Mahadewa dan semua urusan rumah diurus oleh para maid. Namun aku baru tahu jika Mahadewa ternyata memiliki alergi kacang dan merasa bersalah ternyata selama ini aku tidak tahu apa-apa tentang dirinya.

Mahadewa terlihat sangat gembira karena dia dan Pak Zain akhirnya mendapatkan suara terbanyak dalam pemilihan umum walikota dan wakil walikota Jakarta Utara. Raut wajahnya yang sumringah membuatku ikut bahagia dan aku harap kita bisa selalu bersama tanpa ada orang yang mengganggu. Semoga saja Mahadewa bisa menjalankan tugasnya juga sebagai wakil walikota dengan baik.

Saat ini kami berdua sedang bersantai dan berpelukan dengan mesra. Setelah menikah dengannya perasaanku makin damai dan tentram, jelas situasi ini sangat aku harapkan sejak dulu.

"Aku pengen kita selalu seperti ini selamanya" ucapku damai.

"Tentu aja sayang aku gak akan pergi kemana-mana dan akan selalu berada disampingmu" balas Mahadewa yakin.

Aku mulai mengantuk karena Mahadewa memiliki dada yang bidang dan tubuh yang hangat. Aku merasa sangat terlindungi dalam pelukannya meskipun saat pelantikan nanti aku tidak bisa hadir karena publik tahunya yang menikah dengan Mahadewa itu ibu dan tentu saja publik pun tidak tahu jika ibu dan Mahadewa sudah resmi bercerai.

Karena merasa tenang dalam pelukan dia akhirnya aku tertidur dan dalam kondisi setengah sadar Mahadewa mencium kening serta mengusap pipiku. Semua sikapnya padaku sangat romantis dan aku merasa sangat dicintai olehnya...

Tapi beberapa jam kemudian Mahadewa berbicara dengan seseorang di telepon, aku pun kembali terbangun dalam tidur karena terasa sedikit bising. Dia terlihat sangat serius dan entah kenapa aku jadi ingin mencuri dengar apa yang dia bicarakan. Mungkin tak buruk juga aku mencuri dengar mana tahu ada informasi yang penting.

"Pak Dominic jangan macam-macam!! Jangan pernah memberi tahu Serena jika Fani yang membunuh ayahnya!!!!!" Ucap Mahadewa emosi.

Mendengar kabar ini tiba-tiba aku merasa kaget dan air mataku mulai mengalir dengan derasnya. Ayahku ternyata tidak meninggal karena kecelakaan dan ini semua ulah ibu. Tak tahan terus berpura-pura tidur, aku pun bangun dan duduk di sebelah Mahadewa. Dia terlihat sangat kaget karena aku sudah bangun namun aku menunggunya sampai dia selesai berbicara di telepon.

"Terserah anda karena saya tidak takut dengan ancaman anda Pak Dominic!!!" Ucap Mahadewa dan setelah itu dia mematikan ponselnya.

"Jelaskan apa maksud semua ini Mahadewa!!!" Ucapku tak mau berbasa-basi.

Dengan tangan terkepal aku mulai meminta penjelasan dan berusaha menahan emosi. Bagaimana bisa Mahadewa menyembunyikan berita besar ini dariku begitu saja. Ini adalah hal penting dan aku menjadi orang yang dungu karena tidak tahu apapun.

"Serena maafin aku tapi aku gak mau kandunganmu kenapa-napa karena mendengar kabar ini...."

"Dan kamu berniat terus menyembunyikan kejahatan ibuku, itu maumu???" Ucapku berapi-api.

"Bukan begitu sayang....."

"Stop aku gak mau mendengar apapun yang kamu bicarakan!!"

Sungguh aku merasa sangat kesal karena menjadi orang yang tak tahu apa-apa. Aku memutuskan keluar kamar dengan perasaan emosi dan Mahadewa mengejarku. Dia memelukku dari belakang tapi aku berusaha melepaskannya, aku benar-benar merasa emosi kenapa dia terus memperlakukanku seperti ini?

Step FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang