Sore ini Ayra bersiap akan menginap di rumah ayah bunda nya karena besok di hari minggu ini ada acara di rumah bunda nya Ayra. Sekedar untuk kumpul-kumpul dan silaturahim. Ayahnya mengundang grup gambus kenalan habib Zaidan.
Ayra juga sudah kangen bunda nya.
"Loh ndak bahaya ta?" tanya habib Zaidan.
Penampilan Ayra saat ini sangat lah cantik, padahal hanya akan ke rumah bunda nya tapi Ayra merias wajahnya, memakai gamis dan pashmina rapi. Zaidan melihat istrinya itu sangat cantik.
"Bahaya," jawab Ayra.
Cup..
Kan benar saja, suaminya itu mencium pipinya.
"Jangan cantik-cantik kalo keluar, biar cantiknya kamu buat saya aja," ucap Zaidan.
Ayra langsung tersipu malu, pipinya merah.
Mereka berpamitan pada umi dan abi.
Ayra dan Zaidan mampir ke sebuah resto yang menyajikan mie viral dan selalu banyak pelanggan nya.
"Kamu duduk aja cari tempat yang kosong, biar mas yang pesan," ucap Zaidan.
"Nggeh,"
Ayra mendapati tempat duduk kosong pas di dekat jendela jadi bisa melihat keluar.
Zaidan pun kembali setelah mengantri. Pesanan mereka juga langsung datang. Dua mie viral, dimsum, dan minumannya.
Zaidan melihat keringat bercucuran di dahi istrinya.
"Jangan pedas-pedas tadi harusnya," ucap Zaidan sambil mengelap keringat Ayra menggunakan tissue.
"Segini mah ngga pedas," ucap Ayra.
"Orang kamu sampe keringet an gitu dibilang ngga pedas,"
"Cobain aja nih," Ayra menyodorkan mie pada suaminya.
"Ngga, itu banyak cabe nya gitu,"
Saat akan ke parkiran tiba-tiba ada beberapa orang yang menghampiri.
"Habib Zaidan," panggil salah satu cewek.
Mereka menghampiri habib Zaidan.
"Boleh minta foto ngga bib?" tanya cewek-cewek itu.
Seperti biasa habib Zaidan akan bertanya dulu pada Ayra.
"Boleh ndak sayang?" tanya Zaidan.
"Boleh ko,"
Mereka berfoto, Ayra juga ikut karena mereka mengajak Ayra.
"Besok malam di lapangan Arhanud?" tanya fans.
"Iya, pada hadir ya," ucap Zaidan.
"Pasti bib,"
Zaidan pun melanjutkan perjalanannya ke rumah mertuanya. Sekitar jam 8 malam mereka sampai rumah.
"Assalamu'alaikum," ucap Ayra.
"Waalaikumsalam," jawab bunda.
"Eh Ayra, Zaidan, ayo masuk,"
"Ayah mana bun?" tanya Ayra.
"Belum pulang," jawab bunda.
"Bunda sendiri aja?"
"Ya beginilah keadaan rumah sepi kalo ayah belum pulang," kata bunda.
"Untung, sekarang kamu nginep," Bunda memeluk Ayra.
Zaidan pamit untuk sholat isya, sementara Ayra sedang halangan jadi tidak sholat.
Bunda membuat kue kesukaan Ayra saat tadi siang Ayra mengabari bahwa akan menginap bunda sangat senang dan semangat sampai-sampai bunda nya membuat kue dadakan. Kue putri ayu kesukaannya Ayra.
"Makasih bunda, sampai repot-repot segala," ucap Ayra.
"Gimana sayang betah di sana?" tanya bunda.
"Alhamdulillah betah bun, semuanya baik dan sayang Ayra,"
Selepas sholat Zaidan kembali, ia ikut duduk di sofa ruang tengah. Masih memakai koko sarung dan pecinya.
"Di makan bib, tadi bunda buatin kue khusus kalian berdua," ucap bunda.
"Iya bun, makasih,"
Ayah baru datang, tadi katanya ada pasien darurat yang harus segera di operasi maka nya pulang terlambat.
"Wah ada anak sama mantu nih, seru amat ngobrol apaan," ucap ayah yang juga ikut duduk di sofa.
"Ini bunda lagi cerita saat Ayra kelas 1 sd," ucap bunda.
Bunda nya menceritakan kepada Zaidan, saat Ayra kelas 1 SD ada saja hal yang membuat bunda nya tertawa. Pernah Ayra saat itu memberikan semua uang sakunya kepada teman sebangku nya karena setiap hari Yar melihat temannya itu tidak pernah jajan, Ayra yang kasihan pun memberikan uangnya. Eh tidak taunya teman barunya itu diantar oleh mobil mewah ternyata anak orang kaya dan Ayra baru tahu kenapa temannya itu tidak jajan karena memang dia selalu membawa bekal makanan yang sehat dari rumah.
Zaidan juga mendengar cerita dari bunda nya itu ikut tertawa.
Ayra malu bunda nya menceritakan aib Ayra saat masih bocil ingusan. Tapi melihat suaminya yang tertawa lepas Ayra merasa senang. Ia mengambil foto suaminya diam-diam.
"Kamu juga pernah keukeuh ikut abang ke sekolahnya," ucap bunda."Ayra lupa-lupa ingat," ucap Ayra.
Sudah larut malam, Ayra masuk ke kamar nya. Ayra sangat rindu dengan kasurnya.
"Mas Zaidan," panggil Ayra.
"Dalem sayang," ucap Zaidan yang sedang mengganti baju koko nya.
"Bobok yuk!" ajak Ayra sambil mengedipkan matanya.
"Kamu nakal ya," ucap Zaidan.
Boleh kan genit sama suami sendiri asal jangan sama suami orang aja.
Maaf ya aku updatenya belang bentong, sehari up sehari ngga. Lumayan keteteran sih buat novel 3 sekaligus dalam satu hari belum lagi kegiatan di real life aku, insyallah aku tetep usahakan untuk update🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum calon suami (End)
Espiritual"SAH!" Ucapan-ucapan terdengar dari setiap orang yang hadir dan menyaksikan acara yang sakral itu. Seorang laki-laki yang sedang duduk di kursi akad dengan memakai gamis putih dan juga sorban di kepalanya ala orang Arab terlihat sangat tampan. Zai...