_________[23]
"Yo," sapa Kaisar secara singkat saat dia menarik salah satu kursi kantin dan duduk di depan Yoona serta Miru.
Jam makan siang telah berbunyi beberapa menit yang lalu. Seperti biasa para murid akan langsung pergi ke kantin untuk memuaskan perut mereka yang kosong.
"Kau tidak makan?" tanya Miru saat ia tidak melihat piring milik sang remaja
"Masih kenyang." Kaisar hanya memesan segelas minuman untuk meredakan rasa hausnya. Ia melirik ke sekitar kantin. "Di mana Harun?"
"Tuh, lagi cari masalah," tunjuk Yoona menggunakan dagunya pada Hobin yang berada di belakang Kaisar, ia terlihat seperti sedang memprovokasi Zin.
Jarak tempat duduk mereka cukup jauh jadi tidak bisa mendengar apa yang sedang Hobin dan Zin katakan. Jika dilihat dari ekspresi wajahnya, sepertinya mereka berdebat tentang suatu hal.
Hingga datanglah beberapa anak jurusan arsitek. Hyungseok berhasil menarik perhatian seluruh penghuni kantin, walaupun dia memang selalu menarik perhatian sih, tapi kali ini dia secara tiba-tiba menyapa Vasco dengan suara yang lantang.
Dan terjadilah hal yang cukup mengejutkan. Saat Vasco yang terkenal memiliki fisik yang kuat mencengkram bahu Hyungseok dan Hyungseok yang menyingkirkan tangan Vasco dari bahunya dengan sangat mudah. Seluruh penghuni kantin melongo melihat itu.
"Woah.." salah satunya adalah Kaisar. Sedangkan Yoona hanya cuek-cuek saja, lebih memilihmelanjutkan obrolannya dengan Miru yang harus tertunda karena kedatangan Kaisar.
'Aku wis ngira yen dheweke pancen lugu, nanging kekuatan fisike ora bisa diragukan,' batin Kaisar. Senyum smirk tipis tumbuh di sudut bibirnya dan memperlihtakan sedikit taring miliknya.
(Sudah ku duga walaupun dia orang yang naif, kekuatan fisiknya tak boleh diragukan.)
___________
"Selamat datang, nona Yoona," sapa salah satu staf perempuan di tempat agensi DG. Yoona tersenyum dan membalas sapaan sang perempuan yang umurnya terpaut cukup jauh dengannya itu.
Sang wanita melirik papper bag yang ditenteng oleh Yoona. Menutup mulutnya dengan tangan sambil tertawa pelan, ia berkata. "Seperti biasa, pasti untuk tuan DG."
"Hahaha.. anda sudah tahu kan. Digo itu kadang bisa sangat cerewet," ungkap Yoona sambil tertawa kecil.
"Hanya anda yang tahu sisi lain tuan DG, nona, hahaha. Sebaiknya saya pamit, masih ada beberapa pekerjaan yang harus saya selesaikan," pamitnya.
Sebelum berlalu pergi, ia melihat sekitar dan mendekatkan mulutkan pada telinga Yoona. Mengerti bahwa perempuan itu ingin berbisik padanya, sedikit ia condongkan tubuhnya ke depan.
"Kalau sudah lulus, saya tunggu surat undangannya nona," bisik wanita itu sambil terkekeh.
Seketika wajah Yoona terlihat memerah walaupun hanya samar-samar. Tak ingin terlalu lama di sana, ia segera mempercepat langkahnya menuju ruangan di mana DG berada.
Memang benar bahwa sebagian besar staf agensi mengetahui tentang hubungan antara DG dan Yoona. Bukan hanya sekedar asisten dan artis. Tapi juga sebagai sepasang kekasih. Jadi mereka tidak terkejut jika melihat sikap DG yang berbeda saat bersama Yoona, atau saat tidak sengaja melihat mereka bercanda dan bergandengan tangan.
Mari kita kembali ke sisi Yoona dan DG. Saat ini mereka sedang makan siang bersama di ruangan milik DG.
"Bagaimana hari ini?" tanya DG kala menyuapkan makanan kepada Yoona.
Terdiam sebentar sambil mengunyah makan di mulutnya, Yoona menjawab. "Seperti biasa.." ucapnya.
DG bilang dia tidak mau makan sendiri. Jadi Yoona menemaninya sambil bermain ponsel dan juga terkadang mendapat suapan gratis dari sang kekasih.
___________
Menjadi asisten pribadi DG bukan berarti Yoona harus selalu berada di agensi. Dia bisa menjalankan kewajibannya walau berada di tempat yang berbeda.
Sang baskara yang bersinar menerangi langit sore itu ditemani serayu pelan. Menandakan awal swatimita. Langit kemerahan menambah keindahan sungai hari itu.
Tepat di samping sungai Han, duduk seorang gadis sembari memangku sebuah buku. Tangannya sibuk menulis rangkaian kata pada kumpulan kertas di pangkuannya.
Bayang-bayang kehidupan pertamanya kini berputar di otaknya bagaikan rekaman film. Merangkai kata dengan meresapi setiap kalimatnya. Bagaikan musik yang menenangkan tapi dengan lirik yang membunuh pendengarnya.
___________
Teringat jelas saat ia saat itu terkurung di antara sepi dan dinginnya malam. Berada di gudang yang gelap membuat Yoona ketakutan. Hanya karena ia tidak sengaja melakukan, ayahnya tega mengurungnya dirinya di gudang sendirian.
"...Ayah.. ku mohon.. maaf.. maaf," ucap Yoona sambil terisak. Air matanya menetes deras dari kedua sudut matanya.
Kedua tangan kecilnya memukul-mukul pintu gudang, sambil berteriak dengan suara yang tercekat, ia memohon kepada ayahnya atau siapapun yang berada di luar sana. Tolong keluarkan dirinya dari gudang yang menakutkan ini.
Badan kecilnya merosot menuju dinginnya lantai gudang. Meringkuk dan memeluk lututnya, ia tenggelamkan kepalanya di antara lekukan itu. Yang bisa ia lakukan hanya menangis dan menunggu ayahnya membukakan pintu untuknya.
___________
Tanpa sadar air mata mengalir dari pipinya dan menetes membasahi buku di pangkuannya.
"Kau.. menangis?" Terdengar suara dari sampingnya membuat Yoona reflek melihat ke arah asal suara.
Duduk seorang remaja bersurai coklat muda dengan potongan yang tidak rapi. Menatap Yoona dengan sedikit terkejut.
"A-ah.. tidak.. lupakan." Tersadar mengalir air mata dari kedua sudut indra penglihatannya, Yoona segera mengusapnya dengan tergesa-gesa.
"Ada masalah?" tanya remaja itu lagi. Dia melihat Yoona dengan tatapan kawatir.
"Tidak ada kok. Hanya teringat masa lalu," ucap Yoona sambil tersenyum manis. "Apa yang kau lakukan disini?" lanjutnya.
Note:
Hello 👋🏻
Hahaha, gak asik banget nyapanya tapi yaudah lah.Jadi gini... sebenarnya gue masih gak terlalu percaya diri sama cerita gue sendiri, apalagi ini cerita pertama gue. Kadang juga sering kepikiran kek gini,
"Ini bener gak ya?"
"Bahasanya kok kayak kurang rapi."
"Feelingnya dapet gak ya?"
"Apa Yoona terlalu OP ya?"🥲🥲
Jadi kalian kalau ada saran atau kritikan, tulis ada di kolom komentar pasti nanti bakal gue baca kok. Gue masih pemula, jadi gue mau minta maaf sebelumnya kalau ada kalimat atau kata dari cerita gue yang secara gak sengaja menyinggung perasaan kalian 😁🙏🏻
Sekali lagi gue ucapin makasih buat kalian yang udah baca dan ngedukung cerita ini lewat vote kalian, hehehe.
Udah deh, buat hari ini cukup sampek sini aja. Gue ngetik ini aja subuh-subuh cuy, demi apa? ya demikian, yakali demi kalian. Hahaha just kiding ✌🏻
Bye-bye, sampai jumpa minggu depan.
(Dan terima kasih untuk kalian yang juga baca setiap catatan gue. Nih hadiahnya 💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵💵 hahaha)

KAMU SEDANG MEMBACA
ILAC || ILove a Criminal
Teen FictionI Love a Criminal. Itulah yang sedang di rasakan oleh seorang gadis bernama Lee Yoona. Di dunia fana ini keinginannya hanya satu, yaitu menemukan kebahagiaannya. Dunia bahkan tidak membiarkannya untuk bisa merasakan apa itu artinya keluarga. Di saat...