_________[3]
"Oi, bangun brengsek!"
Dengan sedikit linglung Yoona perlahan membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah banyaknya orang di tempat tersebut dengan penampilan yang berantakan dan bisa dibilang tak layak di pakai. Bahkan tempat itu juga lumayan kotor.
Di sinilah Yoona, tempat beristirahatnya para tuna wisma. Bagaimana bisa ia disana? Singkat saja, Yoona kabur.
Nama asli Yoona adalah Choi Yoona. Salah satu putri kembar keluarga Choi. Choi Dongsoo yang merupakan kepala keluarga Choi, tidak pernah menganggap keberadaan Yoona di keluarga itu. Bahkan ia tidak segan-segan untuk menyakiti dan menyiksa Yoona baik secara fisik maupun mental.
Jika Yoona berbuat suatu kesalahan, ia tidak akan diberi makan, atau bahkan di hukum cambuk. Tidak hanya itu, terkadang ia juga harus rela terkunci di dalam gudang yang gelap dan juga dingin.
Walaupun mereka tinggal di bawah atap yang sama, bukan berarti mereka bisa disebut keluarga. Buktinya, setiap waktu jam makan, Yoona tidak boleh datang ke meja makan, dia harus makan di dapur bersama para ART.
Tentang kamar tidur. Kamar tidur Yoona bukanlah ruangan dengan desain indah nan hangat yang bisa membuat seseorang ingin berlama-lama di dalamnya. Kamar Yoona hanya terdiri dari ruangan dengan desain warna hitam putih kotak-kotak dan lampu yang lumayan redup. Juga tempat tidur sederhana yang ia tempatkan di tengah-tengah ruangan.
Tapi syukurlah kembaran Yoona, yaitu Crystal, selalu ada untuknya. Kembaran? Ya. Yoona memiliki kakak kembar bernama asli Soojung. Tapi kenapa ia dipanggil Crystal?
Begini, Soojung atau Crystal memiliki suatu kondisi yang bisa dibilang cukup istimewa dan menakjubkan. Yaitu ia memiliki dua tubuh. Tubuh aslinya adalah seorang gadis gempal berkacamata. Sedangkan tubuh keduanya sangat berbanding terbalik, yaitu cantik dan em.. sempurna.
Yang terlihat di mata publik keluarga Choi memiliki dua orang putri kembar yg bernama Soojung dan Crystal. Yoona? Sudah ku katakan, ia dibenci ayahnya sendiri. Jelas saja ia tidak di akui sebagai anggota keluarga Choi.
Choi Dongsoo berpikir bahwa Yoona lah alasan kematian mendiang istrinya. Karena merupakan seorang CEO perusahaan besar, sudah bisa di pastikan mempunyai banyak saingan dan musuh bukan?
Salah satu musuh dari Choi Dongsoo mengetahui kebenaran tentang ia yang ternyata mempunyai anak kembar itupun berusaha untuk menyelidikinya. Hasil yang di dapatkan pun ternyata di luar dugaan. Dan ini juga lah yang menyebabkan Yoona menjadi incaran musuh Choi Dongsoo, niat awal ingin menghancurkan Choi Dongsoo, berubah menjadi menculik dan membawa Yoona.
Lalu apa hubungannya dengan ibu Yoona? Ada beberapa penyebabnya. Yang pertama, saat proses melahirkan Yoona dikabarkan bahwa kondisi ibunya mulai memburuk yang diakibatkan melemahnya ketahanan tubuh dan kondisi tubuhnya yang memang lemah. Karena kondisi yang seperti itu dan ibunya yang tetap kekeh ingin melahirkan Yoona dengan cara normal, mengakibatkan ibu Yoona sakit-sakitan.
Dan yang kedua, karena saat Yoona di culik oleh musuh dari ayahnya, ibunya lah yang berkorban nyawa untuknya. Singkatnya seperti ini, ayah Yoona yang tidak peduli padanya dan ibunya yang sayang padanya tanpa tahu apa saja yang sudah dilakukan suaminya itu pada anak bungsunya.
Sejak saat itulah, kebencian ayah Yoona padanya semakin besar. Memangnya apa yang bisa di lakukan seorang anak berumur 2 tahun pada saat seperti itu?
Lalu kenapa ia mengubah namanya menjadi 'Lee' ? Itu karena permintaan terakhir ibunya. Beliau mengatakan pada Yoona untuk mengubah marga nya, demi keselamatan Yoona dadi musuh juga dari ayahnya. Yap, benar, ibunya memang tahu bahwa suaminya itu tidak suka pada anak bungsunya, yang beliau tidak tahu adalah seperti apa perlakuan suaminya itu.
Mari kita kembali ke cerita.
Setelah mengumpulkan kesadannya, Yoona segera beranjak pergi dari tempat itu, walau dalam keadaan yang masih bingung. Karena di jam seperti ini biasanya satpam akan mulai berpatroli.
Kenapa Yoona dibangunkan? Bukankah biasanya mereka tidak akan peduli pada orang asing? Jawabannya, karena selama 3 tahun belakangan ini Yoona selalu bersama mereka saat ia kabur dari hukuman ayahnya. Jadi mereka tidak menganggap Yoona sebagai orang asing lagi.
__________________
🕊🕊🕊"Sekarang aku harus kemana?" Tanyaku sambil melihat jalanan yang masih sepi juga gelap. Saat ini aku berada di salah satu bangku taman yang sepi karena memang masih tengah malam. Merenung sejenak, sebelum memutuskan apa yang akan ku lakukan nantinya.
"Um!... aku akan berubah! Tidak akan ada lagi Yoona yang lemah! Perhatian atau kasih sayang, aku tak membutuhkan itu lagi. Sudah cukup.. dunia itu kejam. Karena itu aku harus lebih kejam dari dunia."
'Mari kita ubah hal-hal yang memang harus di ubah. Aku tidak ingin terlalu merubah masa depan, karena pasti itu juga akan memengaruhi masa depan yg kutahu.' Batinku sambil menengadah menatap langit kosong tak berbintang.
"Sekarang semuanya tidak penting. Yang terpenting sekarang adalah, bagaimana kabar Jihoon! Ya! Ayo kita menemui Jihoon!" Dengan semangat yg membara, aku segera bangun dari dudukku dan mengangkat tanganku ke atas.
"Jihoon ayem com bek!!" Teriakku sambil berlari ke arah rumah Jihoon yang dulu. Kira-kira aku masih ingat tidak ya?
__________________
"Sepertinya aku terlalu bersemangat ya? Hahaha." Aku tak bisa menghentikan perasaan gembira ini saat melihat Jihoon yang terlihat kesal di depanku.
"Ck. Kau ini tidak tahu waktu atau bagaimana sih." Ketusnya.
Sepertinya ia kesal. Hahaha, tentu saja, siapa yang tidak kesal jika ada orang yang datang dan mengganggu tidurmu di tengah malam seperti ini?
"Maaf, maaf.." Walaupun aku berkata begitu, tetap saja aku masih terkekeh melihat raut kesal Jihoon. Menurutku itu terlihat cukup menggemaskan.
Saat ini aku berada di rumah Jihoon. Tepatnya di kamarnya. Yap, benar sekali, tanpa pikir panjang aku langsung datang ke rumahnya tanpa ku ingat bahwa sekarang masih tengah malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILAC || ILove a Criminal
Fiksi RemajaI Love a Criminal. Itulah yang sedang di rasakan oleh seorang gadis bernama Lee Yoona. Di dunia fana ini keinginannya hanya satu, yaitu menemukan kebahagiaannya. Dunia bahkan tidak membiarkannya untuk bisa merasakan apa itu artinya keluarga. Di saat...