~Happy Reading~
Voment nya jangan lupa supaya baegian semangat up nya
Ini hanya cerita fiktif jangan dibawa kedunia nyata, baegian cuma pinjem wajah saja, maaf banyak typo
Nana pulang dengan raut wajah yang di tekuk, raka yang pulang terlebih dahulu bingung melihat istrinya yang tidak seperti biasanya, arah matanya tertuju pada sebuah luka lebam di siku sang istri, raka mendekat dan kemudian mencekal tangan Nana
"Tangan kamu kenapa sayang?" Raka mengelus pelan luka Nana
"Sshhh.. emm itu tadi ga sengaja jatuh pas shooting" bohong Nana, mana mungkin ia akan menceritakan hal yang sebenarnya
"Ya ampun, ayo sini biar mas obati" raka menggandeng Nana dan mendudukkan di sofa ruang tamu sedangkan ia pergi mengambil kotak p3k
Raka sudah membawa barang yang di perlukan, ia keluarkan salep dan kemudian mengusapkan ke permukaan luka lebam di siku Nana dengan telaten, Nana hanya melihat perlakuan raka dengan wajah sendu, memperhatikan tangan kekar raka yang mengayun saat mengoleskan salep
"Sakit?" Tanya raka sambil mendangahkan kepalanya kearah Nana
"Engga" Nana menggelengkan kepalanya, raka tersenyum
"Sudah selesai"
"Mas filio sama Fiona udah tidur?" Nana menengok ke kamar bayi kembar nya
"Sudah baru saja tidur, mereka memang anak anak yang pinter" ucap raka kemudian melangkah untuk mengembalikan kotak p3k dan berjalan meninggalkan Nana sendiri di ruang tamu
Nana hanya menghela nafasnya dengan berat lalu mengelus siku nya yang di perban, luka lebam Nana ternyata sedikit mengeluarkan darah dan rasanya sedikit perih, selanjutnya ia pergi ke kamar untuk mengganti pakaian nya sementara ia tidak pergi mandi dahulu melainkan akan melihat kedua bayi kembarnya
Raka menyembulkan kepalanya dan melihat Nana yang sedang melakukan kegiatan rutin nya yaitu memompa ASI, guratan senyum raka tercipta lalu ia pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam, untuk beberapa bulan ini raka yang akan selalu menyiapkan makan malam karena ia hanya tidak mau istrinya kelelahan
Hari sudah pagi, di tempat lain Rena membuka matanya saat cahaya masuk dari celak kaca jendela yang gorden nya sudah di sibakkan, meremat kepalanya yang pusing raut wajah nya kembali sendu saat teringat kejadian semalam, saat itu Rena sudah berada di depan pintu ruangan nova walau Karina sudah melarang Rena masuk tapi ia tetap kekeh
Matanya menyipit kearah Karina, sikap sekretaris nova itu sungguh mencurigakan kenapa melarang nya untuk masuk, Rena dengan cepat memutar knop pintu dan terbuka, pemandangan inilah yang membuat Rena langsung berlari dan menjatuhkan kotak bekal yang di bawanya
Kala itu Rena melihat suami dan Kaka nya sedang bercumbu di atas sofa, ia melihat pakaian Nana yang sudah terbuka setengah berasa di bawah kukungan nova, saat itu juga Rena yang terkejut langsung menjatuhkan kotak bekal di tangan nya dan segera berlari
Rena sempat mendengar suara nova yang memanggil namanya, namun ia hiraukan dan saat ia turun dari lantai 5 ia malah bertabarakan dengan beberapa pegawai dan juga lucas, tak sempat mengucapkan maaf Rena terus saja berlari sampai ke parkiran dan segera masuk ke dalam mobil sahabatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
About Heart || Noren GS
Genç KurguApakah mencintai bisa sesakit ini? Jika memang begitu adanya, apakah membenci adalah obat untuk rasa sakit ini? Bukan salah cinta dan perasaan, tapi waktulah yang tidak tepat saat cinta dan perasaan ini tumbuh Terkadang kita tidak bisa menghentikan...