20

869 50 2
                                    


Pdf anak untuk suami sahabatku ready. Harga 50 ribu. Promo bayar 100 rb dapat 45 judul termasuk dapat  cerita anak untuk suami sahabatku juga. Minat hubungi  085 337 484 038

Warning. 18+ ya

****
Rasanya Syan ingin mencekik Sara. sara sialan yang sangat rese dan tidak tahu diri. Sudah tahu istrinya baru melahirkan, tapi wanita keparat itu, menerima begitu saja tawaran istrinya yang ingin mengantarnya pulang.

Padahal, tanpa Syan tahu. Sasa lah yang memaksa agar Sara mau di antar olehnya, karena Sasa, ada hal penting yang ingin wanita itu bicarakan empat mata dengan Sara di mobil.

Mana sudi Sasa antar Sara atau bahkan dekat-dekat dengan Sara kalau tidak ada keperluannya.  Sekali lagi, Sasa nggak sudi. Sara terlalu kotor untuk dekat dengannya yang bersih. Ya, bersih, terbukti, sama anaknya saja, Sara di tolak keberadaannya, hal ini, membuat Sasa bagai berada di atas awan. Sekali lagi,  ada hal yang ingin Sasa bicarakan, yang tidak bisa di bicarakan di rumah, takut di dengar Syan suaminya.
Suaminya yang berhasil buat Sasa kesal tadi, karena menolak tegas, dirinya yang ingin  antar Sara. dan jangan panggil  nama Sasa, kalau Sasa tidak berhasil membuat suaminya mengijinkan dirinya.

Ya, dengan alasan gerah, suntuk, sekalian ingin cuci mata di pedagang kaki lima, Syan pada akhirnya mengijinkan Sasa. Sasa yang mengeluarkan semua alasan bohongnya.
Ya, mana ada Sasa mengantar, Sara. mana ada Sasa singgah di pedagang kaki lima yang ada di alun-alun kota.

Berada di jalan yang sangat lengang atau sepi, iya saat ini. Bersama dengan Sara yang duduk dengan kaku di sampingnya. Di depan dada wanita pembangkang di sampingnya, ada anak haram perempuannya yang tengah tidur.
Ya, ternyata di dalam taksi yang Sara gunakan untuk datang ke rumahnya, masih parker di depan rumahnya dan di dalam taksi, ada  bos keripik  tempat Sara kerja yang sedang menggendong anak haramnya yang anteng.

“Apa yang ingin kamu bicarakan? Sudah 5 menit, kita hanya duduk diam  tanpa suara., Zian bisa saja sedang nangis karena tidak ada mama di dekatnya,”ucap Sara parau, serak dan gemetar. Wajar, parau, gemetar, serak, sejak kedua kaki pendeknya keluar dari gerbang rumah Sasa. Tangis tanpa suara Sara pecah.

Ingatan tentang bagaimana anaknya yang masih bayi menolak sentuhan, gendongan dan mengabaikan panggilannya, memutar bagai kaset rusak dalam otak dan hati Sara saat ini.
Sara yang sial. Sangat merutuk dirinya yang menye-menye, karena kembali, air matanya sudah mengalir lagi dalam diam saat ini, membasahi kedua pipinya dalam sekejap.

Melihatnya, Sasa mendengus sinis dan jijik. Kamu nangis darah, aku tidak akan kasihan padamu. Ucap batin Sasa kejam./

Hati Sasa  sudah terlanjur hancur, walau ia yang meminta sendiri, agar Sara menolongnya, hati Sasa tetap sakit, hancur di dalam sana,. Wanita lain lah yang mengandung anaknya, bukan dirinya, dan yang paling sakit, kenapa Sara dengan mudah mau dan dengan cepat setuju ingin menolongnya. Permintaan tolongnya seram, tapi Sara mau-mau saja. Apa iya, Sara ingin incar suaminya, posisinya saat ini, dan ingin incra harta suaminya?

Makanya ia setuuju dengan mudah untuk membantunya. Sialan. kamu tidak akan pernah bisa untuk merebut apapun yang sudah ajdi milikku, Sara. teriak batin Sasa tegas.
Sasa yang dengan gerak kaku, enggan menoleh kearah Sara, yang menatapnya dengan tatapan nanar saat ini. Tapi, mau tidak mau, agar lebih puas, ia harus berucap kata yang menyakitkan sambil menatap wanita itu.

“Kamu miskin, salah satu alasan Zian nggak suka di gendong olehmu, apalagi jadi anakmu, ’’ucap Sasa kelewat santai, membuat hati Sara menangis, bahkan air mata, mengalir lagi dari kedua mata wanita itu.

Sara tidak sakit hati, akan ucapan Sasa. Karena yang Sasa ucapkan adalah fakta.

“Sasa, aku ikhlas, aku ridho…”

Anak Untuk Suami SahabatkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang