24

762 57 1
                                    


***

Sejak 5 tahun yang lalu, Syan sadar, ia berubah menjadi  orang yang sangat plin-plan. Ya, plin-plan. Tadi, dengan tegas, ia menitah Pak Syarif untuk putar balik, tidak jadi berkunjung ke makam orang yang ia cintai. Tapi, apa. Baru sekitar 5 menit, Pak Syarif melajukan mobil untuk pulang ke rumah, Syan di tengah jalan, menitah Pak Syarif lagi, agar kembali ke makam.
Membuat Syan, sudah berada di makam saat ini, bahkan di makam orang yang paling Syan cintai selain anaknya Zian dan juga kedua orang tuanya.

Lagi, mengingat anaknya Zian, membuat air mata dalam sekejap, mengumpul di  kedua mata Syan. Dan yang paling menyebalkan, jantungnya yang sudah sedikit membaik dan reda dari rasa sesak tadi, kini kembali melanda hebat dada Syan. Terasa nyeri dan amat perih.

Haaaaaaaah.

Syan menarik nafas panjang, lalu di hembuskan dengan perlahan oleh laki-laki itu, berharap rasa sesak sialan yang ia rasakan bisa berkurang, tapi sialan. rasa sesak yang ia rasa tidak berkurang sedikitpun. Malah semakin sakit dan sesak di saat kedua matanya, membaca nama yang tertulis dalam nisan itu.

Membuat tangis yang Syan tahan sedari tadi, sedari ia menginjakkan kaki di samping makam ini, pecah.
Tangisannya sangat menyayat hati, membuat orang yang mendengarnya pasti merasa merinding sekaligus iba. Syukurnya, tidak ada orang lain di makam ini selain Syan. Pak Syarif? Tidak Syan ijinkan untuk datang ke makam ini, bahkan untuk turun dari mobil, Syan tidak mengijinkan laki-laki parubaya itu.

Terlalu memalukan, apabila supirnya itu melihat ia yang nangis dan terlihat rapuh seperti saat ini.
Wajar bukan, Syan rapuh. Syan lemah, Syan menangis saat ini.
Laki-laki mana yang tidak menangis, apabila rasa sedih, rasa tidak rela masih mendominasi hati dan bahkan seluruh eleman penting dalam hidupnya di tinggal oleh orang terkasih yang sudah menemaninya hampir 4 tahun dalam berumah tangga 5 tahun yang lalu.

Ya, makam yangbernisan kayu yang sedang Syan peluk dengan luka, rasa rindu dan bersalah yang besar,  bertuliskan nama SASA MAYSA AMANDA BINTI JASMAN.

Sasa yang malang, harus meregang nyawa karena kecelakaan mobil yang ia alami 5 tahun yang lalu.
Ya, di malam Sasa mengetahui  kalau Seyn adalah orang yang sudah menodai Sasa, di malam itu lah Sasa mengalami kecelakaan parah, lalu meninggal dunia setelah mendapat perawatan selama sekitar 2 jam di rumah sakit.
Masih ingat? Tentang Zian yang pingsan karena kelamaan menangis dan tidak ada orang yang mau menenangkannya? Zian yang di abaikan oleh Sasa?
Sasa, walau mulutnya mengatakan tidak peduli, mau Zian mati karena kelelahan menangis, mengatakan tidak akan takut apabila Zian mati, semua itu hanya kebohongan semata, nyatanya Sasa takut Zian kenapa-napa, dan apabila Zian kenapa-napa, pasti Syan…. Sebesar apapun laki-laki itu mencintainya, pasti akan menyalahkannya APABILA ANAK HARAM ITU MATI, pasti akan mengatai dirinya sebagai istri yang tidak becus. Belum lagi, dua mertuanya, yang membuat ia nekat bahkan menggunakan rahim Sara untuk mendapat anak, pasti apabila Zian kenapa-napa. Masalah yang akan ia hadapi sangat besar. Kedua mertua sialannya, pasti akan terus menyalahkannya.

Membuat ia nekat  di malam  ITU, 5 tahun yang lalu, membuat ia panic, segera menggendong Zian yang bahkan sudah tidak ada detak jantungnya 5 tahun yang lalu untuk ia bawa ke rumah sakit.

Tapi, sayang. Niatan hanya niatan. Di tengah perjalanan menuju rumah sakit, kecelakaan pahit yang di alami Sasa terjadi. Membuat Sasa di malam kecelakaan itu harus kehilangan dua kakinya sekaligus. Bayangkan sedan di tabrak sampai penyek oleh mobil yang memuat banyak drum. Dan tidak hanya kaki yang terpisah dari tubuh Sasa 5 tahun yang lalu, tapi tangan kanan Sasa juga harus terpisah dari tubunya, saking kuat hantaman mobil pada ia yang duduk di bangku kemudi  5 tahun yang lalu.
Perlakuan buruk Sasa terhadap anaknya ZIan di bayar tunai. Tangan yang ia gunakan untuk melumuri alat intim bayi laki-lakI itu dengan cabai rawit kecil, membuat bayi itu menjerit bahkan sampe berjam-jam 5 tahun yang lalu,  bahkan langsung terpotong malam itu juga.

Anak Untuk Suami SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang