Prolog|| TST

783 103 43
                                    

Haii

Selamat datang, ini adalah tulisanku yang entah keberapa. Semoga kalian suka

Selamat berkelana dengan mas Laut

ʕ≧ᴥ≦ʔ

Mas Laut itu sebenarnya ganteng, tapi karena mukanya sering kena pukul dan banyak lebam dia jadi jelek. Bibir mas Laut juga aslinya pink sempurna, cuman karena pria itu kurang gizi dan sakit-sakitan bibirnya jadi pucat kaya mayat.

Mas Laut itu munafik. Dia bertindak seolah dia pria paling bahagia padahal dia menyimpan banyak masalah dan kesedihan. Selalu memberikan nasehat pada orang lain untuk tetap bersyukur tetapi dia sendiri sering mengeluh.

ʕ≧ᴥ≦ʔ

"Bunuh diri nggak bakal merubah apapun di dunia ini,"

"Masa depan lo asih panjang, jalan lo masih jauh ke depan sana. Jangan mendahului takdir,"

"Lo itu berharga di mata orang yang tepat. Jadi, jangan pernah berpikir buat mengakhiri hidup. Nggak ada gunanya juga,"

"Kalo lo punya banyak cerita tapi nggak tau mau diceritain ke siapa, ada gue. Yang bisa lo ajak cerita, gue bisa menjadi pendengar yang baik meskipun gue kurang baik."

ʕ≧ᴥ≦ʔ

Ya itulah Laut, selalu memberi pencerahan pada setiap insan yang kehilangan arah. Laut menjadi obat bagi mereka yang ingin meluruhkan segala kesahnya hingga mereka lupa jika Laut sendiri pun butuh ruang bercerita.

Ah, iya, jangan lupakan jika Laut adalah laki-laki penyuka lautan. Seperti namanya. Laut juga punya cita-cita sederhana yaitu melihat lautan dari atas.

Em, mungkin sedikit tentang Laut cukup sebagai pemanis sebelum menyelam lebih dalam lagi. Jangan lupa, siapkan tisu satu box jika tidak ingin baju kalian basah untuk mengelap air mata.

ʕ≧ᴥ≦ʔ

Notes: Thallasophile adalah sebutan bagi seseorang yang menyukai segala hal tentang lautan.

Segitu aja prolognya, jangan lupa vote.

Purwokerto, 19 Oktober 2023

Thallasophile|Senja TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang