25.

72 10 0
                                        

_________[27]

"Kaisar?" Jonggun cukup terkejut melihat Kaisar yang tiba-tiba menghentikan tinjunya. Tak lama kemudian terdengar bunyi siulan.

"Sudah lama tidak bertemu, sekarang kau sudah punya pacar saja. Seleramu bagus juga ternyata." Semua mata kini tertuju pada Yoona. Ia berjalan lalu berdiri di samping Kaisar.

"Matamu,"  ucap Jonggun.

Tampak deretan gigi Yoona saat ia tertawa mendengar jawaban Jonggun. Menatap Kaisar dari sudut matanya sambil tersenyum jahil, Yoona mencoba memberi kode pada Kaisar.

Seakan tahu apa yang dipikirkan Yoona. Kaisar tiba-tiba berbicara dengan nada yang dibuat-buat.

"Itukan perintah untukmu~ Perintah untuhku adalah~ Tak membiarkan seseorang menyentuhmu barang sehelai rambut pun~.. Hahahhaa." Sontak saja, bukan hanya Kaisar tapi juga Yoona tertawa puas karena berhasil menjahili seorang Jonggun.

Sedangkan Jonggun hanya bisa menghela nafas lelah menghadapi mereka berdua.

"Yoo.. na? Yoona? Murid pindahan dari kelas Fashion itu kan?" ucap Vasco sambil mengingat nama Yoona.

Berbalik menoleh ke belakang, Yoona menganggukkan kepala. Kembali menatap Jonggun Yoona berkata, "Sudahlah, om. Lebih baik kau pulang saja saja. Kasihan pacarmu loh~." Tepat pada kalimat terakhir Yoona menaik-turunkan alisnya, menggoda Jonggun.

Menghela nafas sebentar. "Kamu.. maaf aku tadi agak agresif, sudah lama gak berantem juga soalnya.." celetuk Jonggun kala ia menatap Hyungseok.

"Bagaimana kalau berkelahi denganku?" usul Yoona.

"Gak boleh/Ayo,"  Jawab Kaisar dan Jonggun secara bersamaan. Kaisar menatap nyalang ke arah Jonggun, seakan menyuruhnya untuk tidak macam-macam.

"Soal uang lelangnya, tidak usah cemas. Lagi pula itu bukan uangku dan itu mau di sumbangkan ke bantuan sosial, kan?" ucap gadis yang sedari tadi diam. Bersedekap menghadap Hyungseok.

Sebelum Jonggun dan gadis itu benar-benar pergi, dia sempat menatap Yoona dari sudut matanya. Dilihat dari ekspresinya seperti perbaduan antara perasaan bersalah, sedih dan menyesal.

'Crystal../Yoona..' batin Yoona dan gadis itu bersamaan saat mata mereka tak sengaja saling bertatapan.

Setelah Jonggun dan gadis itu pergi dari area parkir, tiba-tiba Vasco ambruk ke tanah dan mengejutkan Hyungseok, Yoona serta Kaisar.

"Si kacamata itu.. dia siapa? Kalau kau dan aku bertarung lagi aku akan menang. Tapi.. sepertinya aku tidak akan bisa menang melawan si kacamata itu.." Ekspresi Vasco berubah serius saat ia mengatakan itu. "aku ini masih lemah," lanjutnya.

"Vasco terima kasih sudah datang menolongku," ucap Hyungseok sambil tersenyum.

"Kau tidak lemah, hanya salah memilih lawan saja," ucap Kaisar. Vasco dan Hyungseok serempak mengalihkan pandangan mereka padanya.

"Kau yang tadi menolongku.. Terima kasih," ucap Vasco sambil menganggukkan kepala.

"Tidak masalah," ucap Kaisar. Kini Kaisar dan Yoona mulai beramjak pergi dari tempat itu.

"Tunggu! Siapa namamu?" tanya Vasco.

"Kaisar, dari kelas Komputer," jawab Kaisar sebelum mereka benar-benar pergi.

__________

"Kak Jonggun, apa kakak kenal gadis tadi?" tanya seorang gadis yang sebelumnya berhasil membeli Hyungseok dengan harga 5 juta Won.

Menatap ke arah spion tengah mobil, Jonggun menjawab, "Ya."

"Apa itu tadi Yoona? Kenapa kakak tidak mengatakan apapun padaku?" tanya gadis itu secara beruntun.

"CEO Choi melarangku mengatakan apapun tentang Yoona kepadamu. Yoona sendiri juga selalu mencari cara untuk menghindari CEO Choi," jawab Jonggun.

"Begitu ya..." Gadis itu menunduk menatap tangan yang berpangku di pahanya dan mengepalkan tangannya erat-erat menahan tangis. "Apa Ayah dan Yoona pernah bertemu sebelumnya?" lanjutnya tanpa mengalihkan pandangan.

Melirik sekilas kondisi nonanya dari spion tengah. "CEO Choi dan Yoona memang pernah bertemu, bukan hanya sekali dan itu selalu berakhir dengan tidak baik. Walau CEO Choi bilang jangan mengatakan pada siapapun, menurutku kau pantas untuk tahu," jelas Jonggun.

Gadis itu, yang ternyata bernama Crystal, atau sekarang kita sebut saja Choi Crystal, ia adalah kakak kembar Yoona. Sungguh sebuah kejutan bagi Crystal ia bisa bertemu Yoona.

"Jadi.. apa Yoona tahu tentang aku?" Crystal bertanya dengan sedikit ragu-ragu.

"Entahlah. Itu mungkin saja," Jonggun sediri tidak tahu kebenaran dari jawannya.

"Lalu kenapa dia seakan tidak mengenalku?" Crystal mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk.

"Kau tadi melihat luka di wajah Yoona, kan?" tanya Jonggun tiba-tiba. Mengarahkan mobil yang ia kendarai untuk menepi, Jonggun kini berbalik dan memfokuskan pandangannya kepada Crystal.

Crystal mengangguk. Menghela nafas sejenak, Jonggun melanjutkan ucapannya. "Sebagian besar anak wajahnya akan mengambil genetik milik ayahnya. Bisa dikatakan luka di wajah Yoona dikarenakan ia tidak ingin teringat dengan wajah CEO Choi. Bukan maksud menyinggung, tapi wajah kalian itu kembar," Jonggun menelisik wajah Crystal. Melihat ekspresi seperti apa yang akan nonanya itu berikan setelah selesai mendengar ucapannya.

"Begitu ya.." lirih Crystal kala ia mengalihkan pandangannya ke arah jendela, melihat mobil dan kendaraan lainnya yang sedang berlalu-lalang.

"Yoona memang cuek, tapi dia juga perhatian di waktu yang bersamaan. Kupikir dia tidak membencimu, hanya sedikit tidak terbiasa," celetuk Jonggun. Menghidupkan kembali mobil dan berlalu dari sana.​












ILAC || ILove a CriminalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang