~Happy Reading~
Voment nya jangan lupa supaya baegian semangat up nya
Ini hanya cerita fiktif jangan dibawa kedunia nyata, baegian cuma pinjem wajah saja
Mungkin chapter ini agak sedikit 17+ harap bijak dalam membaca
Hanum hari ini membawa Rena untuk pergi ke toko buku, entah buku apa yang akan di cari Hanum membuat Rena bingung karena tumben sekali Hanum mengajak nya ke toko buku, apa lagi sifat Hanum yang tidak menyukai buku apa lagi membaca nya, Rena hanya mengikuti langkah Hanum saat mereka sudah memasuki toko buku
Didalam sudah tersusun rapi buku buku di rak, Hanum terus menyusuri setiap rak untuk menemukan buku yang di cari nya, beberapa saat atensinya tertuju pada sebuah rak kecil di pojokan, lalu ia dengan girang mengambil buku itu dan langsung menemui Rena yang masih berkeliling
"Ren, ni aku dah dapet bukunya" Hanum langsung memperlihatkan buku yang entah apa judul nya ke depan Rena, sontak Rena pun terkejut dengan itu
"Ih buat apa num" tanya Rena bingung
"Ya buat kamu dong, aku tau kamu pasti belum berpengalaman kan untuk gitu gitu, jadi buku ini sangat bagus buat pengantin baru" Hanum tersenyum sumringah sambil kedua alis nya naik turun
"Ngga ah num, kamu aja" Rena langsung menolak dengan wajah yang memerah
"Aku belum nikah, tenang ini aku yang belikan" tak sempat Rena mencegat Hanum sudah melesat pergi ke chasier untuk membayar buku itu sambil menunjuk nunjuk ke arah Rena, chasier itu hanya tersenyum sepertinya ia paham maksud Hanum
"Nih di coba aku yakin si nova bakal klepk klepek" ucap Hanum dan langsung mengantar rena pulang
Sesampainya di apartment rena dengan pelan membuka dan membaca buku itu dengan seksama, tak lama ia langsung menutup buku itu karena ia merasa malu sendiri saat membaca nya, lalu kemudian dia membaca nya lagi dengan cepat
Rena sudah menyiapkan makan malam bahkan sudah tersusun lagi di atas meja, ia pun menunggu nova pulang di ruang tamu sambil duduk di salah satu sofa,
Tak lama berselang suara pintu terbuka dengan cepat rena berjalan kearah pintu untuk menyambut kepulangan novaNova yang baru masuk terkejut melihat pemandangan di depan nya, bagaimana tidak karena rena yang biasa hanya menggunakan piyama kini menggunakan baju dinas malam berwarna merah marun di atas lutut bahkan dada nya sedikit terpampang, tentu saja ini karena rena mengikuti cara di buku
Nova langsung berjalan masuk kedalam kamar dengan cepat lalu rena mengikutinya di belakang, lalu rena duduk di atas kasur memperhatikan nova yang membuka jas dan kini hanya menggunakan kemeja yang dasi nya sudah di longgarkan
"Mas, rena sudah siap" ucap rena dengan duduk yang menyilangkan kakinya
Nova lalu duduk meletakan ponsel nya di belakang rena, jantung nya berdegup kencang pada saat rena mulai menggoda nya nova hanya menahan nafasnya, kemudian rena mendekatkan wajah nya begitu juga dengan nova, namun pada saat sudah hampir bersentuhan ponsel nova berdering dan langsung dengan cepat nova mengambilnya dan berdiri lalu pergi meninggalkan rena yang tertunduk, nova mengangkat telepon di balkon kamar sedangkan rena menatap sendu
Tak lama dari itu nova masuk lagi ke kamar dan melihat rena yang masih terduduk, nova langsung mendekat kearah rena
"Jangan pernah lo ulangi perbuatan lo kaya gini, terlihat kampungan" ucap nova dengan menekan setiap perkataan nya, langsung ia dengan cepat masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badannyaRena berjalan ke arah cermin dan menatap dirinya di sana, terlihat menyedihkan pikirnya tak di pungkiri ia kembali menangis karena sikap nova, tak lama berselang nova keluar kamar mandi dengan menggunakan handuk yang melilit badannya, ia menatap remeh ke arah rena yang sudah menutupi tubuhnya dengan cardigan.
Hari hari Rena terasa begitu lama, apa mungkin ini perasaan nya yang sudah lelah untuk mengejar nova terus, terlebih sejak kejadian malam itu nova semakin menjauhi nya, dan juga kecurigaan Rena semakin memuncak saat itu dia tak sengaja bertemu nova bersama seorang wanita namun ia tak bisa melihat wajah wanita itu, lalu ia terus mengikuti kemana nova dan wanita itu pergi di temani dengan Hanum, butik nya ia percayakan kepada mba wilona sedangakn Rena pergi ke butik jika benar benar terjadi hal yang mendesak
sikap nova yang sama sekali tidak berubah sejak awal pernikahan sampai saat ini membuat Rena hampir menyerah bahkan dia berencana untuk membuat gugatan cerai kepada suaminya itu, namun rasa sayang kepada kedua orang tua nya dan kedua mertuanya yang membuat Rena selalu mengalahkan ego nya, perhatian orang tua nova membuat Rena sudah sangat nyaman
Namun Hari ini Rena sudah lelah karena terus mengikuti kemana nova pergi dan dengan siapa, setiap dia mengikuti nova pasti ia akan kehilangan jejak, sepertinya nova mengetahui jika Rena selalu mengikutinya, sebab itu ia memutuskan untuk berhenti mengikuti nova dan ia akan bertemu dengan teman lamanya yang berdarah china namanya Celine, Celine sendiri merupakan putri tunggal dari seorang pengusaha yang juga rekan kerja papa nya Rena, Celine ini bisa di bilang kalangan sendok emas tak di ragukan lagi dengan kekayaan keluarga zhong itu
Dengan menggunakan taxi rena tiba di sebuah cafe, di dalam cafe ia melihat nova yang sedang mencium seorang wanita namun sayang ia tak bisa melihat wanita itu karena ia menghadap nova sedangakn nova menghadap ke arahnya, setelah mencium mesra wanita tersebut nova melihat rena yang memperhatikannya lalu dengan rasa emosi karena ia merasa terus di ikuti oleh rena langsung berjalan menuju ke arah rena, dengan dalih ia akan pergi ke toilet
Nova yang sudah di depan rena langsung menyeret kuat tangan rena, bahkan saking kuat nya rena merasa tangan nya sedikit kebas, dengan melewati pintu yang lain nova membawa rena ke dekat parkiran tentu saja area itu tidak terlihat karena tertutup oleh mobil
Nova langsung menghempaskan tubuh Rena ke dinding dengan kuat, sampai Rena meringis kesakitan apa lagi kini kedua tangan nya di angkat ke atas kepalanya dan dipegang kuat oleh nova dengan kedua tangan nya, sehingga wajah mereka saling berhadapan Rena merasa ketakutan dengan sikap nova, mata nova sudah memerah karena menahan emosi, Rena mulai memberontak namun dengan cepat badan nova menghimpit badan rena ke dinding
"Sudah ku bilang jangan pernah ikut campur urusan ku" ucap nova dengan suara rendah nya namun ada penekanan di setiap ucapan nya, sedangkan rena masih memberontak
"Ini kan yang lo mau" langsung saja nova mencium bibir rena dengan kasar, Karena nova sudah sangat marah dia mulai melumat bibir rena, sedangkan rena menggelengkan kepalanya ke kanan dan kekiri namun dengan sigap nova tak membiarkan itu ia langsung menggigit bibir rena dan memasukan lidah nya ke dalam
Karena sudah merasa oksigen mereka habis keduanya tersengal, membuat nova menghentikan ciuman nya itu dan melepaskan tangan nya yang mencengkeram kuat pada lengan rena, nova kemudian mengusap bibirnya ada sedikit bercak darah di tangannya, ia tahu jika ini darah renjun karena ia cukup kuat menggigit nya
"Ternyata bibir lo manis jua" setelah mengatakan itu dengan menyunggingkan bibirnya, nova meninggalkan rena yang sudah menangis bahkan badannya kini merosot dan langsung terduduk, dengan cepat rena menggosok bibirnya karena ia merasa ternodai, bukan ini yang rena inginkan, dengan sisa tenaganya ia berjalan gontai ia menyusuri jalanan tanpa arah tujuan sampai di dekat jalan besar ia terjatuh tak sadarkan diri
Terima kasih
Salam
BaegianAlur bakal di cepet in karena Baegian ngerasa terlalu lama haha, tunggu next chapter see you
KAMU SEDANG MEMBACA
About Heart || Noren GS
Teen FictionApakah mencintai bisa sesakit ini? Jika memang begitu adanya, apakah membenci adalah obat untuk rasa sakit ini? Bukan salah cinta dan perasaan, tapi waktulah yang tidak tepat saat cinta dan perasaan ini tumbuh Terkadang kita tidak bisa menghentikan...