42 - Accident

1.1K 44 5
                                    

Mohon memberikan vote dan komentarnya......






Mahadewa

Saat vonis hakim sudah diucapkan maka seketika itu juga aku dipindahkan dari kantor polisi ke lapas. Beruntung aku sudah mulai terbiasa menempati tempat yang sempit dan gelap sehingga tak merasa kaget lagi harus tinggal disini. Yah tidak buruk juga aku disini karena tahanan lain juga rata-rata mantan pejabat yang terlibat kasus korupsi atau suap. Mungkin hanya aku yang terlibat kasus skandal seks.

"Mau rokok bung?"

Seseorang menawariku untuk merokok dan aku langsung menerimanya. Setiap seminggu sekali kami bisa menghirup udara bebas dan bisa menikmati cahaya matahari di area lapas. Setidaknya otakku tidak membeku dan biasanya kami harus bersih-bersih area lapang dari dedaunan yang jatuh dari pohon. Entahlah mungkin sudah waktunya berdamai dengan keadaan karena suka tak suka pada akhirnya aku harus menjalani hukuman penjara ini.

"Pak Mahadewa ada seseorang mencari anda!"

Saat bersih-bersih dengan tahanan lain seorang sipir mendatangiku dan berkata ada tamu yang ingin bertemu. Tanpa bertanya siapa dia akhirnya aku mengikuti sipir itu dan membuang rokok.

"Saya punya berita yang bagus untuk anda Pak Mahadewa.."

Ternyata yang ingin bertemu denganku itu itu Rexa, anak buah papi yang ku suruh untuk segera menghancurkan Dominic. Aku memang sangat mengharapkan kabar bagaimana Dominic saat ini. Setelah masuk ruangan khusus aku pun langsung duduk dan menyimak omongannya.

"Apa ini mengenai Dominic Atmajaya?" Tanyaku ingin tahu.

"Ya.. saya sudah memberikan banyak bukti perselingkuhan dia kepada istrinya dan saya dengar bahwa istri Dominic telah menceraikannya...."

"Hm.. apa dia juga saat ini sudah kehilangan hartanya?"

"Dominic kabur dengan membawa harta istrinya yang lumayan banyak tapi saat ini dia sedang berada dalam pengejaran polisi, bisa dipastikan dia bukan lagi Dominic yang sombong dan angkuh Pak" ucap Rexa panjang lebar.

Sambil tersenyum puas aku mengapresiasi kinerja Rexa. Yah meski Dominic kabur setidaknya kehidupan dia sudah hancur dan saat ini hanya menjadi buronan polisi. Suruh siapa dia menghancurkan karir dan hidupku? Kalau bisa dia masuk penjara juga macam Estefania. Ternyata si sombong ini hanya menumpang hidup kepada istrinya yang kaya raya.

"Lakukan hal apapun supaya si keparat gila itu segera masuk penjara juga!!"

"Baik Pak Mahadewa saya akan laksanakan tugas dari anda...."

Setelah Rexa pergi aku hanya menyeringai penuh kemenangan. Ah rasanya aku tak pernah sebahagia ini saat menghancurkan orang lain. Bukankah dengan begini artinya skor kami satu sama?




..........................





"Yang jelas saya akan kembali terjun ke kursi legislatif setelah keluar dari sini....."

Obrolan dalam sel kami memang tak lepas dari harapan dan apa yang akan dilakukan setelah lepas dari penjara. Tapi sungguh mencengangkan setelah kasus korupsi yang mereka lakukan masih saja banyak tahanan yang ingin kembali menjadi politikus dan menduduki kursi wakil rakyat. Memang tak ada kapoknya sama sekali!!

"Memangnya ada yang akan mencoblos anda nantinya?" Tanyaku penasaran.

"Tentu saja pasti selalu ada... rakyat Indonesia itu sangat mudah, dikasih 50 ribu rupiah saja mereka dengan mudahnya memberikan hak suara pada saya" balas salah satu napi sambil tertawa puas.

Ah aku lupa, banyaknya kemiskinan stuktural yang merajalela memang membuat seseorang dengan sukarela mencoblos politikus yang bersedia memberi mereka uang. Politik uang bukan hal yang aneh lagi dalam dunia politik dan sayangnya metode ini masih banyak digunakan oleh sebagian orang karena bisa dengan mudahnya menapatkan suara dari rakyat.

Step FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang