~Happy Reading~Voment nya jangan lupa supaya baegian semangat up nya
Ini hanya cerita fiktif jangan dibawa kedunia nyata, baegian cuma pinjem wajah saja
"Mas mau ga bantu Rena jadi model di butik, eh kalo ga mau ga papa sih siapa tau mas ada kenalan temen yang cocok buat jadi model" Rena reflek memegang tangan kiri nova yang sedang memegang kemudi model, nova langsung terkejut dan menatap tajam Rena, kemudian Rena yang ditatap langsung melepaskan tangan nya dan menunduk tak berani menatap balik lawan bicaranya
"Maaf Rena ga maksud gitu" cicit rena seraya meremat tangannya, beberapa saat kemudian nova menepikan mobil nya dan mematikan mesin mobil yang di kemudikannya
"Turun" ucap nova tanpa menatap rena, dia nampak mencari sesuatu di Dashboard mobil setelah ketemu dia langsung mengambilnya dan membuka pintu mobil, karena di rasa tak ada pergerakan dari rena dia langsung menatap wanita cantik itu yang masih menunduk tak bergerak
"Lo ga denger gue ngomong apa?!" Suara nova kini dia sedikit meninggi, setelah beberapa saat dia keluar dan membanting pintu dengan kencang lalu berjalan menuju pintu mobil sebelah kiri dan membukanya, rena yang panik langsung segera keluar saat pintu di buka, selanjutnya nova menarik tangan kecil wanita itu dan membawanya kesebuah tempat makan yang ada di pinggir jalan
Rena yang kaget pikirnya dia akan di turunkan di tengah jalan hanya memandang kearah tangannya yang masih di tarik oleh nova, desiran darah nya mengalir membuat detak jantung nya semakin kuat
"Duduk" ucap nova selagi ia menarik kursi untuk dia duduki
"A" suara nova sedikit keras saat memanggil pegawai restaurant tepi jalan itu sambil melambaikan tangan nya, sedangkan rena duduk sesekali melirik kearah nova
"Iya aa teteh, mau pesan apa?" Tanya mas pelayan dengan lembut dan sopan
"Saya mau pesan nasi Tutut oncom dan sate maranggi" ucap nova saat dia melihat pada buku menu yang disediakan dan mas pelayan segera mencatat pesanan nova
"Mba nya pesan apa?" Tanya pelayan itu lagi, rena bingung dengan menu menu yang di sediakan karena menurutnya dia tampak asing dengan makanan yang di sediakan, Rena melirik nova yang santai memainkan ponselnya
"Emmm rekomendasi nya apa ya mas?" Tanya Rena, karena jujur aja ya Rena ini sama sekali ga pernah makan di pinggir jalan seperti ini bahkan baru ini dia diajak makan di tempat seperti ini, pemandangan yang disajikan memang cukup bagus karena di pinggir jalan yang menghadap langsung kearah persawahan cukup asri dan tenang
"Oh disini banyak peminatnya seblak teh" jawab pelayan itu dengan semangat
"Ya sudah seblak aja" kata Rena sambil meletakan buku menu di atas meja, sedangkan pelayan restaurant tersebut mencatat pesanan Rena
"Untuk minum nya ?" Tanya pelayan itu lagi
"Es jeruk" jawab Rena dan nova berbarengan, sedangkan mas pelayan tersenyum melihat kearah keduanya
"Memang jodoh, ya sudah saya ke belakang dulu" setelah mengucapkan kalimat itu, Pelayan tersebut langsung pergi ke belakang untuk diantarkan ke bagian koki
"Kamu udah sering kesini?" Tanya Rena yang membuka percakapan diantara mereka
"Emmm" jawab nova hanya berdehem sedangkan Rena hanya mengangguk menanggapi deheman nova yang setia dengan ponsel ditangannya
"Gue mau jadi model di butik lo" suara nova menggema yang langsung membuat Rena menoleh
"Hah?"
"Lo ga denger?"
"Emhh iya, terima kasih mas" Rena tersenyum kikuk karena ia merasa senang karena nova mau menjadi model di butiknya, kapan lagi kan ya dapat model setampan nova pikirnya, dia kemudian segera menginformasikan hal ini kepada Hanum
"Bukan apa apa gue cuma ga mau kena omel mama, Nanti habis makan kita langsung kesana, gue udah bilang sama mama bakal ke butik lo" ucapan panjang nova berhasil membuat rena melongo karena baru ini dia mendengarkan pria dingin yang irit bicara ini tiba tiba berbicara banyak
rena hanya mengangguk menanggapi nova matanya berbinar menatap pria didepannya, sebanarnya ada alasan lain makanya nova mau, tak di pungkiri sebenarnya ada rasa sedikit kecewa di diri Rena dengan alasan nova mau menerima
Tak lama kemudian mas Pelayan tadi sudah datang dengan membawa nampan besar kedua ditangannya, segera ia meletakan makanan yang sudah dipesan oleh rena dan nova
"Silahkan dinikmati" ucap pelayan tadi sebelum berjalan kearah meja yang terletak di pojok sebelah jendela, karena ada pelanggan datang dan memanggilnya
Nova kemudian langsung menyantap makanan di depannya dengan lahap, sedangkan rena masih menatap seblak didepannya dan mengaduk aduk makanan berkuah itu, beberapa saat kemudian dia mengambil sesendok kuah berwarna merah itu dan memasukan ke mulutnya, rasa pedas itu langsung menjalar indra perasanya dan membuatnya terbatuk karena tersedak rasa pedas
"Uhukkk uhukkk" nova yang melihat itu langsung menyerahkan segelas es jeruk miliknya dan memberikannya ke rena, tak sadar tangan rena menggenggam tangan nova yang memegang gelas
"Kenapa lo?" Tanya nova setelah rena merasa sudah sedikit reda
"Pedas" jawab rena, mukanya kini merah padam karena menahan pedas di mulutnya
"Iyalah pedas lo pesen seblak"
"Rena ga tau kalo pedas" suara rena memelan sambil menahan pedas
"Ck menyusahkan, ini lo makan punya gue" nova kemudian mengambil mangkuk seblak milik Rena dan menukarnya dengan sate maranggi miliknya
"Maaf" ucap rena pelan dan menunduk
"Udah cepat makan" kata nova kemudian memakan seblak milik rena setelah nasi Tutut oncom itu sudah ludes di lahap nya, nova menang menyukai makanan Indonesia terlebih makanan khas dari Jawa barat itu
Beberapa saat kemudian mereka telah menyelesaikan makan siang dan akan pergi menuju kearah butik setelah membayar, nova berjalan di depan sedangkan rena mengikutinya di belakang sambil tersenyum
"Pria aneh" pikirnya
Mobil yang di tumpangi rena dan nova pun melaju dengan kecepatan normal didalam mobil nova memutar musik agar suasana tidak terlalu hening karena keduanya memang tak ada pembicaraan lagi setelah pembahasan sudah habis di restaurant itu
Rena menatap kearah luar, pemandangan tang tersajikan cukup membuatnya senang karena dia baru kali ini pergi keluar selain ke butik dia tak pernah sama sekali, kesibukan nya mengurus butik dari 0 sampai berkembang dia tak pernah jalan-jalan, setelah lulus kuliah di singapure dia hanya berdiam di rumah atau kadang-kadang hanya main ke apartment milih sahabatnya - hanum
Matanya yang berbinar tak luput dari pandangan nova
"Lo pasti ga pernah makan di tempat tadi kan?" Nova bertanya sambil tersenyum miring dan nadanya seperti mengejek membuat Rena cukup tidak senang dengan hal itu, dia hanya diam tak menanggapi ucapan novaSedangkan nova yang merasa di acuhkan tak memperdulikan hal itu dan fokus mengemudikan mobil nya dengan cukup laju agar cepat sampai, seharian dengan wanita yang tak disukainya membuatnya cukup lelah dan malas sebenarnya dia menganggap Rena terlalu manja
Terima kasih
Salam
Baegian
KAMU SEDANG MEMBACA
About Heart || Noren GS
Novela JuvenilApakah mencintai bisa sesakit ini? Jika memang begitu adanya, apakah membenci adalah obat untuk rasa sakit ini? Bukan salah cinta dan perasaan, tapi waktulah yang tidak tepat saat cinta dan perasaan ini tumbuh Terkadang kita tidak bisa menghentikan...