"Aku lebih suka menatap matamu, itu lebih indah dari apapun. Bahkan bayangan diriku ada pada matamu,"
-Zaidan Yahya-
Hari ke 2 di Bali
Pak Djarot mengajak rombongan habib Zaidan ke pantai yang ada di Kuta. Pagi-pagi sekali pak Djarot mengajaknya sambil mengejar sunrise, juga untuk mengantisipasi bule-bule seperti yang sudah di bicarakan kemarin karena biasanya para bule baru siang an ke pantai untuk berjemur dan mengejar sunset.
"Sayang sampun dereng?" tanya Zaidan.
"Sebentar lagi mas," jawab Ayra yang sedang di dalam kamar mandi.
Ayra sudah mandi dan sekalian berganti baju.
"Yuk sayang," ajak Zaidan.
Mereka sudah berkumpul dan menunggu kedua pasangan Ayra dan Zaidan.
"Nah yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga,"
Mereka langsung saja menaiki mobil menuju pantai yang indah untuk melihat sunrise. Sekitar 25 menit mereka sampai di sebuah pantai dengan pasirnya yang memang tidak terlalu putih tapi kecoklatan tapi pasirnya bagus untuk bermain.
Masih gelap tapi tidak terlalu gelap karena sebentar lagi mentari muncul dari arah timur.
Istrinya pak Djarot juga membawa sarapan untuk nanti sarapan bersama karena semuanya juga belum pada sarapan.
Zaidan mengajak Ayra melipir dari keramaian orang-orang sambil menunggu sunrise. Saat itu juga banyak yang menanti sunrise dan kebanyakan sih orang indo. Kata pak Djarot pantai ini bagus untuk melihat sunrise.
"Sini aja sayang," ucap Zaidan sambil memeluk pinggang Ayra.
Tinggal hitungan detik matahari akan muncul ke permukaan.
Tiga..
Dua..
Satu..Matahari muncul ke permukaan, terlihat sangat besar dan terasa hangat.
"Masyallah indah sekali mas," takjub Ayra.
"Iya indah banget, tapi lebih indah lagi istriku," ucap Zaidan sambil tersenyum menatap istrinya yang tengah fokus menyaksikan matahari terbit.
Ayra pun mengalihkan pandangan nya menatap suaminya.
"Aku lebih suka menatap matamu, itu lebih indah dari apapun. Bahkan bayangan diriku ada pada matamu," ucap Zaidan sambil tersenyum menatap mata Ayra.
"Kalo aku melotot masih suka?" tanya Ayra.
"Sayang, orang mas lagi serius juga," ucap Zaidan lalu mencubit hidung Ayra.
Mereka berakhir kejar-kejaran seperti bocah.
"Hei, Zidan Ayra ayo makan dulu," panggil umi.
Mereka menghampiri umi dan yang lainnya. Ramai-ramai sedang sarapan sambil duduk di tikar yang dibawa. Rasanya benar-benar seperti sedang liburan.
"Semongko nya mau," ucap Zaidan.
Tapi Aisyah malah membawa semua semangkanya dan memberikan pada tim hadroh.
"Wlee.. " Aisyah menjulurkan lidah nya mengerjai abangnya.
"Umi mau semangka," rengek Zaidan seperti anak kecil.
"Ini nih ada lagi di kupas," ucap abi.
"Zidan liat tuh istri kamu," ucap umi.
Ayra tertawa saja terkadang suaminya itu masih seperti bocah tapi kalo sudah di atas panggung beda lagi aura nya positif vibes dan rasanya segan.
Setelah sarapan, tim sekar langit sedang main voli pantai karena masih sekitar jam 7 pagi, udaranya tidak panas tapi adem.
Zaidan juga ikutan main bola voli. Pada lucu semuanya memakai sarung vibesnya udah kaya anak pesantren lagi piknik.
"Sini bola nya," teriak Zaidan.
Ayra, umi, abi, Aisyah hanya menyaksikan mereka saja sambil terus tertawa karena semuanya pada ngga bisa main bola voli tapi belajar otodidak. Setelah puas bermain bola voli, mereka bermain pasir pantai dan sekalian bermain air.
"Whaha.. " tawa Ayra saat melihat cak Gofur dipegangi oleh mas Lana dan habib Zaidan lalu menceburkan nya ke air.
Semua itu ulah habib Zaidan yang sangat jahil. Bahkan mas Raka dan mas Taufiq yang sudah membangun istana pasir sama habib Zaidan di rubuhkan akibat bercanda dengan cak Gofur yang akan membalas habib Zaidan supaya basah-basah an juga. Habib Zaidan berlari eh malah kena istana pasir yang sudah dibangun mas Raka.
"Zaidan jangan jahil nak," teriak umi karena jarak duduknya lumayan jauh.
Sekitar jam 10 mereka melanjutkan perjalanan ke tempat wisata monkey forest yang terkenal banyak monyet nya.
"Kuk gerukk.. " ucap Zaidan sambil memberi kacang untuk monkey-monkey nya.
Para monkey langsung menghampiri dan berebut makanan.
"Ihh lucu," ucap Ayra saat melihat bayi monkey.
"Heh," Zaidan terheran masa istrinya bilang lucu ke monkey.
"Lah emang lucu,"
Zaidan menggelengkan kepalanya.
Semuanya berswafoto untuk kenang-kenangan.
Mereka kembali ke penginapan karena akan siap-siap untuk acara malam ini. Ayra sampai pangling melihat suaminya memakai baju adat Bali berwarna putih seperti baju koko dan sarung kain khas Bali sangat tampan ditambah memakai ikat kepala ciri khas Bali.
Jam 8 Zaidan berangkat ke lokasi acara yang di adakan di lapangan luas dekat resort milik pak Djarot. Sungguh sangat ramai sekali. Ini pertama kalinya habib Zaidan bersama tim sekar langit manggung di Bali.
Habib Zaidan langsung menaiki panggung. Sementara Ayra, umi, abi dan tim inti duduk di depan panggung bersebelahan dengan tim hadroh, mereka disediakan tempat khusus.
Sholawat demi sholawat dilantunkan, malam itu Bali bersholawat bersama habib Zaidan Yahya. Tidak hanya para penggemar mzy atau muslim Bali tapi juga para bule ikut menonton acara sholawat karena memang dekat dengan pantai juga.
Dari atas panggung Zaidan berbicara pada istrinya.
"Sini sayang," ucap Zaidan dengan melambaikan tangan pada Ayra lalu menepuk-nepuk tempat duduk di sebelah nya.
Ayra menggeleng.
Zaidan malah memberikan finger heart untuk istrinya tapi yang teriak dan baper satu majelis. Ayra sih senyum-senyum saja.
Sorry gaes agak lama up nya
Jangan lupa vote dan komen nya😇
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum calon suami (End)
Spiritual"SAH!" Ucapan-ucapan terdengar dari setiap orang yang hadir dan menyaksikan acara yang sakral itu. Seorang laki-laki yang sedang duduk di kursi akad dengan memakai gamis putih dan juga sorban di kepalanya ala orang Arab terlihat sangat tampan. Zai...