27.

54 8 0
                                    

_________[29]
🕊🕊🕊

Seperti hari-hari sebelumnya, kini Yui juga menempel pada Hyungseok.

"Yui, menurutmu orang gemuk itu gimana?" tanya Hyungseok saat Yui masih bergelayutan manja di lengannya.

"Memang kenapa? Semua orang kan sama saja," jawab Yui.

Aku yang mendengar jawabannya itu sontak menahan diri untuk tidak tertawa. Aku masih ingat jelas saat Yui mempermalukanku dan selalu membullyku saat di sekolah. Dia berkata begitu hanya karena ingin dianggap baik oleh Hyungseok.

____________

"Hah... Bosan." Aku menghela nafas bosan. Duduk di kursi putar ruangan DG dan sesekali memutarnya dengan sangat cepat hingga aku pusing.

"Kau bisa pusing jika berputar seperti itu terus, Ay," peringan DG saat melihat kelakuan randomku yang tidak bisa diam ini.

"Aku bosan, Digo. Ayo jalan-jalan!" Aku segera bangun dari dudukku.

"Tidak bisa Ay, maaf ya? Masih banyak pekerjaan yang belum selesai," tuturnya. Dapat kulihat raut wajah bersalah saat ia menolak ajakanku.

"Yah.. " Kini badanku kembali merosot ke kursi yang sebelumnya ku tempati.

"Sini-sini, kasihan sekali sayangku ini," DG berkata sambil menepuk-nepuk pahanya. Melihat isyarat itu, aku segera bangkit dari dudukku dan berlari ke arah DG lalu melompat ke pangkuannya.

"Hati-hati Ay," ucapnya kala ia memeluk pinggangku agar aku tidak jatuh. Kini kami saling berhadap-hadapan, kedua lenganku serta kakiku memeluk sekitar tubuhnya. Kusandarkan kepalaku pada bahunya. Benar-benar nyaman.

Masih bersandar di bahunya, dapat ku rasakan DG sedikit memajukan kursinya untuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.

Sembari menemani DG yang masih sibuk dengan pekerjaannya, aku sedikit bercerita tentang apa saja yang terjadi di sekolah dan kerandomanku lainnya yang tak perlu untuk dijelaskan.

_____________

"Sialan, aku kalah lagi," decak kesal seoraang bbocah laki-laki bersurai ungu.

"Hahaha, rasakan itu." Sedangkan sang gadis yang duduk di sebelahnya tampak tertawa puas.

"Ayo main lagi, kali ini aku tidak akan kalah," ucap bocah  itu tampak sangat yakin.

"Benarkah? Aku malah ragu kau bisa menang dariku. Ddari tadi kan kau kalah terus Koji," jawaban sang puan berhasil membuat bocah yang ternyata  bernama Koji itu tampak kesal.

"Yoona-noona..!" rengeknya.  Sang gadis yang di panggil Yoona itu terlihat tertawa puas, bahkan suaranya bisa di dengar sampai ke penjuru ruangan.

Saat ini Yoona sedang berada di sebuah warnet karena ajakan seseorang. Orang itu adalah Koji, seorang hacker sama seperti Kaisar.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ILAC || ILove a CriminalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang