~Happy Reading~
Voment nya jangan lupa supaya baegian semangat up nya
Ini hanya cerita fiktif jangan dibawa kedunia nyata, baegian cuma pinjem wajah saja
Setelah kejadian itu pagi ini nova merasa bingung karena tidak ada mendapati istrinya yang menyiapkan sarapan, waktu menunjukan 8 pagi namun nova tidak bisa melihat keberadaan Rena, karena tak memperdulikan hal itu nova hanya mengedikkan bahu nya dan segera pergi ke kantor
Entah mengapa hari ini nova merasa seperti ada yang aneh pada dirinya, kepalanya yang pening akibat berkas berkas yang sangat banyak menumpuk belum lagi ia teringat kejadian tadi malam, nova menggaruk kepala nya dengan kesal sambil berdecak
Pintu ruangan nova di ketuk dan menampilkan seorang wanita dengan pakaian kantor sambil membawa beberapa map di tangan nya
"Pak nova, ini ada beberapa berkas yang harus di tanda tangani" wanita itu meletakkan berkas di atas meja nova, sedangakn nova memeriksa tumpukan map itu dan sesekali membaca sebelum menandatangani
Beberapa kali nova memijat pelipisnya karena sungguh ia merasa ada yang salah pada dirinya, perutnya yang sakit dan terasa mual membuat nya tiba tiba berlari ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi perut nya
"Pak nova kenapa? Jika sakit bapa pulang saja, biar nanti saya yang bantu buat memalsukan tanda tangan nya" ucap wanita itu dengan raut wajah khawatir
"Ga perlu karina, ini sebentar lagi selesai" tolak nova dan kembali dengan memeriksa map dan menandatangani nya
"Sebaiknya bapa setelah ini pulang atau pergi ke rumah sakit saya khawatir jika sesuatu terjadi" karina sebagai sekretaris nova mencoba untuk membujuk agar nova pergi istirahat akhirnya nova menyetujui setelah ia menyelesaikan
Setelah izin, nova kemudian menancapkan gas mobilnya dengan pelan pelan karena sungguh nova benar benar pusing, awal nya ia hendak menelpon lucas namun di ingat sejak kejadian tempo lalu nova bahkan lucas jarang sekali berkomunikasi, nova juga sedikit menyesal karena sudah membentak lucas pada saat itu
Beberapa saat kemudian nova sudah sampai di apartment nya, pintu ia buka dan atensi nya tertuju pada sosok wanita yang sedikit merenggut pikiran nya sudah ada di depan kulkas, sepertinya Rena habis pulang berbelanja bulanan karena dapat di lihat kantung belanjaan yang menumpuk di bawah
Nova berjalan gontai masuk ke dalam kamar, Rena yang mendengar langkah kaki memasuki kamar langsung menengok ke arah kamar, ia dapati tubuh nova yang masuk ke dalam kamar karena tak memperdulikan itu ia kembali menyusun belanjaan, Rena juga sedikit curiga kenapa suaminya jam segini sudah pulang padahal masih pukul 10 pagi
Setelah selesai menyusun belanjaan nya, Rena mengambil setoples cemilan dan di bawahnya ke depan tv untuk di makannya sambil menonton acara kesukaan nya, saat asik menonton tiba tiba pintu kamar terbuka menampilkan sosok nova yang benar benar kacau
"Ren, lo punya minyak kayu putih?" Tanya nova dari depan kamar, Rena kemudian menongok kearah nova
"Ada bentar" Rena kemudian menutup toples di tangan nya dan bangkit dari duduk untuk mengambil benda yang di inginkan nova
Tak butuh waktu lama Rena langsung mengambilkan dan menyerahkan kepada nova, kemudian nova menerima minyak kayu putih itu dan kembali masuk ke kamar, sedangkan Rena rasa ingin tau nya tinggi mengintip dari balik pintu kamar, Rena melihat nova yang kesusahan untuk menuangkan minyak itu ke perutnya
Niat hati ingin menolong bagaimana pun nova ini kan suami sah nya, ada rasa khawatir saat ia melihat wajah nova tadi agak pucat, tak berselang lama ia mendengar suara orang muntah sudah di pastikan jika itu nova
Menepis egonya yang tinggi, Rena masuk kedalam kamar dan melihat nova yang susah payah kelur dari kamar mandi, awalnya tak perduli tapi dengan cepat Rena menolong saat tubuh besar itu sedikit limbung, nova juga tak keberatan dengan hal yang di lakukan Rena tidak seperti sebelum nya yang mana nova tak akan segan segan untuk menepis tangan Rena, jika saja wanita cantik itu menyentuh dirinya
Di rebahkan tubuh nova di atas kasur dan segera di selimuti, wajah pucat nova membuat yakin Rena jika suaminya ini sedang sakit, tangan kecil nya terulur memegang kening sang suami, bola matanya membulat saat ia merasakan hawa panas yang menjalar ke tangan nya
Dengan sigap Rena kemudian mengambil thermometer dan segera menyiapkan kompresan, namun pakaian yang di kenakan nova membuat ia kesusahan untuk memeriksa suhu panas nova, dengan rasa berani ia langsung membuka pakaian nova dan menggantikan dengan kaus lagi lagi nova tak memberontak ia hanya mengikuti Rena saja
Sembari menunggu alat itu bekerja, Rena pergi ke dapur dan mengambil air hangat dari dispenser, lalu merendam handuk kecil di dalam wadah yang sudah diisi dengan air hangat yang ia ambil, dengan langkah seribu Rena sudah kembali ke kamar dan mengambil thermometer yang masih menancap di ketik nova, saat di lihat nya lagi lagi Rena terkejut karena suhu tubuh nova mencapai 39 derajat
Setelah itu Rena mengompres nova, sedangkan nova memejamkan matanya karena sakit kepalanya yang menyerang beberapa kali juga nova terbatuk, lalu rena meninggalkan nova untuk membuatkan bubur agar nova bisa minum obat
Beberapa saat kemudian rena sudah membawa semangkuk bubur dan obat penurun demam, dengan telaten rena membangunkan nova dan menyandarkan tubuh nova ke sandaran dipan, lalu ia menyuapi nova dengan pelan pelan dan lagi lagi tak ada penolakan dari nova,
"Makan dulu ya setelah itu minum obat" ucap Rena di balas anggukan nova
Perasaan Rena menghangat lalu ia mengusap sisa bubur yang ada di sudut bibir nova, pandangan nya terkunci pada manik hitam nova dengan cepat Rena langsung memutuskan itu dan mengambil obat dan di berikan nya ke nova
Saat semua sudah selesai Rena kemudian keluar dari kamar, jujur saja saat bertatapan dengan nova membuat detak jantung nya berdegup lebih kencang, kemudian ia segera mencuci mangkuk dan gelas, tak selang beberapa lama ia kembali masuk ke kamar dilihat nya nova sudah tertidur
Keesokan hari nya demam nova tak kunjung turun bahkan kini semakin bertambah menjadi 40 derajat, membuat rena langsung menelpon ambulan untuk membawa nova ke rumah sakit, sesampai nya di rumah sakit nova di bawa ke ugd untuk di periksa tak lama dokter keluar dan mengatakan jika nova terinfeksi bakteri Salmonellatyphi atau bisa disebut dengan penyakit tifus
Nova sudah di pindahkan ke ruang inap, Rena ingin melepon mama dan papa nova namun keduanya sedang berada di luar negeri begitu juga kedua orang tuanya, jadilah Rena menjaga nova sendiri saja
Rena menatap nova yang sedang tersenyum sambil memainkan ponsel nya, langsung dengan cepat di rebut oleh rena membuat nova ingin protes
"Sudah main hp nya nanti lagi" ucap rena lalu menaruh ponsel nova di atas nakas, lalu ada sebuah notif pesan yang membuat rena sedikit tertegun dan diam, namun ia tak memperdulikan walau di lebih hatinya seperti ada sayatan luka dalam, terasa sangat sakit dan pedih
From my first And last
Cepat sembuh sayang 💚, maaf aku ga bisa jengukBegitulah kira kira pesan yang masuk di aplikasi chat milik nova, rena kemudian berjalan keluar ruang inap nova untuk bejalan jalan ke taman, karena ia juga tidak suka sebenarnya dengan bau rumah sakit
Terima kasih
Salam
BaegianAlur di percepat agar cepat tamat haha
KAMU SEDANG MEMBACA
About Heart || Noren GS
Teen FictionApakah mencintai bisa sesakit ini? Jika memang begitu adanya, apakah membenci adalah obat untuk rasa sakit ini? Bukan salah cinta dan perasaan, tapi waktulah yang tidak tepat saat cinta dan perasaan ini tumbuh Terkadang kita tidak bisa menghentikan...