Finding The Mate (3) - BINHAO

663 56 8
                                    

"Hyung, mengapa kau membawanya ke ruangan mu?" tanya Taerae yang kini telah berdiri di samping Hanbin menatap ke arah pemuda manis yang kini tengah di baringkan di sofa yang ada di dalam ruangan kerja nya.

Hanbin tak menjawab sama sekali pertanyaan dari Taerae yang baru saja datang setelah di minta datang tentunya.

Tatapan Hanbin kini tertuju pada sebuah kalung yang melingkari leher pemuda manis tersebut.

Entah lah ia merasa kalung itu seakan tengah memanggil dirinya sedari tadi saat pemuda manis itu hendak ambruk.

Beruntung Hanbin dengan gesit nya segera menangkap tubuh Hao, sehingga pemuda manis itu tak benar benar terjatuh.

Rasa penasaran yang tak terbendung membuat dirinya mencoba memegangi kalung yang melingkar di leher Hao memastikan dengan seksama akan kalung tersebut.

'Bergamot? Bukankah ini..-' Monolog Hanbin dalam benak sesaat ia memegangi kalung tersebut yang nyatanya dapat menghilangkan efek dari kalung tersebut yang mampu menyamarkan aroma dari tubuh Hao sendiri.

Manik Hanbin berkaca kaca menyadari pada akhirnya ia dapat menemukan Luna nya sendiri.

"Hyung? Ada apa?" Lirih Taerae yang tak mengerti akan raut wajah Hanbin.

Tak ada jawaban dari Hanbin kembali, karena pemuda itu kini tengah menatap luka di tangan pemuda manis itu.

"Ambilkan antiseptik Tae," ujar Hanbin tegas.

Mau tak mau Taerae hanya menurut, sedangkan Hanbin yang berada di sana menatap pemuda itu sembari memegangi pergelangan tangan Hao, berusaha mengobati luka dalam yang ada di dalam tubuh pemuda manis itu.

Dalam pengobatannya Hanbin menyadari satu hal!

'Sial! Ada yang menyadari keberadaan Lunaku.'

"Apa yang kau lakukan hyung?"

Taerae kaget akan sikap Hanbin yang janggal.

"Dia lunaku, dan sepertinya sudah ada yang lebih dahulu menyadari nya," ujar Hanbin pada akhirnya pada Taerae.

Baru saja Taerae hendak bertanya kembali akan kalimat Hanbin yang cukup mengejutkan, gestur kecil justru kini mulai terlihat dari Hao.

Manik Hao mengerjap perlahan dan mengedarkan pandangannya ke segala penjuru disana.

"Mr. Sung?"

Hao yang terkejut dengan wajah Hanbin yang pertama kali ia dapati saat terbangun, dan tentu saja membuat dirinya berusaha mendudukkan dirinya.

"That's okay, tak perlu tergesa gesa. Tubuhmu masih dalam proses penyembuhan, jadi sebaiknya kau tak banyak bergerak dan beraktivitas lebih."

Tunggu ...

Apa yang sebenarnya terjadi?

Hao berusaha berfikir keras mengingat ingat hal terjadi.

"Jangan memaksakan."

Lagi dan lagi Hanbin berusaha menenangkannya.

Hao membeku di posisi nya. Sungguh ia belum mengerti apa yang terjadi.

Bagaimana bisa tubuhnya mengalami penyembuhan, bahkan ia saja tak dapat di obati layaknya manusia, karena yang menyerangnya bukanlah manusia.

'Apakah Mr. Sung mengetahui identitasku?' Monolog Hao setelah menyusun satu persatu puzzle yang sebelumnya tak beraturan.

Hanbin tersenyum, menyadari kebingungan Hao.

Dengan santai tangan Hanbin terulur memegangi kalung yang di kenakan oleh Hao, melakukan hal yang sama seperti yang di lakukan oleh Hanbin sebelumnya.

Oneshoot -ZB1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang