Sudden Marriage (3) [End] - BINHAO

882 41 2
                                    

Semenjak telefon terakhir dari kekasih nya, yang bisa di bilang sekarang status nya berubah menjadi mantan kekasih, Hanbin tampak termangu.

Ia berusaha mencerna kalimat terakhir dari Matthew.

Apakah memang benar adanya seperti itu? Apakah selama ini ia telah menjadi Matthew sebagai bayang bayang, bukan menjadi kekasih yang benar benar melengkapi dirinya?

Ia merasa bersalah!

Bersalah lantaran ia merasa bahwa dirinya telah mempermainkan perasaan orang terdekat nya.

Bukan hanya itu saja!

Saat ini bukankah posisi nya juga seperti tengah mempermainkan perasaan yang lain?

Harus nya ia tak gegabah, hanya karena ia terlampau senang lantaran kedua orang tuanya yang berpisah kembali bersatu karena menghadiri pernikahannya semata.

Dilirik nya Hao yang sedari tadi diam, tak berkata apapun padanya.

Pemuda manis itu memilih menunggu di dalam keterdiaman yang terjadi.

"Hao-ya," ujar Hanbin pada akhirnya memanggil pemuda manis yang berada di sebelah nya.

Hao menolehkan kepala nya menatap ke arah Hanbin.

"Ada apa? Apakah kau akhirnya akan mengatakan menyesal?"

Lagi dan lagi Hanbin harus mendengar pertanyaan yang seakan menyudutkannya.

Ia tahu bahwa ia salah, tetapi tak bisakah ia di beri kesempatan? Lagi pula hubungan dirinya dan Matthew benar benar telah berakhir.

"Mengapa kau berprasangka padaku seperti itu. Aku tak pernah mengatakan aku menyesal. Aku hanya khawatir padamu. Aku baru sadar tak seharusnya aku meminta mu untuk masuk ke dalam kegilaan ku."

Rasanya mata nya memanas kali ini. Entah lah ia tak tahu mengapa hatinya terasa sakit jika mendengar pertanyaan 'menyesal' yang keluar dari belah bibir Hao—istri barunya itu.

Hao yang sebelumnya terlihat muram, kini perlahan mulai memperlihatkan senyumannya pada Hanbin, dan tak lama ia mengusap pipi Hanbin lembut.

"Terimakasih kau telah sadar akan tindakan mu yang memang benar benar gila dan konyol, hanya saja kau tak usah khawatir padaku, karena yang harus kau tahu bahwa aku tak akan pernah mau melakukan hal konyol seperti ini jika saja bukan kau yang memintanya."

Hening ...

Hanbin berusaha mencerna kalimat dari Hao.

Apa maksudnya?

Apakah Hao yang ada di samping nya menyiratkan padanya bahwa ia memiliki perasaan padanya sehingga ia mau menikah dengannya?

"Kau menyukaiku?" tanya Hanbin ragu pada Hao.

Lagi senyuman indah dapat Hanbin lihat dari wajah pemuda manis itu.

"Benar. Mungkin aku pemuda bodoh yang herannya tak dapat melupakan mu sedetik pun, dan hingga hari ini aku tetap menyukaimu, padahal dua tahun lalu kau sudah menghilang tanpa kabar hingga akhirnya aku bertemu denganmu kembali."

Kepala Hanbin lagi lagi berdenyut terasa menyakitkan, hanya saja berbeda dari sebelumnya dimana hanya rasa sakit yang dapat ia rasakan, maka kini selain rasa sakit itu Hanbin perlahan mulai mendapatkan ingatan seperti sebuah compact disc digital video yang sedang berputar di kepalanya.

"Sayang, kau baik baik saja?"

Panik Hao yang semakin lama pemuda itu tampak menjambak rambut nya dengan hidung nya yang terlihat mengeluarkan darah segar.

Oneshoot -ZB1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang