🍃 AH 4

740 57 6
                                    





"Nana tunggu"

Grepp

nova berlari menyusul Nana kemudian menarik lengan wanita yang berprofesi sebagai model dan kemudian memeluknya

"Hiks lepas nova, lepaskan aku hikss" ucap nana dengan air mata yang sudah membanjiri kedua pipi cubby nya

"Engga Na, aku engga akan melepaskan mu, aku kangen kamu Na" tak terasa air mata nova juga menetes, di peluknya wanita yang sempat menjadi kekasihnya itu dengan erat seakan dirinya tak ingin wanita itu pergi

"Ini salah nova, kita sudah tak ada hubungan lagi" nana mulai memberontak dalam dekapan nova

"Engga Na bahkan tidak ada kata putus di antara kita, kamu masih tetap jadi kesayangan ku, aku mencintaimu Na" nova semakin mengeratkan pelukannya, nana yang awalnya memberontak kini melemah bahkan dia membalas pelukan nova

"Maafkan aku nova, kita tidak akan bisa bersama lagi"

"Ini belum terlambat Na, aku bisa membatalkan perjodohan ini aku akan menikahimu Na"

"Tidak nova, aku sudah menikah dengan raka, aku tidak ingin melihat orang tua ku sedih dengan ini semua hikss" tangisan nana semakin hebat dan nova mengelus surai panjang milik nana dengan lembut

"Na aku sayang sama kamu, ku mohon kembali padaku Na aku ga tau apa aku bisa hidup tanpa mu, kamu adalah orang yang selalu ada Na buat aku"

"Aku tau nova, aku tau itu dan aku pun sangat menyayangimu, tapi mungkin Tuhan tidak ingin kita bersama, ayo kita jalani saja semua ini" akhirnya pelukan nova melonggar, nana kemudian memegang kedua pipi nova yang banjir air mata, di elap nya dengan lembut menggunakan kedua ibu jari nya

Nova kemudian memegang kedua tangan nana dan menciumnya bergantian

"Aku sangat mencintaimu nana" ucap nova parau, sedangkan nana hanya diam tak membalas hanya membiarkan putra keluarga Bramasta itu mencium nya

Sedangkan di tempat pertemuan keluarga itu yang sekarang sudah menikmati hidangan yang tersedia, namun Wendy merasa cemas karena putri dan calon mantu nya belum kembali

"Mengapa lama sekali mereka?" Ucap Wendy memecahkan keheningan karena masing masing sedang menikmati makan malam mewah itu

"Biar raka susul saja ma" jawab raka yang kemudian mendirikan badan nya

"Baiklah, mama takut nana kenapa kenapa" balas Wendy dengan senyuman kepada mantu tampan nya itu

"Maaf, sekalian jika bertemu nova bilang suruh cepat" kali ini tiffany ikut bersuara

"Baik, raka akan cepat kembali" kata raka sebelum pergi dari sana dan menuju toilet

"Ishh mengapa lama sekali anak satu itu" gerutu tiffany yang merasa tidak enak, Wendy yang mendengarkan tiffany kemudian memegang tangan calon besan nya

"Seperti nya nova perlu periksa mba"

"Sepertinya begitu, dasar anak itu bikin khawatir saja"

"Tidak apa apa, setelah ini kita tanya saja sama anak nya apa masih sakit perutnya" kali ini kepala keluarga Erland bersuara setelah menyelesaikan makan malam nya

"Maafkan putra kami mas malah bikin repot gini" ucap Dimas yang merasa tidak enak juga karena malam ini adalah malam yang sangan penting bagi kedua keluarga itu

"Rena kenapa sayang kok bengong aja?" Tanya Wendy memperhatikan putri nya yang dirasa tidak berselera dengan makanan di depan nya, biasanya anak itu akan sangat semangat jika berurusan dengan makanan

"Eh iya ma, Rena ga papa ko hehe" kekeh Rena karena di perhatikan oleh 4 orang di depan nya

"Kepikiran nova ya?, ihh lucunya calon mantu mama ini" guyon tiffany yang malah membuat Rena ngeblush pipi nya mendadak menjadi semerah tomat

"Eng engga ma, engga ko hehe cuma kepikiran butik aja sedikit soal nya besok ada pameran"

"Ya ampun, selain cantik kamu ini anak yang rajin ya, emang ga salah pilih mantu saya nya" ucapan tiffany membuat semua yang ada disana tergelak sedangkan Rena hanya ikut tersenyum malu.

