HARAP VOTE SEBELUM BACA!
KOMEN BEBAS, ASAL DENGAN BAHASA YANG SOPAN DAN BAIK.Tandain kalo ada typo!
HAPPY READING!
"Nggak ada yang bisa gantiin dia dihati gue, Ger. Gue udah cinta mati sama dia"
∆∆∆∆∆
Di sini, sepasang kekasih yang saling mencintai. Berdiri berdampingan menatap indahnya langit malam dipenuhi bintang. Angin sepoi menabrak kulit wajah keduanya, suara alunan musik yang terdengar samar dari seberang menambah malam ini begitu menenangkan.
Setiap pertemuan pastinya akan ada perpisahan, bukan? Tidak ada yang abadi didunia ini, begitupula ketika sedang menjalani sebuah hubungan. Suka dan duka akan selalu menjadi bumbu asmara kedua insan yang saling takut kehilangan.
Tapi masih saja banyak orang yang tidak menyukai perpisahan, padahal hal itu sudah pasti akan terjadi. Sekarang, esok atau nanti. Seperti halnya hubungan mereka berdua saat ini.
Wanita dengan kepribadian dewasa, humoris, clingy terhadap pasangannya, memiliki mata coklat, kulit sawo matang, memiliki gigi gingsul dan lesung pipi itu kini berdiri menghadap seorang laki-laki yang memiliki tinggi diatasnya. Yang membuatnya harus mendongak untuk bisa melihat wajah yang menenangkan itu.
"Kita udahan, ya?" Wanita itu dengan susah payah mengucapkan kata-kata dari mulutnya. Berusaha menahan gemetar ditubuhnya.
Lantas laki-laki itu menoleh secepat kilat kearahnya. Memastikan bahwa pendengarannya tidak keliru. "Tiba-tiba? Hubungan kita baik-baik aja, loh?"
Sungguh ini diluar dugaannya, harusnya malam ini adalah malam yang sangat indah. Dia sudah terbawa perasaan oleh suasana malam ini, tidak percaya bahwa wanitanya mengucapkan kata-kata yang sangat tidak ingin dia dengar seumur hidupnya.
"Aku.. aku gabisa lanjutin ini, Gab" ucap wanita itu dengan tatapan kebawah, tidak kuasa menatap lama laki-laki dihadapannya.
"Coba kamu jelasin apa alasannya?" Tangannya menggapai pundak wanita dihadapannya.
Kepalanya terangkat, matanya menatap mata itu. "Papa aku sakit di rumah sakit"
"Yes, i know. Terus apa hubungannya dengan itu?"
"Maafin aku, Gab." Wanita itu diam sebentar, mengatur nafasnya, "Papa mau aku nikah sebelum dia pergi" lanjutnya, menatap Gabriell dengan mata berkaca.
"Aku akan ke rumah kamu nanti setelah aku sudah siap dengan semuanya"
Cewek itu menggeleng sambil menjatuhkan pandangannya, menahan air matanya agar tidak jatuh. "Papaku udah siapin orang lain"
"Enggak! Aku nggak setuju, Ta!" Tolaknya spontan, menjatuhkan kedua tangannya dari pundak Sinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Restu Waktu || Fresty [END]
Random"KAK GERRY NGGAK KANGEN SAMA KAK JOGI?!" "Cukup, Piti! Gue nggak mau lagi denger nama dia disebut lagi. Dia udah ingkar janji!" Tekan Gerry kesal. *** Ikuti perjalanan seorang gadis SMA yang terpisah waktu dia umur 4 tahun dengan sang kakak. Akanka...