23. Salah Paham

38 5 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE YAA..

Happy Reading!

Wanita itu bertanya ke suaminya, kenapa sikap Ogi seperti ini semenjak mertuanya meninggal beberapa tahun silam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita itu bertanya ke suaminya, kenapa sikap Ogi seperti ini semenjak mertuanya meninggal beberapa tahun silam. Bima tak bisa menjawab. Kalau istrinya tahu, pasti istrinya juga akan benci padanya atau kemungkinan terburuknya adalah Dini akan meninggalkannya. Bima tidak mau itu terjadi.

Sementara disisi lain, gadis itu tidak bisa tidur, pikirannya terus memutar kejadian sore tadi. Pikirannya tidak tenang malam ini. Memang selalu tidak tenang, tetapi kali ini lebih berisik ketimbang kemarin.

Fresty beranjak, mengambil figura dari dalam laci meja di samping ranjangnya. Matanya terfokus ke seorang gadis kecil dalam gendongan anak laki-laki dengan senyuman bahagia. Ya, gadis itu dirinya dan anak laki-laki yang menggendongnya adalah Abang sulungnya. Setetes bulir air mata jatuh mengenai ibu jarinya, bibirnya tersenyum kecut.

Sebenarnya dia samar-samar mengingat wajah Jorgie di ingatannya karena dulu dia masih sangat kecil. Dengan adanya foto itu membantunya terus mengingat Jorgie. Jangan sampai dia lupa dengan wajah dan tatapan teduh anak laki-laki itu.

Katanya, mata tidak bisa bohong, kan?

Gadis itu terlelap sembari memeluk figura itu dan terus berharap selalu ada keajaiban setelah dia terbangun besok.

****

Ogi tiba di cafe Sehati, sudah sepi. Tinggal beberapa orang di dalam yang sedang bebersih. Ogi masuk dan disambut ramah. Sudah lama Ogi tidak ke sini, lalu Ogi masuk ke ruangan Monsi.

Pintu kayu dia ketuk kemudian membuka pintu yang tak dikunci itu setelah mendengar perintah dari dalam.

"Langsung masuk aja."

Pintu terbuka, menampilkan Ogi yang berjalan ke arahnya. Ternyata hanya dengan menyebut nama Fresty, langsung membuat pria itu berangkat.

"Lo dapat info apa soal dia?" Tanyanya menagih. Sebelumnya memang Ogi menyuruh Monsi untuk membantunya mengawasi gadis SMA itu.

Kemudian Monsi menceritakan semuanya ke Ogi, soalan Fresty datang kesini tadi sore. Laki-laki itu mendengarkan dengan seksama, tidak boleh ada satupun kata yang terlewat dia dengarkan. Kondisi mukanya selalu berubah selama mendengarkan, menggambarkan reaksi terhadap cerita Monsi.

Ternyata selama ini adiknya tidak seberuntung dan sebahagia yang dipikirkannya. Ogi semakin merasa bersalah. Tidak mungkin ekspektasinya selama ini keliru. Bukankah seharusnya Gerry memberikan kebahagiaan penuh untuk Fresty?

Harusnya Gerry tak membiarkan Fresty merasa kekurangan sampai harus bekerja paruh waktu seperti ini. Apa Gerry sudah lupa dengan janjinya? Gadis itu terlihat kuat, tetapi siapa sangka di balik itu semua Fresty menyimpan beribu kepedihan. Dia harus menagih janjinya ke Gerry karena membiarkan adiknya bekerja seperti ini.

Restu Waktu || Fresty [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang