Bab 28

2.3K 67 3
                                    

Hari terakhir di Bandung. Salah satu wish list Ayra yaitu pergi ke masjid Al Jabbar bersama pasangan. Hari ini wish list Ayra terkabul. Zaidan mengajak Ayra ke masjid Al Jabbar. Di sana mereka menunaikan sholat dzuhur. Setelah itu Ayra dan Zaidan melihat-lihat masjid Al Jabbar yang ramai dikunjungi orang-orang.

Sepanjang perjalanan Zaidan terus menggenggam tangan istrinya. Ayra memakai gamis hitam, hijab cream. Zaidan juga memakai kemeja hitam juga sarung. Mereka duduk di tangga masjid. Anginnya cukup kencang siang ini, walaupun panas tapi tetap adem kena angin.

Zaidan meminta kepada petugas untuk mengambil fotonya dan istrinya.

"Semoga mas kembali kesini untuk melantunkan sholawat," ucap Ayra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Semoga mas kembali kesini untuk melantunkan sholawat," ucap Ayra.

"Aamiin.. "

Ayra bersandar pada bahu suaminya sambil menggenggam tangan suaminya. Zaidan melantunkan sholawat untuk istrinya.

Ada beberapa orang yang menghampiri Zaidan.

"Habib Zaidan?" tanya seorang wanita.

"Wah iya bener habib Zaidan,"

Rupanya mereka adalah para fans habib Zaidan dari Bandung.

"Masyallah habib, ngga nyangka kita ketemu di sini,"

Mereka pun berfoto, Ayra yang mengambil fotonya. Atas kemauannya sendiri, biar saja suaminya menyapa para fans nya.

"Masyallah ternyata aslinya ganteng dan  cantik," ucap para fans.

"Semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah," ucap mereka.

"Aamiin, terimakasih ya," ucap Zaidan.

Setelah dari masjid Al Jabbar, mereka kembali ke homestay. Prepare untuk nanti malam mereka langsung pulang ke Jogja.

Sebelum pulang Zaidan mengajak Ayra untuk membeli oleh-oleh. Zaidan mampir ke toko baju dan memilih-milih  baju untuk dibawa oleh-oleh.

Zaidan beralih ke toko satunya toko pakaian muslim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Zaidan beralih ke toko satunya toko pakaian muslim. Ia melihat abaya berwarna putih yang sangat indah. Sementara Ayra sedang membeli es krim, hingga ia tidak ikut masuk ke toko pakaian muslim.

Zaidan berpikir jika abaya itu dipakai istrinya pasti akan sangat pas dan cantik. Lagian ini hadiah pertama Zaidan untuk istrinya. Memikirkan nya saja membuat Zaidan senyum-senyum sendiri.

"Mbak, saya mau yang ini," tunjuk Zaidan pada abaya berwarna putih itu.

Mbak pegawai toko pakaian itu langsung mengambil nya dan membungkus nya. Harganya cukup fantastis karena itu baju import tapi tak apalah demi istri.

Zaidan menghampiri Ayra yang masih mengantri es krim.

"Mas mau?" tanya Ayra melihat suaminya itu tampak memperhatikan es krim nya.

Bukannya membeli lagi tapi Ayra menyendokan es krim lalu menyuapi suaminya.

"Dingin," ucap Zaidan sambil memegangi pipinya.

"Maaf mas," ucap Ayra.

"Bercanda," ucap Zaidan.

"Ih mas kebiasaan deh,"

Mereka lanjut jalan-jalan di sekitaran  jalan asia afrika Bandung, habib Zaidan menyapa para fans nya yang memang tidak sengaja bertemu di sana.

"Kumaha damang?" tanya Zaidan.

"Alhamdulillah sae," jawab para fans.

"Nuju naon di dieu?" tanya Zaidan.

"Ameng,"

Habib Zaidan sedikit-sedikit tahu bahasa Sunda. Kalo Ayra sih emang tahu karena ayahnya keturunan Sunda.

Mereka pun meminta foto kepada habib Zaidan. Kapan lagi kan mereka ketemu habib Zaidan di Bandung. Syukur-syukur nanti ada yang mengundang habib Zaidan ke Bandung.

"Bandung bersholawat bersama habib Zaidan bin haidar bin yahya bersama hadroh sekar langit"

Nah kan pasti rame tuh, tapi sayang nya belum ada jadwal sholawat di Bandung.

"Haturnuhun habib," ucap para fans.

"Muhun, sami-sami," ucap Zaidan.

Zaidan melipir lalu duduk di kursi bersama istrinya.

"Abdi bogoh ka anjeun," ucap Zaidan sambil mencium tangan istrinya.

"Emang tau artinya gitu?" tanya Ayra.

"Tau dong,"

"Aku cinta kamu," ucap Zaidan.

"Mas belajar dari siapa?" tanya Ayra.

"Adalah sedikit-sedikit bisa," jawab Zaidan.

Sekitar pukul 9 malam kereta mereka berangkat. Ayra tidur sepanjang perjalanan. Awalnya kepala Ayra menyentuh kaca jendela namun Zaidan menaruh kepala istrinya itu di pundaknya.

Kereta mereka berhenti untuk transit sebentar. Ayra pun terbangun.

"Udah sampai mas?" tanya Ayra.

"Belum sayang," jawab Zaidan.

"Bobo lagi aja, nanti mas bangunin kalo udah sampe," ucap Zaidan.

"Mas juga bobo, pasti capek kan," ucap Ayra.

"Iya sayang, mas juga mau bobo,"

Zaidan memberikan bantal leher yang dipakai nya kepada sang istri, kasian kan lehernya nanti sakit.




Vote nya jangan lupa..





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus pict😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus pict😁

Assalamu'alaikum calon suami (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang