Bab 37

1.9K 54 3
                                    

Hari ini habib Zaidan serta tim sekar langit berangkat ke Bali. Mereka ada undangan di sana, acara pembukaan resort milik pak Djarot dan bu Diah. Masih ingat kan yang mengundang habib Zaidan di Surakarta. Mereka lah yang mengundang habib ke Bali karena resort yang dibangun sudah jadi dan siap huni. Maka nya pak Djarot mengadakan acara selametan dengan mengundang habib Zaidan beserta tim. Ayra, Aisyah, umi dan abi juga ikut ke Bali.

Di dalam pesawat, Zaidan terus menggenggam tangan istrinya.

"Kamu ndak takut sayang?" tanya Zaidan.

"Ndak," geleng Ayra.

Sekitar 1 jam 20 menitan penerbangan mereka sampai di Bali.

Zaidan tampak keren memakai jeans hitam dan juga kemeja hitam, kacamata hitam juga tak lupa. Serba hitam tapi kece.

Ini yang pertama untuk Zaidan menginjakkan kakinya di tanah Bali, sedangkan Ayra ini ke 3 kalinya. Sewaktu study tour sma dan kemarin bersama keluarga nya sebelum Ayra menikah.

"Keren kali habib kita," ucap cak gofur salah satu vokalis sekar langit.

"Yo mesti keren kita kan udah di Bali," sahut mas Lana.

Di Bandara juga para fans muslim yang ada di Bali menyambut kedatangan habib Zaidan dan sekar langit.

"Matursuwun," ucap Zaidan.

Mereka ber foto bersama.

Pegawai pak Djarot menjemput habib Zaidan beserta rombongan nya menuju resort pak Djarot yang ada di daerah ubud.

Resort dekat pantai itu menyuguhkan pemandangan yang sangat indah.

"Selamat datang habib dan keluarga," ucap pak Djarot.

"Bagaimana perjalanan nya?" tanya pak Djarot.

"Alhamdulillah lancar blass," ucap Zaidan.

Mereka mengobrol di ruang tamu nya pak Djarot. Jadi dalam satu kawasan itu ada beberapa kamar yang terpisah-pisah dan bangunan utama yang terbesar terdapat beberapa kamar dan juga ruang tamu besar untuk para tamu.

Pak Djarot meminta pegawai resort nya mengantarkan habib dan yang lainnya ke kamar masing-masing. Untuk tim hadroh karena banyak, mereka ditempatkan di bangunan utama, untuk umi dan abi beda bangunan dan untuk habib Zaidan juga beda bangunan hanya sebelahan tidak jauh-jauh amat.

"Silahkan habib," ucap pegawai laki-laki dengan sopan.

Habib Zaidan memasuki kamar nya bersama Ayra.

"Adem banget yang," ucap Zaidan langsung merebahkan tubuh nya di kasur empuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Adem banget yang," ucap Zaidan langsung merebahkan tubuh nya di kasur empuk.

Kamar modelan resort atau villa, dengan ciri khas kayu kayu.

"Sini bobo dulu," Zaidan menepuk-nepuk kasur di sebelah nya.

Ayra menghampiri suaminya dan malah duduk di pinggiran kasur, hingga suaminya menarik pinggang Ayra.

"Mas ih,"

Tak terasa Zaidan dan Ayra ketiduran sampai sore menjelang magrib bahkan mereka hampir ketinggalan sholat ashar. Sekalian saja mereka menunaikan sholat maghrib.

Selepas Magrib an, Zaidan dan Ayra keluar kamar. Mereka menghampiri bangunan utama, di sana semuanya tengah berkumpul.

"Eh pengantin baru, muncul juga," celetuk umi.

"Ini mi istri Zidan tidurnya nyenyak banget," ucap Zaidan.

"Nyenyak apa nyenyak," goda abi.

"Yok ah makan, lapar nih," ajak Zaidan.

Mereka ke tempat makan dengan area terbuka, walaupun malam hari tapi suasana nya tetap menyenangkan. Setelah makan mereka berkumpul kembali di sebuah ruangan luas sambil lesehan dan disuguhi camilan juga kopi khas Bali.

"Iyo tadi kita ke pantai banyak bule, pokoknya harus banyak-banyak istighfar deh," ucap mas Lana.

"Kata saya juga, mending diem di resort anak-anak pada minta ke pantai," sahut mas Raka.

"Ono opo toh?" tanya Zaidan.

"Banyak bule yang pakaiannya aduh," geleng mas Taufiq.

Wajar sih apalagi di Bali yang notabene nya wisata kebanyakan dari mancanegara asing dan tentunya banyak bule-bule asing.

"Zidan ojo ke pantai," ucap umi.

"Abi boleh?" tanya abi.

"Boleh tapi abi jangan tidur sama umi ya," ucap umi.

"Hehe ngga, abi mah sama umi aja," ucap abi sambil bergelayut pada tangan umi.

"Wes, kalo mau ke pantai ada yang bule nya masih pakai baju sopan-sopan, nanti besok tak anterin," ucap pak Djarot.

Malam ini mereka mengobrol santai karena kan acara baru diadakan besok malam.

Umi, Aisyah, Ayra dan bu Diah istri pak Djarot, mereka memisahkan diri dari para laki-laki. Bu Diah mengajak mereka untuk meni pedi yang disediakan oleh resort nya.

"Masyallah, semoga resort nya membawa keberkahan selalu," ucap umi.

"Aamiin,"

Bunda Ayra video call. Ayra mengangkat nya dan berbicara bahwa dirinya sedang berada di Bali. Emang sih bunda sudah tahu bahwa Ayra dan suaminya sedang pada di Bali.

Selesai meni pedi, sekitar jam 10 malam. Ayra kembali ke kamar duluan. Tak berselang lama Zaidan juga ikut masuk ke dalam kamar dan tak lupa menguncinya.

"Istri dimana?" panggil Zaidan.

"Sayang, mas di kamar loh," ucap Zaidan.

"Iya mas, Ayra lagi di kamar mandi," sahut Ayra.

Zaidan tersenyum kala mendengar suara istrinya.















Kayanya aku update seminggu sekali 😭
Berasa punya utang kalo belum rampungin ini cerita😭
Maaf ya ges🙏

Assalamu'alaikum calon suami (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang