Tumbangnya Damarwulan 2

25 1 0
                                    


Dengan kedua tangan yang menekan pinggangnya yang terasa sakit akibat dari tendangan kaki Minak jinggo, Getah Raji raji berusaha untuk bangkit kembali.

" padahal dia pincang, tapi gerakannya sama sekali tidak seperti orang pincang "

Sejenak Getah raji merasa heran dengan Minak jinggo, selanjutnya dia langsung kembali menyerang Minak jinggo untuk membantu Damarwulan.

Damarwulan yang sebelumnya dibuat kewalahan oleh Minak jinggo, kini memiliki secercah harapan untuk menyerang lawannya tersebut, usai Getah raji datang membantunya.

Keduanya saling melancarkan pukulan dan tendangan, tapi sampai sejauh ini, Minak jinggo masih mampu untuk bertahan.

" bagaimana ini ?, aku dan Getah raji sudah silih berganti menyerangnya, tapi dia masih mampu mengimbangi aku dan Getah Raji "

" Damarwulan, kau manusia pilihan, tunjukkan kesaktianmu "

Teriakan keras Getah raji kembali mengingatkan Damarwulan tentang siapa dirinya sebelum berangkat ke Blambangan.

" cuma kamu yang bisa membunuh Minak jinggo "

Sadar akan hal ini, Damarwulan langsung mengeluarkan ajian segoro kabut.

" rasakan ini Minak jinggo "

Dalam waktu singkat, seluruh tempat disekitar mereka langsung tertutup asap putih tebal yang menghalangi pandangan.

" ajian apa yang kamu keluarkan Damarwulan ?, aku tidak bisa melihat "

Keluh Getah raji.

Minak jinggo yang semenjak pertarungan tidak ada suaranya, langsung  duduk bersila,tapi ini sungguh sangat beresiko bagi dirinya.

Dalam suasana kabut tebal, Damarwulan bisa melihat keberadaan Minak jinggo, dengan cepat dia tusukkan kerisnya.

" mampus kau Minak jinggo..."

Belum sempat ujung keris Damarwulan menyentuh tubuh Minak jinggo.

" hia...."

Terdengar teriakan Minak jinggo disertai dengan kedua tangan terlentang, tiba tiba kabut putih tebal yang menyelimuti mereka langsung hilang.

Damarwulan seolah tidak percaya dengan apa yang terjadi di depan matanya, tapi belum hilang rasa terkejutnya.

" mati kau...."

Kembali dia dibuat panik oleh serangan mendadak Minak jinggo.

Damarwulan cuma bisa terperangah, saat melihat kepalan tangan Minak jinggo tertuju pada wajah tampannya.

Belum sempat kakinya untuk bergerak menghindar, kepalan tangan Minak jinggo telak menghantam wajahnya.

Seketika itu juga pandangannya langsung gelap, dan kepalanya terasa pusing, kedua kaki sudah tidak sanggup lagi tegak untuk berdiri.

" pandanganku kabur, aku tidak bisa melihat dengan jelas "

Kedua kakinya sudah tidak sanggup lagi untuk berdiri, dan secara perlahan tubuhnya ambruk di tanah.

Dia sudah tidak dapat melihat  Minak jinggo, dan berulangkali dia menggelengkan kepalanya, berharap penglihatannya kembali.

" bangkit Damarwulan...., bangkit"

" itu suara Getah raji "

Dengan jelas telinganya mendengar suara Getah raji, tapi dia tidak bisa melihat keberadaan temanya tersebut.

" mati kau..."

" itu suara Minak jinggo, sebisa mungkin aku harus menghindar"

Tidak tahu ada dimana posisi Minak jinggo, yang jelas Damarwulan berguling guling kesana kemari, walau kadang tubuhnya menyentuh bebatuan kecil di tanah.

Dengan sisa sisa tenaga yang dimiliki, Damarwulan bangkit dan berlari tidak tahu arah.

Ternyata serangan Minak jinggo kepada Damarwulan terhenti oleh kehadiran Panji.

Ksatria Majapahit 5 Legenda Damar WulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang