21 - Her mother is angry

2.8K 54 13
                                    

Mohon memberi vote dan follow akun author jangan jadi silent reader




Mahadewa

Kenekatanku akhir-akhir ini memang sudah melebihi batas normal. Bagaimana mungkin aku malah bercinta dengan Serena di rumah ini padahal ibunya saja hanya keluar sebentar. Tapi aku tidak bisa berhenti dan memang tidak mau berhenti karena Serena adalah canduku nomer satu saat ini dia hanya milikku seorang. Sayangnya aku hanya bisa satu ronde saja padahal selama ini aku tidak pernah puas melakukannya hanya satu kali. Tubuh Serena mirip dengan narkoba karena bisa membuatku kecanduan dan ingin berkali-kali menyentuhnya sampai puas.

Keesokan harinya kami pun sepakat berangkat ke puncak tapi suasana hatiku terasa buruk karena Fani mengajak bocah laki-laki itu, bocah laki-laki tinggi kurus yang selama ini jadi pacar Serena. Sepanjang perjalanan aku hanya diam tidak mengajak ngobrol Fani, bahkan aku berbohong sedang sakit tenggorokan hingga tidak bisa bicara banyak. Sial sekali Serena masih belum memutuskan hubungannya dengan Thomas.

Perjalanan ke puncak memakan waktu 3 jam dari arah Jakarta. Sesudahnya sampai disana aku beristirahat sejenak sehingga memutuskan untuk merokok di balkon. Tanpa sengaja ku lihat Serena memakai bikini dan dia sedang bermain air di kolam bersama pacarnya. Padahal tadi aku mengirim pesan video percintaan kami yang panas tapi sepertinya Serena pura-pura tidak peduli.

Tak lama ku rasakan Fani memelukku dari belakang. Dia terlihat nyaman memelukku namun aku masih tak fokus padanya karena melihat Serena yang tampak mesra dengan Thomas.

"Dewa.. masa udah sampai sini kita di kamar aja sih?" Ucap Fani manja.

"Aku mau habisin rokok ini dulu, kamu gabung aja sama mereka" balasku singkat

Tidak menunggu lama akhirnya Stefani bergabung dengan mereka. Rasanya rokok ini menjadi pahit saat Serena memakai bikin yang seksi dan mulai berciuman dengan bocah tengik itu. Lihat saja Serena kamu akan menyesal bermain-main denganku. Tak ku sangka di balik wajah polos Serena ternyata dia merupakan sosok gadis yang hebat dalam menaklukan laki-laki.




........................




Malam harinya kami mengadakan pesta barbekyu di halaman rumah. Beruntung langit penuh bintang sehingga tampak cerah dan indah, tampaknya malam ini hujan takkan turun. Sambil menyesap wine aku memperhatikan Serena yang membantu ibunya memanggang daging sapi. Ternyata mereka memang sangat mirip tapi bedanya Serena jauh lebih liar dari ibunya. Tak heran aku begitu dengan mudahnya terpikat pada Serena karena kemiripan Serena dengan Fani.

Tak lama bocah bertubuh tinggi itu datang mendekatiku. Tampaknya dia bosan karena tak ada teman mengobrol sedangkan Serena masih sibuk berkutat dengan daging sapinya.

"Om kok dari tadi diam aja? Liburannya membosankan ya?" Tanya bocah tengik itu.

"Sedikit.." balasku singkat.

Dengan penuh senyuman Fani datang mendekat dan memberiku sate yang sudah matang. Fani terlihat begitu mencintaiku yang entah kenapa rasa bersalah mulai menjalar di hatiku.

"Dewa aku udah buat sate barbekyu buat kamu.. cobain deh!" Ucap Stefani sambil menyuapiku.

Karena aku harus bersikap menjadi suami yang baik maka mau tidak mau aku menerima suapannya. Ku lihat Fani tersenyum puas dan mengecup pipiku. Serena yang melihat kemesraan kami tampak cemburu tapi aku malah dengan nakalnya mencium bibir Fani di depan Serena. Inilah pembalasanku karena berani-beraninya main-main denganku!

Setelah kenyang karena memakan banyak daging aku memutuskan untuk merokok di luar. Meski liburan ini lumayan bisa menyegarkan otakku tetap saja aku harus memikirkan bagaimana cara yang tepat untuk menyingkirkan partai yang sudah membuangku bak rongsokan.

Step FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang