_________[28]
Festival Jaewon merupakan salah satu festival yang lumayan terkenal di wilayah Seoul, terutama bagi para pelajar. Tidak heran jika festival itu di tayangkan di salah satu acara TV, yang juga memudahkan para pelajar lain untuk tetap mengikuti festival itu secara online.
Acara terakhir festival Jaewon sekaligur acara puncaknya telah dimulai. Para murid maju ke atas panggung untuk menampilkan bakatnya masing-masing. Salah satu di antara para peserta adalah, sebuah kolaborasi antara jurusan fashion dan vocal dance. Park Hyungseok dan Pyeon Deokhwa.
Banyak orang bersorak kagum saat melihat penampilan mereka. Termasuk seorang Idol yang namanya sedang naik daun. Memang tidak bersorak ramai, tapi dari matanya jelas terlihat ia tertarik dengan salah seorang dari sekian banyaknya peserta.
"Menarik," ucapan itu berasal dari DG.
Disebuah ruang tunggu pribadi terdapat dua pasangan yang sedang duduk berdampingan di sofa. Kepala Yoona ia sandarkan di bahu DG.
Mendengar ucapan DG, Yoona sontak mengangkat kepalanya dan menatap horor ke arah DG. Memegang kedua bahu DG dengan ekspresi yang dramatis.
"Kau.. tidak tertarik dengan Hyungseok kan?" tanya Yoona dengan ekspresi terkejut. Sedangkan DG belum bisa mencerna maksud dari ucapan Yoona.
"Digo.. aku lebih baik melihatmu mendekati perempuan lain, dari pada kau memilih Hyungseok." DG speachless mendengar ucapan Yoona. Setetes keringat mengalir dari pelipisnya.
Menghela nafas sejenak. "Bukan begitu, sayang. Maksudku sepertinya dia cocok menjadi triene di sini," jelas DG kepada Yoona.
"Oalah. Tapi ingat, aku tidak rela kalah saing sama laki-laki. Jika tidak.. awas saja kau," peringat Yoona sembari menatap tajam DG.
"Tidak akan pernah sayang, percayalah. Hanya kau satu-satunya. Oke?" DG kembali mengarahkan kepala Yoona untuk bersandar di bahunya, dan ia pun memeluk tubuh Yoona erat.
'Bahaya..' Lain di wajah lain juga di hati. Meskipun wajah DG tersenyum, tapi tidak dengan jantungnya yang berdetak sedikit cepat melihat tatapan tajam Yoona. Percayalah, DG adalah ciri-ciri suami takut istri.
___________
🕊🕊🕊Akhir-akhir ini Hyungseok selalu di dekati oleh seorang gadis, yang katanya sih dia seorang BJ (penyiar) terkenal. Kalo gak salah namanya Kim Yui.
"Teman-teman~ Kita ke tempat karaoke, yuk?" ajak Haneul.
Belum sempat teman-teman Haneul memyetujui tawarannya, Yui sudah memotongnya. Mengatakan kalau dia lebih memilih berbelanja.
Merasa sedih karena ajakannya di tolak, Haneul sontak murung.
Aku menghela nafas terlebih dahulu sebelum berbicara, "Mau pergi denganku?" ucapku saat aku berjalan mendekat ke arah Haneul.
Bukan hanya Haneul, tapi juga teman-temannya sontak mengalihkan pandangannya kepadaku.
"Yoona? Benarkah?! Tentu." Sempat terkejut sebentar sebelum ia akhirnya setuju.
"Baiklah, nanti aku tunggu di gerbang." Karena bel makan siang sebentar lagi berbunyi, apa lagi tidak ada guru dikelas jadi langsung saja aku berjalan ke arah pintu kelas untuk pergi ke kantin.
Saat berada di lorong kelas yang masih sepi, aku berpapasan dengan seorang pemuda bersurai gulali.
"Yoona, apa kau akan ke kantin?" sapanya. Em.. apa itu bisa disebut sebuah sapaan? Entahlah, bingung aku.
Menoleh ke arah sang pemuda. "Um! Bel sebentar lagi berbunyi. Aku malas mengantri," ucapku.
"Hahaha.. apa kau tidak ada niat menyapaku terlebih dahulu gitu?" tanya sang pemuda.
"Bukan tidak mau. Tapi berurusan dengan semua fans-fans mu utu merepotkan Jang," ucapku. Kini kami berhenti di tengah lorong yang kosong.
Memang sih, bukannya tidak mau, tapi fans Jajang itu ngeri cuy. Janghyun, atau yang sering ku panggil Jajang adalah salah satu siswa SMA Jaewon jurusan Kecantikan. Bagaimana kami bisa saling kenal? Bisa dibilang kami ini em.. teman masa kecil, yah begitulah.
"Kau sendiri, dari mana?" Daripada suasana berubah canggung mending aku sesekali mengajaknya betbicara.
"Toilet. Em.. mau ke kantin bersama?" tawarnya.
"Boleh." Pada akhirnya kami pun pergi ke kantin bersama. Hanya pergi bersama, bukan satu bangku. Fans Jajang bisa koar-koar nanti.
___________
"Ayo Yoona, maaf membuatmu menunggu ya, hehe," Sepertinya Haneul sedikit canggung saat ini.
"Santai saja Haneul, aku tidak akan memukulmu kok," ucapku sedikit bercanda.
Kami pun keluar kelas bersama. Saat perjalanan Haneul sedikit demi sedikit mengajakku mengobrol. Suasana yang awalnya sedikit canggung kini hilang.
Hingga tak terasa kami sudah hampir sampai gerbang depan. Berdiri si sana seorang pemuda dengan surai panjangnya bercarna hitam dan merah. Dia adalah Kaisar.
"Kai." sapaku
Mendongak menatapku lalu melirik sekilas ke arah Haneul, seakan-akan ia bertanya 'siapa?'
"Haneul perkenalkan ini Kaisar. Kai ini Haneul. Teman yang tadi kuceritakan kepadamu," ucapku menjawab pertanyaan batin Kaisar.
Kaisar hanya mengngguk. Setelahnya kita saling mengenal, akhirnya kami pun pergi ke tempat di mana biasanya orang menghibur diri dengan bernyanyi.
___________
"Hahahah, itu tadi menyenangkan sekali," ucap Haneul dengan senyum lebarnya. Ia berjalan sambil melangkah mundur menatap Yoona yang juga tersenyum.
"Lain kali ayo pergi lagi," ajak Haneul tanpa melunturkan senyum di bibirnya.
"Tentu saja, dengan senang hati," jawab Yoona.
"Oh iya Yoona," panggil Haneul. Yoona mengangkat salah satu alisnya, menandakan Haneul untuk melanjutkan ucapannya. "Aku.. em.. berencana menjadi BJ seperti Yui. Jadi.. apa kau ingin bergabung," ajak Haneul.
Yoona dan Kaisar saling pandang sebentar, sebelum Yoona menjawab, "Maaf ya Haneul," ucapnya.
Walau hanya menjawab seperti itu, tapi Haneul sudah tahu apa kelanjutan dari ucapan Yoona. Haneul tersenyum. "Tidak masalah kok. Kalau begitu aku pulang dulu ya," pamit Haneul sebelum berpisah dengan Yoona dan Kaisar.

KAMU SEDANG MEMBACA
ILAC || ILove a Criminal
Teen FictionI Love a Criminal. Itulah yang sedang di rasakan oleh seorang gadis bernama Lee Yoona. Di dunia fana ini keinginannya hanya satu, yaitu menemukan kebahagiaannya. Dunia bahkan tidak membiarkannya untuk bisa merasakan apa itu artinya keluarga. Di saat...