Ini yang Kuda merta harapkan, akhirnya dia bisa langsung berhadapan dengan Minak jinggo.
Jarak antara kedua belah pihak bisa dikatakan jauh, terpisah beberapa ratus langkah.
" prajurit panah, bersiap..."
Teriak Kuda merta.
Para pemanah Majapahit langsung mengarahkan busur busur panah mereka kearah prajurit Blambangan.
Kuda merta sangat yakin, jika para prajurit Blambangan akan bergerak maju bersama Minak jinggo.
Ternyata dugaan ini keliru, para prajurit Blambangan masih berdiri di tempatnya dan tidak bergerak maju.
" kenapa mereka cuma diam ? "
" waspada Kuda merta "
Tiba tiba Minak jinggo melompat cukup tinggi di udara, dan mengangkat tinggi gada besi kuning, seolah olah dia akan menyerang.
" setinggi apapun lompatanmu, kau tidak akan mampu mencapai tempat ini "
Ujar Kuda merta.
Panji paham, bahwa Minak jinggo mengincar Kuda merta, hal ini terlihat dari lompatannya.
" Kuda merta minggir, biar aku yang menghadapi "
" jangan kau remehkan aku Panji "
Gada besi kuning itu langsung bergerak kearah Kuda merta, tidak ingin konyol terkena senjata andalan Minak jinggo itu, keris yang tergenggam erat ditangan langsung dia pergunakan untuk menangkis serangan tersebut.
" trang....."
Kedua senjata itu berbenturan secara keras, dan Kuda merta langsung dikejutkan bentuk kerisnya yang saat itu tidak lurus, tapi bengkok.
" oh....., gada itu kuat sekali "
Belumlah hilang rasa terkejutnya yang baru saja Kuda merta rasakan, kembali Minak jinggo mengayunkan gada besi kuningnya kembali.
" aku harus berhati hati, kepalaku bisa pecah oleh hantaman benda itu "
Pertarungan Kuda merta dan Minak jinggo masih berlangsung, dan Panji mengambil kesempatan ini untuk menyerang prajurit Blambangan.
Kuda merta terus mundur kebelakang dengan menghindari tiap ayunan gada besi kuning Minak jinggo.
" aku harus bisa mengeluarkan pukulan bumi api "
Ujar Kuda merta yang sudah mulai merasa terdesak oleh serangan Minak jinggo.
" dia pincang, tapi gerakannya mirip orang yang sempurna "
Tidak ada kata kata yang Minak jinggo ucapkan, tapi dia tidak henti hentinya menyerang Kuda merta.
Sementara Kuda merta menunggu kesempatan sekecil apapun untuk bisa mengeluarkan pukulan bumi api miliknya.
" mati kau....."
Baru kali ini Kuda merta mendengar teriakan lantang dari Minak jinggo yang penuh dengan amarah.
Gada itu dihempaskan sekuat tenaga kearah Kuda merta, dengan cepat dia menghindarinya, walau gada itu tidak mengenai dirinya, namun hempasan angin yang ditimbulkan terasa panas.
" ini kesempatan "
Ujar Kuda merta.
Sejenak Minak jinggo menghentikan serangannya, sebenarnya ini tidak terlalu lama, cuma dalam beberapa hembusan napas, dan ini tidak disia siakan oleh Kuda merta.
" pukulan api menembus bumi..."
Kepalan tangan Kuda merta langsung menghantam ke tanah.
Tapi lawan yang dia hadapi adalah Minak jinggo, orang yang juga memiliki kesaktian tinggi, dan di takuti oleh Majapahit.
Tanpa pikir panjang, Minak jingggo langsung menghempaskan gada besi kuning miliknya ke tanah.Seketika itu juga, tubuh Kuda merta langsung terlempar ke udara, dan jatuh kembali ke tanah.
Dia tidak bangkit kembali, sekujur tubuhnya terlihat menghitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ksatria Majapahit 5 Legenda Damar Wulan
Historical FictionSiapapun pria dimuka bumi ini, pasti menginginkan seorang wanita yang cantik, kaya, dan berkedudukan untuk dijadikan pendamping hidup. Tidak ada yang meragukan kecantikan ratu Majapahit Dyah ayu kencana wungu. Sebagai ratu dari kerajaan besar, tentu...