Memory (2) - HAOBIN

162 22 2
                                    

Selama di acara yang entah sebenarnya event apa sebenarnya Hanbin sibuk mengekori Hao yang bisa di bilang saat ini mendapat sorotan mata paling banyak dan sering dari para tamu yang hadir disana.

"Sepertinya kau sangat terkenal disini," bisik Hanbin pada akhirnya karena jelas jelas ia terpaksa mengikuti Hao memberikan senyuman tipis pada orang orang yang tak ia kenal.

Rasanya ingin sekali ia duduk beristirahat sejenak untuk menenangkan dirinya dari kegugupannya, karena jujur saja ia merasa tak pantas berada di sana, belum lagi ia bukan seseorang yang memang benar menyandang status sebagai istri dari seorang Zhang Hao.

"Hyung, boleh kah aku duduk?" tanya Hanbin setengah berbisik pada pemuda di sampingnya itu.

"Kau lelah?" tanya Hao sembari mengusap punggung tangan dari Hanbin.

Hanbin tak ingin berbohong, tentu saja ia langsung menganggukan kepalanya menjawab pertanyaan dari Hao tersebut.

Setelah nya Hao pun membaw Hanbin menuju salah satu bangku yang ada di sana, dan mengatakan pada Hanbin untuk duduk disana dengan tenang menunggu dirinya.

"Aku akan berbincang sebentar dengan yang lain dan mengambil makanan untukmu," lirih Hao.

Hanbin hanya mengiyakan saja ucapan tersebut, lagi pula ia juga enggan untuk mengelilingi aula itu. Ia terlalu takut dengan banyak nya orang yang tak ia kenali berada disana.

"Permisi, kau sendirian?" tanya seorang gadis yang datang menghampiri Hanbin.

Anggukan kepala Hanbin berikan pada gadis itu, setelah nya gadis itu memilih duduk di meja yang sama dengan Hanbin.

Tak ada pembicaraan di antara keduanya, hingga gadis itu yang nyatanya sebelumnya tengah mengamati Hanbin angkat bicara.

"Kau orang baru disini?" tanya gadis itu dengan tiba tiba.

Spontan Hanbin yang di ajak bicara refleks mengedarkan pandangannya terlebih dahulu mencari lawan bicara gadis itu sebelum manik nya menatap lurus gadis itu.

"Kau bertanya padaku?"

Gadis itu memutarkan maniknya jengah. Ia tak menyangka bahwa pria di hadapannya terlihat lugu dan polos sekali.

"Ya, kau ... memang nya ada orang lain lagi selain dirimu di meja ini?" ketus gadis itu.

Anggukan kepala Hanbin berikan, dan Hanbin pada akhirnya memberitahu pada gadis itu bahwa dirinya berada disana lantaran hanya menemani suaminya.

Jujur saja Hanbin berat mengatakan demikian, tetapi bukan kah Hao yang membuat nya menyandang status tersebut di perkenalan event kali ini?

"Ah, aku tak tahu kau rupanya telah menikah."

Hanbin hanya tersenyum paksa mendengarnya. Ia saja juga baru tahu bahwa tiba tiba saja ia memiliki status sebagai istri orang lain.

"Lalu dimana suami mu?"

Hanbin mengendikkan bahunya pelan, sembari mengatakan pada gadis itu bahwa suaminya telah mengambil makanan untuknya.

"Kenalkan aku Yiren, lalu kau?"

"Hanbin."

Di saat keduanya sibuk berbincang, arah pandang Yiren menatap lurus kearah pemuda yang tengah membawa piring di tangan kanan nya, dan juga gelas di tangan kirinya.

Melihat tingkah aneh Yiren, tentu saja membuat Hanbin mengikuti arah pandang gadis itu.

Hanbin dapat melihat bahwa Hao benar benar membawakan makanan untuknya. Boleh kah kali ini ia dapat berharap lebih pada pemuda Zhang itu? Paling tidak hari ini saja Hanbin ingin bermimpi menjadi seorang istri sungguhan bagi Zhang Hao, dan dia dapat menikmati privilege atas status itu.

Oneshoot -ZB1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang