8. Guru

95 14 11
                                    

________[10]

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Dua tahun terlewati dengan begitu singkatnya. Entah waktu yang berputar terlalu cepat. Atau karena kita yang terlalu sibuk dengan dunia.

Seperti saat ini. Terdapat sepasang manusia yang masih tertidur walau jam sudah menunjukkan pukul 10 siang. Beruntungnya sekarang adalah hari minggu.

Karena merasakan beban berat di perutnya, gadis kecil itu perlahan membuka matanya. Dengan masih dalam keadaan mengantuk, ia melihat apa yang kini menimpah di atas perutnya.

Gadis itu ialah Yoona. Kini ia berumur sepuluh tahun. Sudah kubilang, waktu berlalu begitu cepat. Jika diperkirakan, sudah 5 tahun lamanya ia tinggal bersama bocah laki-laki- ralat remaja yang kini tertidur menimpanya dengan kepala yang berada di atas perutnya.

Remaja itu, Lee Jihoon, yang kerap dipanggil Erlangga oleh Yoona, tiba-tiba membuka matanya. "Tidur lagi saja," ucapnya dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Setelah mengatakan itu, Jihoon kembali menenggelamkan kepalanya.

"Er.. geli," rengek Yoona.

"Hmm..." gumam Jihoon.

"Er.. aku ingin bertemu dengan teman ibu. Kalau tidak salah suaminya bernama Kim Gabryong," ucap Yoona. Ia mengelus surai merah menyala milik Jihoon.

"Kim Gabryong?" Tampak raut terkejut di wajah Jihoon saat Yoona menyebut nama itu.

"Um. Kim Gabryong, nama suami dari teman ibuku. Ibu bilang, suatu hari nanti aku harus mencari dan meminta perlindungan padanya. Karena tidak mungkin ayah mau melakukan itu," jelasku.

"Apa Er mau membantuku mencarinya?"

"Jika itu demi keselamatanmu, tentu saja. Akan ku lakukan sebisaku," balas Jihoon saat ia mendongakkan kepalanya untuk menantap wajah Yoona.

Tentu saja mudah bagi Jihoon yang kini berusia 14 tahun untuk mencari informasi tentang Kim Gabryong. Jangan lupa.. jika Jihoon juga mengulang waktu, pasti mudah baginya.

Tersenyum lembut, Yoona membatin. 'Aku akan membuatmu berubah. Setidaknya kau tidak akan ikut terlibat dalam kasus pembunuhan ketua Gabryong.'

___________
🕊🕊🕊

Sudah beberapa hari berlalu sejak pembicaraan tentang aku yang ingin bertemu ketua Gabryong.

Saat ini aku sedang berada di Seoul. Mencari seseorang yang dulu begitu akrab dengan Jihoon, sekaligus orang yang dulu tidak suka dengan keberadaanku dan ingin menyingkirkanku. Karena menurutnya aku hanya akan menjadi beban. Beban serta kelemahan dari seorang Lee Jihoon.

Tapi tiidak untuk kali ini. Di kehidupan kali ini, akan kubuat salah satu orang yang membenci keberadaanku menjadi orang yang berada di pihakku.

Cukup sulit untuk menemukannya di daerah yang luas seperti ini. Tapi aku yakin, aku pasti bisa. Salah satu alasanku begitu yakin adalah, karena selama tiga tahun terakhir aku berlatih bela diri bersama Jihoon.

Kalian tidak perlu tahu siapa itu. Tapi bisa kupastikan dia akan sangat membantuku dimasa depan.
___________

Berdiri menatap bangunan rumah yang terasa cukup familiar bagiku. Rumah dengan aksen yang cukup tradisional, campuran antara jepang dan korea. Rumah Kim Gabryong.

Orang-orang yang kini duduk didepanku cukup membuatku merasa dejavu. Terdapat empat orang paruh baya, dimana salah satunya adalah seorang wanita. Mereka adalah Kim Gabryong, Park Jinyoung, Noh Bakgu, dan Kang Minseon.

 Mereka adalah Kim Gabryong, Park Jinyoung, Noh Bakgu, dan Kang Minseon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Gabrong.

Park Jinyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jinyoung.

Park Jinyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Noh Bakgu.

Kang Minseon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kang Minseon

"Saya Lee Yoona. Atau mungkin anda semua mengenal saya sebagai Choi Yoona. Saya kesini atas permintaan ibu saya untuk menemui seseorang bernama Kang Minseon dan Kim Gabryong," ucapku sambil sedikit membungkukkan badanku.

"Kau... anak dari Elite?" tanya Noh Bakgu.

"Tidak lagi," gelengku.

"Apa maksudmu? Dimana ibumu?" tanya Kang Monseon.

"Ibu... meninggal saat mencoba menyelamatkan saya dari penculikan 7 tahun yang lalu. Karena itu juga ayah.. maksudku Choi Dongsoo membenci saya karena berpikir sayalah yang membunuh ibu. Di saat-saat terakhir, ibu berpesan untuk bertemu dengan anda. Jadi saya memutuskan untuk kabur dari rumah 5 tahun yang lalu dan mencoba mencari anda," jelasku.

Mereka saling menatap satu sama lain. Keraguan terlihat di sorot mata mereka. Hingga akhirnya orang yang sedari tadi diam, kini buka suara.

"Lalu kau tinggal dimana sekarang?" ucap Kim Gabryong.

"Saya tinggal bersama seseorang bernama Lee Jihoon. Ia juga lah yang membantu saya untuk bisa menemui anda sekarang ini,"

Dimana Jihoon? Dia sedang sekolah. Entah harus disebut sekolah atau tidak karena dia lebih sering bolos dan berkelahi. Awalnya dia ingin ikut, tapi aku melarangnya, karena aku yakin aku bisa melakukannya sendiri.

"Saya mohon. Tolong bantu saya. Tolong angkat saya menjadi murid anda! Saya mohon!!"

Bagiku, sekarang harga diri tidaklah penting. Yang terpenting sekarang adalah, aku tidak sendirian lagi. Banyak bahaya yang terus mengancamku. Jika aku diam saya, maka tidak ada bedanya dengan diriku yang dulu.

Badan yang awalnya hanya sedikit membungkuk kini kubungkukkan di depan keempat orang tersebut.

Secara serempak Minseon dan Bakgu melirik ke arah Jinyoung. Sedangkan Gabryong hanya memperhatikan apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku tahu, secara tidak langsung ketiga orang dewasa itu memaksa Jinyoung untuk menerima permintaanku

Dengan menghela nafas, Jinyoung berkata. "Dua tahun. Aku hanya akan menjadi gurumu selama dua tahun."

Mendengar itu, segera ku tegapkan tubuhku dan menatap Park Jinyoung dengan mata berbinar.

"Benar kah?! Terima kasih banyak!" ucapku bersemangat.​







ILAC || ILove a CriminalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang