02. Jihoon.

169 17 10
                                    

________[4]
🚩🚩🚩

"Ck. Kau ini tidak tahu waktu atau bagaimana sih," decakku kesal. Ganggu tidur orang saja makhluk satu ini.

Walaupun dia sudah mengatakan maaf, tapi tetap saja. Lihat! Dia bahkan tertawa seperti tidak merasa bersalah. Walau begitu aku bersyukur karena bisa melihat senyumannya lagi.

Lagi? Mungkin ini terdengar tidak masuk akal, tapi demi gadis di depanku ini aku rela kembali ke masa lalu.

Bagaimana bisa? Seperti yang kalian tahu, gadis di depanku ini, gadis yang amat sangat kucintai, Yoona, ia dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri. Karena tidak terima atas kebenaran itu sekaligus marah karena kematiannya. Aku memutuskan untuk memberontak melawan Choi Dongsoo, ayah Yoona sekaligus atasanku.

Anggap saja aku gila. Walaupun tahu ia telah menolak perasaanku, tetap saja.. aku marah. Tapi sayangnya aku tidak bisa menang melawan Choi Dongsoo. Yang membuatku harus pergi menemui Yoojin, sekutuku, agar aku bisa bertemu Park Jinyoung. Dia dalah seorang ilmuan sekaligus sosok ayah bagi Yoona, walaupun ia agak gila sih.

Setelah berhasil membujuk Yoojin, langsung saja dia membawaku ke tempat  Park Jinyoung.

Flashback on

"Halo tuan Park Jinyoung, sepertinya hari ini pun anda masih sibuk ya?" sapa seseorang bernama Yoojin saat ia bersama Jihoon, dibelakangnya, memasuki ruangan yang mirip laboratorium(?) itu.

"Ada apa? Tidak biasanya kau kemari? Dan.. siapa dia?" Tanpa menjawab sapaan Yoojin, seorang pria paru baya itu langsung menanyakan alasan kedatangannya.

"Bukan saya. Tapi orang yang ada di belakang saya yang ingin berbicara dengan anda," ucap Yoojin. Sedikit menggeser badannya ke samping, mempersilahkan Jihoon untuk berhadapan langsung dengan Park Jinyoung.

"Bisa kau pergi." Tanpa basa basi langsung saja Jihoon meminta Yoojin untuk pergi dari sana.

"Huf.. baiklah. Kalau begitu saya permisi dulu."

Setelah kepergian Yoojin, ruangan itu hening sejenak. Sampai suara Jinyoung memecahkan keheningan tersebut.

"Siapa kau? Aku seperti tidak asing denganmu?" ucapnya sambil mengerutkan dahi saat ia melihat ke arah Jihoon dengan tatapan menyelidik.

"Aku... Kang Dagyeom. Melihat kau yang tampak biasa saja, sepertinya berita itu belum sampai padamu."

"Berita? Apa maksudmu?" Terlihat kerutan di dahi Jinyoung yang semakin dalam saat dia menanyakan itu.

"Sebaiknya kau lihat sendiri." Ucap Jihoon sambil mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan video pada Jinyoung.

Beberapa menit setelah video itu berakhir. "Bohong!! Pasti itu berita palsu! Yoona masih hidup! Ia pasti masih hidup... kan?!" Jinyoung langsung meringkuk ke tanah sambil memegang kepalanya.

"Apa yang kupikirkan saat itu juga sama sepertimu. Tpi.. nyatanya.. Yoona benar-benar sudah pergi," jawab Jihoon, ia mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Mendengar perkataan perkataan Jihoon, Jinyoung segera mendongak untuk melihat ke arah Jihoon. "Apa yang kau tahu, hah? Katakan! Kenapa kau memperlihatkan video itu padaku?! Jawab sialan!"

Karena kesabaran Jinyoung yang setipis tisu dibelah dua nyemplung air, langsung saja ia menarik kerah leher Jihoon.

"Aku memberitahumu karena aku tahu, kau sudah menganggap Yoona seperti anakmu sendiri, kan? Aku tahu banyak tentangmu juga darinya... Aku ingin minta bantuanmu."

"Bantuan? Memangnya apa yang bisa kau lakukan? Heh." Dengan senyum remeh Jinyoung menatap ke arah Jihoon saat ia sudah melepaskan genggamannya.

"Apa kau bisa membuatku mengulang waktu?" jawab Jihoon.

"Kau gila?!" bentak Jinyoung dengan raut wajah antara marah dan tidak percaya.

"Ck. Ya, aku gila karena Yoona. Lagi pula kau juga gila tahu." Jihoon memutar matanya dengan malas.

"Memangnya apa yang akan ku dapatkan jika aku bisa membuatmu kembali ke masa lalu?" Menghela nafas sejenak, Jinyoung menyeringai ke arah Jihoon.

"Apapun. Kau bahkan bisa mengambil semua hartaku, asal aku bisa bersama Yoona. Akan ku lakukan apapun agar aku bisa bertemu dengan Yoona-ku." jawab Jihoon serius.

Jinyoung seketika bungkam saat melihat betapa seriusnya pemuda di depannya ini.

"Sebegitunyakah kau pada Yoona?" Tanya Jinyoumg saat ia berbalik menuju tempat ramuan-ramuannya disimpan.

"Aku akan membantumu. Tapi pastikan bahwa Yoona akan bahagia, jika tidak kau akan tahu akibatnya." lanjunya saat ia berbalik menatap garang Jihoon.

Flashback off.

Yah.. begitulah bagaimana aku bisa sampai disini. Walaupun merepotkan, demi Yoona aku tak masalah.

Seperti sekarang ini. Meskipun ia mengganggu tidurku dan datang bertamu di tengah malam tanpa rasa bersalah, tak bisa ku pungkiri aku senang karena ia datang mengunjungiku. Aku tersenyum sangat tipis saat mendengar suara tawanya itu.

Aku janji, mulai hari ini dan seterusnya, akan ku jaga tawa dan senyum itu untuk selalu ada padamu Yoona.​










ILAC || ILove a CriminalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang