Dengan kedua kaki gemetar, Minak jinggo secara perlahan bangkit dari duduknya." Minak jinggo.., kurang ajar kamu "
Ucapan yang meluncur dari seseorang yang langsung ditatap dengan sorot mata tajam Minak jinggo.
" Kencana wungu, aku akan membalas semua perbuatanmu ini "
Baru selesai Minak jinggo menebarkan ancamannya, tiba tiba seseorang langsung menyerangnya dengan keris.
Dengan cepat Minak jinggo menghindar dan balas berbalik menyerang dengan tangan kosong.
Beberapa pukulan berhasil Minak jinggo daratkan pada wajah penyerangnya, dan dia langsung jatuh tersungkur.
" akan aku hancurkan kalian semua..."
Dengan telapak tangan kanan terbuka lebar, Minak jinggo langsung menghempaskan telapak tangannya pada lantai kayu pendopo.
Dalam sekejap apapun yang ada di dalam pendopo istana langsung berguncang bagai ada gempa bumi.
Namun guncangan itu tidak terlalu dahsyat sebagaimana yang adipati Minak jinggo harapkan.
Ternyata dihadapan adipati Minak jinggo telah ada Panji yang juga melakukan hal yang sama, yaitu menahan jurus tapak bumi milik adipati Blambangan tersebut.
" aku bersumpah paman Panji, akan aku hancurkan Majapahit "
" aku juga bersumpah Jaka umbaran, selama nyawa ini masih berada dalam ragaku, maka aku akan melindungi Majapahit "
Pada awalnya Panji berharap pertemuan dirinya dengan Jaka umbaran akan terjadi dengan indah, namun pada kenyataannya tidak seperti yang dia harapkan.
Dengan menahan amarah yang bergemuruh di dada, Minak jinggo pergi meninggalkan pendopo istana Majapahit.
Apa yang terjadi di Majapahit pada hari ini, membuat semua orang terkejut.
Gusti ratu Dyah ayu kencana wungu, selama ini dia mengira jika adipati Minak jinggo akan sama seperti kala dia melihat kali pertama.
Sementara Panji berharap pertemuannya dengan adipati Minak jinggo akan berlangsung dengan haru, karena dia merasa sudah cukup lama mereka berdua tidak bertemu.Tapi apa yang berlaku di pendopo istana telah membuyarkan angan angan mereka, pertemuan indah yang mereka harapkan, berubah menjadi ancaman.
Panji terdiam seribu bahasa, mulutnya seperti tersumpal sesuatu sehingga cuma bisa menatap punggung Minak jinggo yang berjalan penuh amarah meninggalkan pendopo.
Sementara gusti ratu Dyah ayu kencana wungu juga cuma bisa terdiam, dan tidak ada kata kata yang keluar dari bibirnya.
Para pejabat istana cuma saling berpandangan, mereka berlagak seperti orang yang sedang kebingungan.
" patih Loh gender "
" hamba gusti ratu "
" apakah ancaman Minak jinggo pasti diwujudkan ? "
Terdiam sejenak, patih Loh gender mencoba untuk berpikir tentang segala kemungkinan yang baru saja gusti ratu tanyakan.
" kemungkinan tidak gusti ratu "
" bagaimana menurutmu Panji ? "
Sejenak Panji terdiam, namun dia yakin jika Minak jinggo akan melaksanakan ancamannya kepada Majapahit.
" mohon ampun gusti ratu, Minak jinggo pasti akan melakukan serangan ke Majapahit "
Patih Loh gender langsung mematahkan pendapat Panji.
" tidak mungkin dia menyerang Majapahit, kekuatan Blambangan tidak akan mampu menandingi kita "
KAMU SEDANG MEMBACA
Ksatria Majapahit 5 Legenda Damar Wulan
Historical FictionSiapapun pria dimuka bumi ini, pasti menginginkan seorang wanita yang cantik, kaya, dan berkedudukan untuk dijadikan pendamping hidup. Tidak ada yang meragukan kecantikan ratu Majapahit Dyah ayu kencana wungu. Sebagai ratu dari kerajaan besar, tentu...