Bab 32

2.1K 56 0
                                    

Weekend emang pas untuk healing atau bersantai. Dari pagi Ayra melakukan aktivasi seperti senam pagi, bantu umi masak. Saat ini Ayra tengah rebahan di atas karpet bulu sambil ngadem dibawah ac.

Krek..

Pintu kamar Ayra terbuka, menampakkan suaminya yang baru balik kamar setelah tadi bersih-bersih rumput di belakang rumah abi.

"Enak kali yang ngadem," ucap Zaidan ikut merebahkan dirinya di samping Ayra.

"Mas mandi dulu gih," ucap Ayra.

"Mas mandi tapi habis mandi kita berangkat ya," ucap Zaidan.

"Berangkat kemana mas panas tau,"

"Udah pokoknya kamu siap-siap, mas mau mandi nih,"

"Mau kemana dulu mas?" tanya Ayra.

"Nonton yuk," ajak Zaidan.

"Serius mas ngajak aku nonton?"

"Iya,"

"Yaudah cepat mas mandi, aku mau siap-siap," ucap Ayra.

Zaidan heran melihat istrinya yang antusias.

Ayra memakai kulot coklat dipadukan tunik blue juga hijab coklat. Zaidan memakai kemeja garis-garis.

Mereka berangkat ke mall sekitar pukul 1 siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mereka berangkat ke mall sekitar pukul 1 siang. Zaidan terus menggandeng tangan istrinya. Seperti biasa dimana pun pasti ada saja fans habib Zaidan yang menyapa ya dan meminta foto. Tentu Ayra mengizinkan suaminya berfoto dengan para penggemar nya.

Sampai di bioskop, Zaidan yang membeli tiketnya tadi Ayra bilang ingin, menonton film horor luar negeri yang sedang tayang saat ini dan ramai diperbincangkan.

Sambil menunggu beberapa antrean, Ayra mengambil foto suaminya.

Saat giliran antrean Zaidan pun maju dan memilih tempat duduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat giliran antrean Zaidan pun maju dan memilih tempat duduk. Zaidan juga membeli pop corn berukuran besar dan dua minuman.

Jam tayang nya akan segera dimulai mereka pun langsung masuk saja ke dalam bioskop. Mungkin karena weekend jadi seisi bioskop penuh, Zaidan juga mendapatkan tempat duduk sisaan yang untung nya ada di deretan ke 3 dari belakang. Kebanyakan yang nonton pasangan muda mudi.

Film pun dimulai, bahkan dalam bioskop pun Zaidan masih menggenggam tangan istrinya. Beberapa kali Ayra menjerit karena kaget jumpscare.

Sekitar hampir dua jam, mereka keluar dari bioskop. Ayra ingin ke toilet daritadi sudah ditahan.

"Mas tunggu di sini," ucap Zaidan di depan jalan menuju toilet.

"Iya mas, sebentar ko," ucap Ayra.

"Sini tas nya biar mas bawa,"

Ayra memberikan tasnya pada suaminya lalu segera masuk ke toilet.

Selesai dari toilet, Zaidan mengajak Ayra makan di sebuah restoran.

"Eh mas tas aku, maaf ya lupa," ucap Ayra saat tas nya terus dibawakan sang suami.

"Gpp ko,"

Jam 5 sore, Mereka baru pulang ke rumah. Zaidan harus bersiap karena malam ini ada acara.

Ayra sudah janjian dengan para besti nya untuk pergi ke majelisan. Zaidan memaki kemeja putih, sarung dan peci hitamnya. Sepertinya itu outfit favoritnya.

"Sayang, kamu berangkat nya sama aku," ucap Zaidan.

Mereka berangkat ke lokasi acara yang jaraknya sekitar satu jam. Sampai di sana Zaidan ke tempat transit terlebih dahulu. Ayra menemui Azizah dan Kayla di depan gerbang.

"Mas, aku duluan ya nanti," pamit Ayra.

Zaidan mengizinkan Ayra ikut majelisan duduknya bersama para jamaah bukan di tempat VIP.

"Hati-hati ya sayang, nanti mulih nya bareng aku," ucap Zaidan.

"Siap paksu," ucap Ayra.

"Paksu?"

"Pak suami hehe,"

"Gemes kali istri ku ini," ucap Zaidan sambil mencium pipi Ayra. Untung saja tidak ada orang.

"Tunggu," Zaidan mengambil bando mutiara lalu memasang kan di kepala Ayra.

Ayra heran kenapa juga suaminya memasang bando. Tapi yasudahlah.

Ayra langsung menemui temannya.

"Maaf ya Ay, kamu malah liatnya sama kita," ucap Azizah.

"Its oke, aku juga kangen majelisan bareng kalian," ucap Ayra.

Mereka kebagian tempat duduk di depan pagar pembatas. Jamaah juga sudah banyak. Tim hadroh sudah mulai, tinggal menunggu habib Zaidan naik ke panggung.

Tak berapa lama habib Zaidan datang. Ayra melihat habib Zaidan itu suaminya merasa tidak menyangka. Apalagi dulu Ayra hanya penggemar tapi sekarang dia bukan penggemar atau jamaah biasa tapi bagian dari hidupnya.

Lantunan sholawat mulai terdengar dari mulut suaminya yang masyallah.

Ayra duduk bersama para jamaah malah merasa seperti dulu, merasa bahwa dia seorang jamaah biasa.

Setelah beberapa sholawat dilantunkan, kini ada ceramah dari ustadz yang di undang juga. Zaidan duduk diam mendengar kan sambil curi-curi pandang melihat keberadaan Ayra. Namun tidak keliatan karena saking banyaknya, Zaidan juga tidak tahu, lokasi istrinya duduk.

Zaidan mengirimkan pesan pada Ayra.

Bahkan Zaidan sempat video call sebentar karena Ayra mematikan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bahkan Zaidan sempat video call sebentar karena Ayra mematikan nya. Ada ada saja suaminya itu, lagi majelisan malah video call an sambil memegang camera.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Assalamu'alaikum calon suami (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang