Merebut Probolinggo

290 17 0
                                    


Apapun senjata yang mereka pegang, langsung mengayun kearah prajurit Majapahit.

Beberapa memang ada yang terjungkal terkena senjata prajurit Blambangan, tapi yang lainnya masih bisa memberikan perlawanan.

Pada awal pertempuran ini kedua kekuatan masih imbang, sementara Panji dan para prajurit pemanah mengawasi dari kejauhan.

" mana Minak jinggo ?, panggil dia kesini "

Sepanjang pertempuran, cuma kata kata itu yang berulang kali di ucapkan oleh Kuda merta.

Dari atas punggung kuda, dengan pedang yang tergenggam erat, Kuda merta membabat semua lawan yang ada di dekatnya.

" bangsat ....., mana Minak jinggo ? "

Hingga serak suaranya, orang yang di maksud oleh Kuda merta belum terlihat juga, hal ini kian membuat amarahnya semakin menjadi jadi.

Sebuah tombak melesat cepat mengarah pada Kuda merta, sekilas matanya menangkap pergerakan tombak yang dilempar seseorang kearah dirinya, dengan cepat dia menghindar dengan menundukkan tubuhnya pada punggung kuda.

" bangsat...., ayo hadapi aku"

Tantang Kuda merta pada orang yang melempar tombak kearahnya.

Seolah tidak gentar dengan tantangan Kuda merta, orang itu berdiri tegak dengan kedua kaki agak melebar, dan tangan kanan menggenggam keris.

Tiba tiba dia langsung melompat kearah Kuda merta dengan keris yang siap menusuk lawannya.

" cari mati kau rupanya "

Kuda merta berhasil menangkis tusukan keris tersebut, dan dia langsung melompat dari punggung kuda.

Kuda merta terdiam sesaat, bukannya dia takut, tapi tertegun melihat musuh di hadapan dirinya saat ini ternyata masih remaja.

" pulanglah, aku tidak ingin membunuhmu "

Ujar Kuda merta yang merasa kasihan.

Namun permintaan Kuda merta itu langsung dijawab dengan serangan yang begitu cepat.

" aku sarankan baik baik, rupanya ini jawabanmu, baiklah akan aku habisi kamu "

Berulangkali dia melepaskan tusukan keris, tapi semuanya masih bisa dihindari oleh Kuda merta.

" kali ini kau mati anak muda..."

Giliran Kuda merta yang menyerang, dan benar saja, pemuda itu langsung dibuat kewalahan.

" mati kau..."

Sebuah tusukan keris Kuda merta berhasil mengenai perut sebelah kanan pemuda tersebut, dan seketika itu juga dia langsung jatuh tersungkur.

" mampus kau "

Dengan congkaknya, kaki Kuda merta menendang nendang tubuh anak muda yang sudah tidak bernyawa tersebut.

" habisi semua prajurit Blambangan, jangan beri ampun mereka "

Para prajurit Majapahit kini mulai menguasai keadaan, para prajurit lawan mulai bertumbangan.

" mereka meremehkan kita, menyerang tanpa pemimpin, lawanmu ini siapa..? "

Sepanjang pertempuran, Kuda merta tak henti hentinya berteriak.

" ada apa dengan orang ini ?"

Tanya Panji pada dirinya sendiri yang merasa heran dengan kelakuan Kuda merta.

Para prajurit Blambangan mulai lari meninggalkan pertempuran, mereka sudah merasa tidak ada gunanya untuk melanjutkan pertempuran.

" sejauh mana kakimu melangkah, aku akan menemukanmu "

Ksatria Majapahit 5 Legenda Damar WulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang