~Happy Reading~Voment nya jangan lupa supaya baegian semangat up nya
Ini hanya cerita fiktif jangan dibawa kedunia nyata, baegian cuma pinjem wajah saja
Nana mulai mengerjapkan matanya, Nana akhirnya membuka matanya saat Rena sudah keluar dari ruang inap, raka melihat Nana terbangun lalu membantu mengangkat badan Nana untuk bersandar pada head borad brankar, sebelumnya raka menarik bantal agar punggung Nana tidak sakit
"Ada yang sakit?" Tanya raka tersenyum sambil mengelus surai Nana dengan lembut
"Engga ada mas, Nana udah sehat ko" jawab Nana dengan membalas senyuman kepada raka sambil menggelengkan kepalanya
"Ayo sarapan, tadi Rena kesini bawa bekal sepertinya dia juga membuatkan bubur untuk mu" raka kemudian berdiri dari duduk nya dan berjalan mengambil kotak bekal yang di simpan Rena di atas meja dekat sofa
Raka mulai menyuapi Nana dengan hati hati, sembari mengelap bubur yang menempel di sudut bibir Nana, sesekali ia juga meniup bubur itu karena masih terasa panas
"Mas juga makan ya, sini Nana makan sendiri" ucap Nana yang hendak merebut kotak bekal itu dari tangan raka
"Biar mas aja sayang oke, Nana ga boleh capek capek"
"Ihh mas, cuma makan aja ko ga capek" raju Nana sambil memanyunkan bibirnya, raka yang gemas lalu mengecup singkat bibir Nana yang kemudian di hadiahi cubitan di perut raka, mereka pun tertawa bersama
Di tempat lain, Rena dan Hanum sudah tiba di butik tak perlu waktu lama untuk Hanum menjemput Rena, karena dengan kecepatan kilat dia sudah tiba di rumah sakit dan langsung membawa Rena ke butik, membuat Rena di jalan hanya berdoa agar di panjangkan umur, Hanum hanya tergelak dengan tingkah Rena
"Ren, gimana kabar mba Nana?" Tanya Hanum yang Mereka berjalan bersama masuk kedalam butik
"Mba Nana udah baikan, baik banget malahan, tadi aku kesana tapi mba nana masih tidur uhh seneng banget aku tuh bakal jadi aunty hehe" Rena tersenyum cerah membuat perasaan Hanum menghangat karena beberapa hari yang lalu mood Rena benar benar tidak bagus
"Btw ni ya ren aku mau nanya tapi kamu jangan marah ya" Hanum pun mulai mengecilkan suaranya sambil menengok ke kanan dan kekiri, memeriksa jika saja ada pegawai yang menguping
"Nanya apa? Ga usah bisik bisik"
"Gimana? Nova mantep ga?" Ucap Hanum sambil mengangkat alis nya naik turun kemudian lalu ia langsung berlari, karena dia tau jika Rena pasti akan memukul nya atau menghadiahi nya dengan ribuan cubitan
"Ihhh apaaan sihh numm" Rena kemudian mengejar Hanum dengan wajah yang bersemu tipis
Hanum dan Rena yang saling kerja kejaran di ruangan itu tak luput dari pandangan para pegawai disana, mereka hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan dua sahabat itu, mereka juga sudah terbiasa dengan tingkah laku keduanya yang seperti balita berebut permen
Rena yang tertinggal itu mulai berlari dengan kencang namun ada sesuatu yang menghentikan laju kejaran Rena yaitu dia menabrak sesuatu yang tinggi seperti tiang
BRUKKKK
"Aduhhh" keluh Rena saat bokong nya berhasil mencium lantai butik, sedangkan Hanum sudah masuk keruangan miliknya tanpa menoleh dan dengan cepat menutup rapat pintu, takut tiba tuba rena datang dengan menodongkan pistol
KAMU SEDANG MEMBACA
About Heart || Noren GS
Fiksi RemajaApakah mencintai bisa sesakit ini? Jika memang begitu adanya, apakah membenci adalah obat untuk rasa sakit ini? Bukan salah cinta dan perasaan, tapi waktulah yang tidak tepat saat cinta dan perasaan ini tumbuh Terkadang kita tidak bisa menghentikan...