8 - My heart is beating so fast

5.7K 87 6
                                    

Jangan lupa dukungannya dengan mengklik tanda bintang 🥰






Serena

Sentuhan Mahadewa di tubuhku sulit aku tolak. Dia jelas memiliki pengalaman dan jam terbang yang banyak dibandingkan aku yang masih perawan. Sehingga tidak sulit merangsang titik sensitifku hingga rasanya tubuhku melayang karena sentuhannya. Aku sudah tidak peduli lagi dia ayah tiriku atau bukan, logikaku sudah melayang jauh sejak hari pertama dia menyentuhku.

Tapi entah kenapa akhir-akhir ini dia bersikap lebih lembut tidak memaksaku seperti kemarin-kemarin. Bahkan dia mau mengantarku untuk melaksanakan tes tulis padahal ku yakin dia sibuk dengan profesinya sebagai wakil rakyat. Entahlah sikapnya yang lembut ini malah membuatku curiga.

Saat ini aku tengah mengerjakan tes tulis masuk universitas dan memutuskan untuk mendaftar di jurusan Bisnis. Aku berusaha fokus dan bersungguh sungguh dalam mengerjakan soal namun urusan hasil entahlah aku tidak tahu. Setahuku soal yang diujikan ini lumayan bisa ku jawab karena aku memang memiliki otak yang lumayan pintar, bukan sombong tapi kenyataannya memang begitu.

Setelah selama 2 jam aku berada di ruangan untuk tes tulis kini akhirnya aku keluar dan menghirup udara segar. Kulihat Thomas sudah menungguku sambil melambaikan tangannya. Aku sampai lupa jika Thomas juga kuliah disini dan sedang berada di semester 3. Dia memiliki senyum yang cerah tampaknya suasana hatinya sedang bagus saat ini.

Penampilannya jauh lebih rapi dan tampan dengan jeans dan kemeja kotak kotak warna biru. Aku balas tersenyum dan mendatanginya, ya.. beginilah penampilan Thomas yang kusukai bukan penampilan lusuh dan kumal seperti kemarin kemarin. Dia harusnya sadar memiliki wajah yang tampan tinggal menggunakan baju yang rapi dan bersiha saja pesonanya sudah terlihat.

"Gimana tesnya honey?" Thomas bertanya sambil merangkulku tidak lupa dia mengecup pipiku.

"Entahlah tapi aku sedikit yakin bisa lulus......" jawabku cuek.

"Kamu pasti lulus honey... kamu kan pinter, by the way ayo kita nonton di bioskop, kamu bilang pengen kencan kan?" Ajak Thomas tiba-tiba dan dia semangat sekali.

"Kamu yakin? Awas aja kamu ajak temen temen kamu yang kucel itu" ancamku padanya.

"Nggak akan sayang...."

Akhirnya aku dan Thomas menonton film di bioskop. Dia memilih film komedi dan aku benar benar tidak habis pikir dengan tingkah aneh dan randomnya. Bukannya menonton film romantis kami malah menonton film komedi dan berakhir Thomas tertawa terbahak-bahak sepanjang film diputar. Sungguh di luar nalar sekali dia ini dan membuatku tak habis pikir.

Aku merasa kesal dengan tingkah Thomas yang makin aneh. Dia benar-benar tidak peka dengan kemauanku tapi hari ini aku akan bersabar karena tidak mau membuang waktu untuk emosi. Sambil menghela nafas panjang aku tidak fokus menonton film dan hanya ingin segera keluar dari bioskop ini. Padahal ekspekstasiku sudah sangat tinggi sekali namun dipatahkan dengan keadaan.



.......................




"Sayang kok dari tadi kamu diem aja, gak enak makanannya?" Tanya Thomas saat kami makan siang di food court.

"Aku males ngomong sama kamu" balasku merasa lelah dengan sikap Thomas yang semakin tidak jelas.

"Loh kenapa lagi sih?"

Aku tidak menjawab pertanyaannya dan makan sedikit saja karena tidak berselera. Meskipun Thomas mengajakku makan di tempat enak dan mahal tetap saja aku tidak merasa terkesan karena malah menonton film komedi yang sama sekali bukan genre kesukaanku. Terlebih aku merupakan sosok pendendam dan cenderung memiliki mood yang jelek jika sudah dikecewakan.

Step FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang