Keponakan Patih Loh Gender

307 19 0
                                    

Berita kemenangan prajurit Majapahit di tapal batas kadipaten Probolinggo telah sampai di istana.

Tapi tidak ada raut wajah bahagia pada para pembesar istana, wajah mereka cuma datar datar saja, seolah olah kemenangan yang mereka raih masih jauh dari pengharapan.

Hal yang tidak jauh berbeda juga ditunjukkan oleh patih Loh gender, dia menjalani pagi ini biasa saja, seperti hari hari yang sebelumnya.

Pada pagi hari dia tetap melakukan aktivitas seperti biasa, mengunyah daun sirih sebelum menghadap gusti ratu di pendopo istana.

" hormat hamba gusti patih Loh gender "

" ada apa penjaga ? "

" seorang anak muda mengaku keponakan anda datang menghadap "

" persilahkan dia masuk "

Pemuda itu sambil berdiri cuma sedikit membungkukkan badan, dia tidak bersimpuh seperti layaknya yang lain, kala menghadap patih Loh gender.

Patih Loh gender merasa pemuda yang tidak dia kenal ini tidak menghargai dirinya.

Tatapan tajam matanya mulai mengamati sosok pemuda di depannya ini dari ujung rambut hingga kaki.

" siapa namamu ? "

Dengan tenang dan dihiasi senyuman di bibirnya, pemuda tampan ini lalu menjawab.

" hamba Damarwulan paman, putra patih Udara "

Mendengar nama patih Udara, harusnya patih Loh gender merasa senang dan bahagia, karena anak muda yang kini berdiri di hadapan dirinya adalah keponakannya sendiri.

Sejenak patih Loh gender terdiam, perasaan dirinya kini bercampur aduk tidak karuan.

Harusnya dia senang, karena keponakannya datang ke kediamannya, tidak justru malah sebaliknya.

Patih Loh gender bangkit dari duduknya, dengan langkah kaki yang berat, dan sedikit senyum yang dipaksakan, dia memeluk Damarwulan.

" oh....keponakanku "

Damarwulan merasakan pelukan tangan patih Loh gender terasa ringan sekali, biasanya jika orang merasa senang dan bahagia karena kali pertama berjumpa, tangannya akan terasa berat, tapi ini tidak.

" saya ingin mengabdi di Majapahit paman "

Patih Loh gender tidak bisa menjawab, dia cuma mengangguk anggukkan kepala.

Patih Loh gender langsung memutar otak, bagaimana caranya agar keberadaan Damarwulan tidak diketahui oleh para pejabat Majapahit lainnya.

Jika tahu putra dari mantan patih Majapahit ada di kediamannya, maka bisa saja membuat posisinya sebagai patih akan terancam.

" untuk sementara waktu, kamu tinggal di rumah ini, dan mengurus kuda kuda yang ada di belakang "

" baik paman "

Ini cuma akal akalan patih Loh gender dalam menyembunyikan identitas Damarwulan sebenarnya.

Dengan menjadikan Damarwulan orang yang merawat kuda, bisa jadi orang akan melihatnya sebagai pemuda dari desa, dan tidak akan mengenal kalau dia adalah putra mantan patih Majapahit.

Ksatria Majapahit 5 Legenda Damar WulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang