Meski meragukan keampuhan gada besi kuning yang telah diberikan Dewi puyengan kepadanya, namun Damarwulan tetap membawa senjata tersebut.Tidak mungkin rasanya bagi dirinya untuk langsung menantang Minak jinggo untuk kembali bertarung dengan dirinya, mengingat sang lawan jauh lebih sakti dari dirinya.
" yang aku ingat, gada ini cuma dilempar lemparkan oleh Minak jinggo, lantas darimana kesaktian gada ini ? "
Walau dalam benaknya penuh dengan pertanyaan, tapi Damarwulan langsung mencoba untuk mengenyampingkan lebih dahulu, karena dia harus segera memikirkan rencana selanjutnya, yaitu membunuh Minak jinggo.
Mencari sisa sisa prajurit Majapahit, adalah langkah yang dia ambil untuk memuluskan jalannya.
Meski rasa pesimis sering hinggap mengisi pikiran dirinya, tapi dia mencoba untuk selalu menepis pikiran pikiran tersebut.
" tapi tidak mungkin aku seorang diri harus menghadapi Minak jinggo "
Damarwulan mencoba memikirkan rencana yang harus dia lakukan seorang diri, namun tiap pemikiran yang hadir di kepalanya, selalu kembali dia mentahkan sendiri.
" tidak mungkin, lebih baik aku kembali ke Majapahit "
Dalam pikirannya saat ini, dengan kembali ke Majapahit dia bisa kembali meminta gusti ratu untuk kembali mengirim prajurit ke Blambangan.
Tapi keraguan kembali menghinggapi pikirannya, timbul pertanyaan pada dirinya,
" apa mungkin gusti ratu memenuhi permintaanku ?, bisa jadi semua kalangan istana Majapahit pasti akan mentertawakan diriku ".Berjalan menuju Majapahit, namun dia tidak yakin dengan langkah kakinya, bagai orang yang berjalan tanpa tujuan, meski jelas langkah kakinya menuju kearah Majapahit.
" aku tidak boleh mencoreng nama baik almarhum ayahku, aku harus kembali ke Blambangan untuk menghabisi Minak jinggo, meski aku seorang diri "
Pemikiran nekat tersebut yang kini ada dibenak Damarwulan, meski terlihat konyol, namun dia bersih keras untuk melaksanakan rencana tersebut.
Bagai orang yang sedang kebingungan, langkah Damarwulan terhenti saat dia melihat sesuatu.
Sekumpulan prajurit Majapahit yang berjalan dengan wajah wajah lusuh dan kondisi agak memperihatinkan.
" prajurit ......."
Teriakan Damarwulan yang cukup keras, sejenak menghentikan langkah kaki mereka.
Ada diantara mereka yang mengenal Damarwulan, namun ada juga yang tidak mengenalinya.
" tuan Damarwulan "
" siapa dia ? "
" salah seorang pemimpin penyerbuan "
Bagi sebagian prajurit yang kenal dengan Damarwulan, ini agak mengejutkan bagi mereka, karena dengan posisi yang sudah tercerai berai, ternyata salah satu pemimpin mereka selamat.
Kehadiran Damarwulan bisa menjadi penguat dihadapan gusti ratu, saat mereka kembali ke Majapahit nantinya.
" dimana lainnya ? "
" entahlah tuan, kami sendiri belum mengetahuinya "
Jawaban yang kurang menyenangkan, dan tidak terasa enak untuk didengar oleh telinga Damarwulan, namun ini adalah kenyataannya, mau tidak mau dia harus terima.
" mau kemana kalian ? "
" kembali ke Majapahit, dan saya berharap tuan Damarwulan juga ikut bersama kami "
" aku tidak ingin kembali ke Majapahit, aku akan kembali menyerang Blambangan "
Jawaban yang membuat para prajurit saling berpandangan, mereka seolah olah tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar.
" dengan apa tuan Damarwulan akan menyerang Blambangan, menunggu bala bantuan dari Majapahit yang belum tentu kedatangannya ? "
" kita akan mengumpulkan kembali para prajurit yang telah tercerai berai, dan kembali menyerang Blambangan "
KAMU SEDANG MEMBACA
Ksatria Majapahit 5 Legenda Damar Wulan
Fiction HistoriqueSiapapun pria dimuka bumi ini, pasti menginginkan seorang wanita yang cantik, kaya, dan berkedudukan untuk dijadikan pendamping hidup. Tidak ada yang meragukan kecantikan ratu Majapahit Dyah ayu kencana wungu. Sebagai ratu dari kerajaan besar, tentu...