Raka kini sudah tiba di depan toilet namun saat akan melangkah, pemandangan di depan nya berhasil membuat pria pengusaha dalam bilang properti itu menghentikan langkah nya, tubuhnya bergetar dan tangan nya mengepal kuat bahkan kini urat matanya memerah menandakan dirinya kini sedang menahan amarah

Bagaimana tidak, wanita yang menjadi istrinya itu kini sedang berpelukan dengan seorang pria, dan yang membuatnya terkejut adalah pria itu merupakan calon adek ipar dari istrinya

Raka hendak menghampiri mereka namun di urungkan niat nya karena dia ingin mendengarkan percakapan dua insan itu, raka bersembunyi di sebelah dinding pemisah antara toilet pria dan wanita

Raka melihat adegan itu dengan menahan emosi, bahkan ia yang di kenal tak pernah menangis kini malah segukan karena mendapati di tempat itu dia menyaksikan sepasang kekasih yang saling melepas rindu, raka memukul dadanya yang sesak

"Ya Tuhan, apa aku berdosa karena menikahi kekasih orang" raka bergumam sambil terus memperhatikan kedua orang itu yang kini bahkan mereka berciuman

Karena dia sudah tidak tahan melihatnya, raka pun masuk kedalam toilet kemudian membasuh wajah nya karena dia tak ingin saat kembali matanya terlihat sembab

Saat sudah selesai membasuh wajahnya, dia melihat nova memasuki toilet dan membasuh wajahnya juga, nova tak menyadari kehadiran nya kemudian raka keluar terlebih dahulu sebelum nova mengetahui itu

Saat keluar dia bertemu dengan Nana yang sudah rapi kembali, bahkan kini dengan make up saja sembab di matanya terlihat samar bahkan tidak nampak sama sekali

"Mas raka?" Nana melihat raka yang berada di depan toilet itu kemudian datang dan menghampiri suaminya

"Nana, kamu baik baik aja kan? Mama khawatir banget karena kamu nya lama di toilet" ucap raka sambil mengusap lembut kepala Nana

"Nana baik baik aja mas, tadi Nana agak mual saja"

"Apa kita perlu ke rumah sakit, aku takut kamu kenapa kenapa"

"Engga mas raka, tuh liat Nana udah ga papa ayo sebaiknya kita kembali sebelum mama berubah jadi singa"

Nana kemudian menggandeng tangan raka dan sedikit menariknya namun saat di depan toilet pria mereka berpapasan dengan nova yang keluar dari dalam toilet

"Eh nova, tadi tante tiffany nyuruh kamu cepat cepat kembali" kata raka dengan senyum yang melengkung di bibir nya

"Oke oke, aku akan kembali dengan cepat, aku duluan ya" jawab nova yang kemudian pergi terlebih dahulu namun sebelum pergi dia melihat kearah Nana yang menggandeng tangan raka sekilas

"Ayo kita juga harus cepat, kamu belum makan kan? Kamu kalo ada apa apa cerita aja ya sama aku" ucap raka yang kini berdiri didepan Nana sambil membenarkan rambut Nana dan memindahkan ke belakang telinga

"Iya mas raka, Nana sayang mas raka" Nana kemudian memeluk raka

Sedangkan raka yang mengingat kejadian tadi hanya diam dan membalas pelukan sambil mencium beberapa kali kepala istrinya, raka memejamkan kedua matanya menahan rasa sakit itu










Heyy semoga suka ya
Happy reading



Please jangan ini cuma karangan aja loh jangan di bawa kedunia nyata oke, baegian tau kalian pembaca yang bijak 💚

Tbc

About Heart || Noren GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang