"Matahari bisa tenggelam dan terbit lagi keesokan harinya, tapi cinta ku tidak akan pernah tenggelam dan akan selalu terbit,"
-Zaidan Yahya-
Saat ini mereka sedang ada di pasar Kita tempat belanja oleh-oleh, pasar ini berada di sepanjang jalan, pasar ini juga dekat dengan pantai. Banyak barang yang dijual mulai dari gantungan, tas dari anyaman, topi, pakaian, pernak-pernik dan berbagai macam produk lokal lainnya.
Zaidan menghampiri toko Aksesoris, ia membeli gantungan untuk Ayra. Berbentuk love terbuat dari kayu.
"Kamu simpan ya, buat gantungan di tas kamu," ucap Zaidan.
"Makasih mas," ucap Ayra.
Banyak wisatawan asing juga yang sedang berbelanja. Zaidan dan Ayra hanya melihat-lihat saja karena mau beli oleh-oleh juga yang lain udah pada beli sendiri.
Ayra tertarik pada kain khas Bali.
"Mas kesana dulu ayo," ajak Ayra.
Ayra memberikan kain itu untuk suaminya.
"Buat mas?" tanya Zaidan.
"Iya, bagus ko buat sarung juga," ucap Ayra.
Setelah puas mencuci mata melihat barang-barang unik. Zaidan mengajak Ayra ke pantai untuk melihat sunset.
Zaidan memakai kacamata hitam tampak keren. Sepanjang jalan menyusuri garis pantai Zaidan tidak pernah melepaskan genggaman ditangan istrinya.
"Hah rasanya segar kena angin pantai," ucap Ayra.
"Mas awas ya matanya dijaga jangan lirik-lirik," ucap Ayra memperingati.
"Tenang aja sayang, ngapain mas lirik yang lain sementara bidadari mas ada di samping," perkataan Zaidan mampu membuat Ayra tersipu.
Mereka duduk di pasir pantai sambil menunggu sunset, Zaidan juga memesan kelapa muda, memang cocok dinikmati di pantai begini apalagi bersama orang yang dicintai.
Kepala Ayra bersandar pada bahu Zaidan."Kamu suka pantai?" tanya Zaidan.
"Iya aku suka sekali dengan pantai," jawab Ayra.
"Apa yang kamu suka dari pantai?" tanya Zaidan.
"Biru aku suka warna biru laut, biru di laut dan langit juga biru, aku suka mendengar suara ombaknya dan aroma laut membuat ku damai dan tenang," jawab Ayra.
"Mas punya quotes nih," ucap Zaidan.
"Apa itu mas?" tanya Ayra sambil menatap mata Zaidan.
"Kamu lihat baru karang itu?" tunjuk Zaidan.
"Iya mas aku lihat,"
"Cintaku padamu seperti batu karang itu," ucap Zaidan.
Ayra mengerutkan keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum calon suami (End)
Духовные"SAH!" Ucapan-ucapan terdengar dari setiap orang yang hadir dan menyaksikan acara yang sakral itu. Seorang laki-laki yang sedang duduk di kursi akad dengan memakai gamis putih dan juga sorban di kepalanya ala orang Arab terlihat sangat tampan. Zai...