24. Penjelasan

33 4 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE, YA!

KOMEN BEBAS, ASAL DENGAN BAHASA YANG BAIK.

Happy Reading!

Disisi lain, tubuh yang masih berbalut jaket kulit itu tidur meringkuk di atas sofa tanpa selimut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Disisi lain, tubuh yang masih berbalut jaket kulit itu tidur meringkuk di atas sofa tanpa selimut. Ada beberapa minuman dingin yang sudah berembun di atas meja. Terik matahari dari luar menembus kaca hingga kulit pipinya. Semalam pria itu tidak pulang ke rumah, dia menginap di basecamp sepulang dari cafe Sehati.

Dia, Ogi. Pria itu belum bangun sedari tadi hingga sebuah tangan menepuk pundaknya berkali-kali, matanya perlahan terbuka. Menampakkan sosok Ander di atasnya.

"Lo diusir dari rumah apa gimana?" Pertanyaan Ander sangat menganggu paginya.

Ogi bangun lalu mengucek kedua matanya hingga merah. "Jam berapa sekarang?"

"Setengah 7." Jawab Ander setelah melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya.

"Harusnya dia udah di sekolah sekarang." Batinnya.

Tangan kanannya meraih benda pipih di meja. Menghidupkan layar dan langsung mendapati ratusan notif dari sosial medianya. Sudah biasa baginya setiap menit mendapatkan notif, entah itu tag, followers baru, atau bahkan DM dari para fansnya.

Namun, ada satu notif yang menarik perhatiannya untuk dia buka. Tulisannya, "Siswi SMA mendekati tiga member Log-in, boyband asal Indonesia."

"Apa ini?"

Ander yang penasaran, ikut duduk disamping Ogi, melirik layar hp yang dipegang oleh Ogi. Membaca setiap kata yang tertulis, lalu mendapati sebuah foto yang sangat tidak asing baginya.

Ander langsung merebut ponsel Ogi begitu saja, menatap lekat foto disana. Lalu melirik Ogi dengan bingung.

"Ini bidadari, kan? Sama ini, Lo. Kalian habis ketemuan di taman, kapan?" Tanya Ander.

Ogi tidak menjawab, pandangannya kosong kedepan. Bagaimana bisa ada foto mereka di internet?

Ogi mengambil kembali ponselnya dari genggaman Ander, lalu mencari nomor Monsi. Ingin menanyakan keadaan adiknya sekarang.

Dia bangkit dan berjalan menjauh dari Ander. "Mon, angkat dong!"

"Lo telfon siapa? Lo belum jawab pertanyaan gue. Ngapain Lo ketemuan sama Fresty?" Pertanyaannya dihiraukan oleh Ogi.

Sementara yang ditelfon tengah molor didalam mobil. Ponselnya tidak berhenti berdering, lalu dia merasa kebisingan dan akhirnya terbangun. Merogoh ponselnya dari dalam saku kemejanya, kemudian menempelkan benda pipih itu ditelinganya, matanya kembali terpejam.

"Lo dimana?"

"Didekat sekolah. Lo bilang suruh nunggu dia 'kan. Lo lupa?" Jawab Monsi, masih sedikit mengantuk.

Restu Waktu || Fresty [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang