🍃 AH 26

735 66 6
                                    

~Happy Reading~

Voment nya jangan lupa supaya baegian semangat up nya

Ini hanya cerita fiktif jangan dibawa kedunia nyata, baegian cuma pinjem wajah saja


Setelah melahirkan entah kenapa sikap Nana ini semakin membuat raka bingung karena pagi pagi sekali istri nya sudah rapi dan wangi, saat di tanya pun pasti jawaban nya akan pergi ke studio untuk pemotretan tapi seingat raka jadwal Nana tidak terlalu padat seperti sebelum hamil

Pagi ini saja raka sudah melihat istrinya sudah rapi menggunakan pakaian cukup terbuka, raka yang kebetulan berada di dapur menengok Nana yang yang keluar dari kamar, tangan nya yang memegang gelas lalu di letakkan di atas meja

"Mau kemana sayang sepagi ini?" Mark mengerutkan keningnya lalu menatap Nana yang menengok kearah raka

"Mau ke studio ada jadwal pemotretan, susu filio dan Fiona sudah Nana siapkan nanti tinggal di hangatkan di microwave" ucap Nana lalu pergi melenggang dari apartment setelah memakai highheels 10 cm nya

Raka hanya menatap sendu kepergian Nana, bukan hanya kali ini saja tapi sudah hampir sebulan bahka nana selalu pergi pagi pagi sekali, raka pun bergelut dalam lamunan nya dengan menarik nafas dalam dan menghembuskan nya dengan kasar

Tak lama berselang ia mendengar tangisan bayi dari kamar, dengn cepat ia langsung melenggang masuk ke dalam kamar, rupanya Fiona menangis sepertinya bayi ini sedang lapar, raka mengangkat bayi itu di gendongan nya dan pergi ke dapur untuk menghangatkan susu sambil menggendong Fiona

Karena ia merasa kerepotan akhirnya ia pun menelpon seseorang untuk membantu nya mengurus kedua bayi kembarnya, Fiona memang sedikit rewel tidak seperti filio yang jarang menangis, raka yang sibuk di perusahaan pun harus membagi waktunya untuk mengurus bayi kembarnya

"Halo ren, bisa bantu mas?" Ucap raka saat telpon nya di angkat

"Bantu apa ya? Kebetulan Rena sedang tidak sibuk pagi ini" jawab Rena di seberang telpon sana

"Em bisa tolong jaga Fiona dan filio? Mas ada rapat jam 9 pagi ini" dengan nada yang kurang enak raka berkata

"Bisa banget, lagian Rena juga ga lagi ngapa ngapain, butik juga udah ada mba wilona sama Hanum yang urus, sebentar lagi Rena kesana" setelah menjawab panggilan telpon itu terputus, raka menghela nafas beratnya untuk yang kesekian kalinya

Beberapa saat kemudian Rena sudah tiba di apartment raka dengan menaiki taxi, Rena kemudian menekan bel dan tak lama pintu apartment sudah di buka kakinya melangkah masuk, raka yang di depan pintu pun mengikuti langkah Rena

"Maaf ya ren mas sering ngerepotin" kata raka sambil menunduk

"Ga papa, lagian Rena juga suka ko bisa main sama Fiona dan filio"

"Terima kasih ren, mas berangkat dulu kalo ada apa apa telpon mas atau mba mu saja ya" pamit raka setelah sebelum nya mencium kedua bayi kembarnya yang sudah tertidur di ranjang

Rena menatap bayi kembar itu dengan tersenyum sambil mengelus perut ratanya, nyatanya Rena tidak tersenyum tapi malahan kedua manik nya mengeluarkan mutiara dengan deras sambil terisak ia duduk di pantai

"Aku juga ingin punya bayi di dalam perutku" isak Rena sambil menahan agar tidak keluar suara, ia menggigit jarinya dengan kuat takut takut suaranya akan membangunkan kedua bayi yang sedang terlelap

About Heart || Noren GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang