HARAP VOTE SEBELUM BACA!
BEBAS KOMEN, ASAL DENGAN BAHASA YANG BAIK.Happy Reading!
Dalam perjalanannya pulang, anak kecil itu terlihat sangat bahagia. Piti yang melihatnya pun ikut senang, kemudian dia teringat dengan abangnya.Bagaimana reaksi abangnya nanti jika mengetahui bahwa dirinya tadi bertemu dengan Ogi atau orang yang diduga mirip dengan Jorgie? Tak mungkin bocah ingusan itu akan diam saja, pasti nanti akan menerocos tiada henti. Tapi, bagaimana caranya dia membuat anak itu diam?
"Maikel" anak itu mendongak menatapnya saat dipanggil.
Ragu-ragu gadis itu ingin bicara. "Maikel seneng tadi ketemu sama kak Ogi?" Tanyanya.
Terlihat kening anak itu mengerut. "Kak Jo!" ulangnya dengan nama yang menurutnya benar.
"Iya kak Jo. Maikel seneng?"
Anak itu mengangkat kedua tangannya ke udara dengan senyum merekah. "Senangg bangettt! Nanti sampai lumah, Maikel mau celita sama bunda kalau tadi Maikel ketemu sama kakak ganteng!" Serunya.
"Jangan bilang bunda, Maikel!" Ucap Piti cepat, membuat kening anak itu mengerut lagi.
"Kenapa jangan, kakak Piti?" Tanyanya dengan wajah bingung.
"Karena..nanti bunda marahin Maikel lagi. Kemarin bunda marah-marah kan, karena Maikel samperin orang yang nggak dikenal?" Jelasnya.
"Terus nanti kalau bunda tau, tadi Maikel abis ketemu sama orang asing lagi, emangnya Maikel mau bikin bunda marah?" Lanjutnya, berusaha meyakinkan anak itu dengan ucapannya.
"Tapi kan Maikel udah kenal sama kak Jo. Kakak Piti juga kenal, kan? Nanti kakak Piti bilang aja sama bunda kalau kak Jo itu temennya kakak Piti" ucap Maikel.
Gadis itu memejamkan matanya sembari menghela nafas berat, benar juga apa yang dibilang Maikel. Harusnya tidak sampai serumit ini kan?
Tapi dia tidak menyerah, dia harus melakukan sesuatu agar anak itu bisa tutup mulut.
"Gini deh, kalau Maikel mau diam dan nggak kasih tau bunda. Kakak Piti janji bakalan beliin eskrim yang banyak!"
Kepala anak itu menggeleng, "Enggak mau. Kata bunda, nggak boleh makan eskrim banyak-banyak. Nanti giginya ompong"
"Beliin Maikel mainan yang banyak?" Tanyanya lagi.
"Kata bunda, Maikel nggak boleh punya mainan banyak-banyak. Nanti mainannya hidup, Maikel takut. Kayak di film itu yang mainannya banyak teyus bisa hidup kalau Maikel nggak ada" jawab Maikel.
"Kebanyakan dikasih tahayul ni bocah. Jadi susah buat dikibulin." Batin Piti yang mulai jengah.
Lalu muncullah sebuah ide brilian yang dia sangat yakin akan berhasil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Restu Waktu || Fresty [END]
Random"KAK GERRY NGGAK KANGEN SAMA KAK JOGI?!" "Cukup, Piti! Gue nggak mau lagi denger nama dia disebut lagi. Dia udah ingkar janji!" Tekan Gerry kesal. *** Ikuti perjalanan seorang gadis SMA yang terpisah waktu dia umur 4 tahun dengan sang kakak. Akanka...