Sebagaimana perkataan Taerae sebelumnya maka Gunwook melakukan pemeriksaan MRI demi memastikan bahwa tak ada tulang atau pun pendarahan dalam tubuh yang tak di ketahui.
Adapun hasil nya menunjukkan memang benar adanya keretakan kecil pada bagian tulang rusuk Gunwook, hanya saja mengingat usia Gunwook yang muda dan keretakan yang tak terlalu parah, maka dapat diobati dengan obat - obatan saja.
"Ternyata tubuhmu kuat juga," ujar Taerae sembari menepuk bahu Gunwook yang sudah kembali duduk di ranjang rawat inap nya.
Gunwook dengan malu malu mengusap tengkuk nya yang tak gatal sembari berusaha menutupi senyumannya itu.
Melihat tingkah yang cukup menggemaskan di mata Taerae, pemuda itu hanya ikut tersenyum di buat nya.
Entahlah menurut nya sikap Gunwook yang malu malu sedikit tak sesuai dengan tubuhnya yang kekar dan bongsor itu.
"Ekhem."
Spontan kedua pasang mata langsung menoleh ke arah sumber suara.
Tangan Taerae yang sebelumnya masih berada di bahu Gunwook segera ia tarik begitu saja. Oh ayolah ia tak ingin membuat Hanbin kembali berasumsi macam macam padanya.
Gunwook menatap bingung ke arah Hanbin yang berjalan mendekati mereka.
"Apakah ahjussi mengenal nya?" tanya Gunwook setengah berbisik yang sayang nya masih terdengar oleh Hanbin.
Gelak tawa tiba tiba saja memenuhi ruangan itu.
"Woah ... kau sudah di panggil Ahjussi Tae," ujar Hanbin menertawakan Taerae.
"Ck, sudah ku bilang aku tak setua itu Gunwook-ssi," decak Taerae pada Gunwook.
Gunwook hanya memberikan cengirannya tanpa berniat menyanggah atau membantah semacam nya dari perkataan Taerae.
"So, perkenalkan aku Sung Hanbin seorang pengacara dari Sung Law Firm."
"Sung Law Firm? Kau mengenal ayahku?"
"Ayah?"
Spontan Hanbin mengerutkan keningnya bingung. Siapa yang di maksud pemuda di hadapan nya itu?
Kurang lebih pertanyaan seperti itulah yang berkecamuk di kepala Hanbin kali ini.
Gunwook menganggukan kepala nya, sembari mengatakan bahwa Hanbin keren karena satu satu nya firma hukum yang berani mengabaikan atau bahkan mundur dari sang ayah dengan cara terhormat.
"Wait, kau putra tunggal Tuan Park dari D'Park Construction Company?"
Anggukan kepala yang akhirnya di berikan oleh Gunwook pada Hanbin.
Bukan hanya Hanbin yang terdiam, melainkan Taerae yang juga ikut membeku saat mengetahui identitas dari Gunwook sendiri.
"Luka luka ini bukan di dapatkan dari ayahmu kan?"
Kalimat tanya itu terlintas begitu saja di kepala Taerae yang sedari tadi hanya mengamati pembicaraan di antara Hanbin dan Gunwook.
Hening ...
Gunwook sibuk mengatupkan mulut nya rapat rapat dengan gestur tangannya yang sedari tadi menautkan jemarinya seolah ia sedang menahan sesuatu tak berniat mengutarakan pada Hanbin maupun Taerae.
Hanbin dan Taerae saling menatap satu sama lain. Entah mengapa mereka seperti memahami gestur yang di lakukan oleh Gunwook, untuk itu keduanya berniat tak memaksa langsung agar Gunwook berbicara secara terang terangan.
"That's okay jika kau tak ingin menceritakannya pada kami."
Kalimat itu yang pada akhirnya Taerae lontarkan.