Jika menurut hitungan jumlah, maka jumlah prajurit Majapahit tentu lebih besar, dan mereka bisa langsung membalas dengan membidikkan anak panah mereka ke prajurit Blambangan.Ternyata mereka kena mental terlebih dahulu, sehingga yang ada dibenak mereka saat ini cuma kebingungan, ada ratusan prajurit Majapahit yang membalas juga serangan mereka, tapi itu secara serampangan, dan tanpa ada koordinasi.
Getah raji yang sebelumnya berteriak teriak seolah dia yang telah memenangkan pertempuran, kini suaranya seolah hilang di telan bumi.
Damarwulan yang tidak pernah mengahadapi situasi peperangan dan terjepit seperti ini, cuma mengharapkan ada instruksi dari Panji, karena dia adalah orang yang paling berpengalaman dalam pertempuran.
" katakan sesuatu paman Panji, apa yang harus kita lakukan ? "
" keluar dari dalam tembok keraton, kita hadapi mereka "
Para prajurit Majapahit yang sebelumnya berada di dalam tembok keraton Blambangan, kini langsung berhamburan lari keluar kearah para penyerang.
" itu pasti Minak jinggo ? "
Dengan cepat kedua tangannya langsung menghentakkan tali kekang kuda yang dia tunggangi.
Kuda itu berlari dengan kencang menyibak kerumunan prajurit Majapahit yang juga bergerak kearah yang sama.
Dengan cepat, kedua belah pihak langsung terlibat pertempuran, tombak, pedang dan keris, mengayun kearah setiap orang yang bagi mereka dianggap musuh.
" Minak jinggo, hadapi aku "
Minak jinggo cuma tersenyum mendengar tantangan Damarwulan, tidak ada bentuk ekspresi apapun dari raut wajahnya.
Merasa diremehkan, Damarwulan kembali memacu kudanya kearah Minak jinggo dengan sebilah keris yang tergenggam di tangan kanan.
" dia tidak tahu, atau meremehkan diriku ? "
Mustahil jika Minak jinggo tidak mengetahui Damarwulan yang sedang memacu kuda kearah dirinya, walau dia diam, dan seolah olah tidak memperhatikannya.
" mati kau Minak jinggo..."
Teriakan lantang Damarwulan tidak dihiraukan oleh Minak jiinggo, dia masih saja tentang diatas punggung kudanya.
Namun hal berbeda di tangkap Damarwulan, sebelumnya dia merasa Minak jinggo meremehkan dirinya, tapi kini pikirannya berubah, karena dia merasa Minak jinggo tidak menyadari keberadaannya yang akan menyerang.
Tapi saat keris yang ada dalam genggaman dia tusukkan pada Minak jinggo, hal yang tidak dia duga terjadi.
" mau membunuhku ?, tidak semudah itu "
Minak jinggo melompat dari atas punggung kuda, dan sebuah tendangan berhasil dia lepaskan, tendangan tersebut tepat mengenai tubuh Damarwulan.
Damarwulan jatuh dari punggung kuda, dia bangkit kembali, belum sempat otaknya berpikir, sebuah pukulan langsung mengarah pada dirinya.
" oh....sial...."
Pukulan tersebut memang berhasil dia hindari, tapi itu cuma sesaat, karena Minak jinggo kembali melancarkan serangan yang bertubi tubi.
Getah raji yang melihat Damarwulan mulai terdesak, timbul keinginan untuk membantunya menghadap Minak jinggo.
" dalam mimpi gusti ratu, katanya Damarwulan adalah orang yang bisa membunuh Minak jinggo, tapi kenapa keadaannya seperti itu ? "
Tidak ingin Damarwulan mati di tangan Minak jinggo, Getah raji langsung memacu kudanya.
Damarwulan mulai terdesak, beberapa pukulan dari Minak jinggo sudah mendarat di tubuhnya.
Pada saat saat yang berbahaya, Getah raji melompat dari atas punggung kuda, dan menerjang Minak jinggo.
Namun hal yang sama dengan Damarwulan harus dia terima, sebuah tendangan Minak jinggo berhasil menghempaskan tubuhnya ke tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ksatria Majapahit 5 Legenda Damar Wulan
Historical FictionSiapapun pria dimuka bumi ini, pasti menginginkan seorang wanita yang cantik, kaya, dan berkedudukan untuk dijadikan pendamping hidup. Tidak ada yang meragukan kecantikan ratu Majapahit Dyah ayu kencana wungu. Sebagai ratu dari kerajaan besar, tentu...