Ahjussi - GUNRAE

866 38 22
                                    

Seorang pemuda dengan pakaian khas anak sekolah dengan seragam nya tampak beberapa kali meringis pelan sembari menyeret kaki nya menuju salah satu gang yang ia rasa adalah tempat yang jauh lebih aman dari tempat nya saat ini.

Bukan saja kaki nya yang tampak di seret tetapi beberapa kali pemuda itu juga memegangi perutnya.

Seharusnya bagi pemuda yang mengenakan seragam bukankah tengah berada di sekolah jika mengingat hari masih siang, bahkan bayangan matahari masih berdiri tegak tepat di atas pemuda itu?

"Hei, kau baik baik saja?" tanya pemuda yang berpapasan dengan pemuda berseragam sekolah itu.

Diam!

Pemuda berseragam sekolah itu hanya diam dan dengan refleks ia memundurkan tubuhnya tanpa aba - aba.

Entahlah seperti ada rasa takut yang bergejolak di dalam hati pemuda itu.

Pemuda yang berpapasan dengan anak sekolah tadi tentu saja semakin penasaran atas respon langsung yang di berikan.

"Aku tak berniat menyakitimu. Perkenalkan aku Kim Taerae," ujar Pemuda yang berpapasan dengan anak sekolah itu sembari mengulurkan tangannya.

Untuk beberapa saat pemuda yang masih enggan bersuara melihat dengan baik ke arah Taerae, seakan memastikan apakah pemuda di hadapannya tengah berbohong padanya atau sebaliknya.

Tak berapa lama pemuda berseragam sekolah itu menganggukan kepala nya, mencoba memberikan respon pada Taerae.

Lagi lagi ringisan pelan kembali lolos begitu saja dari belah bibir pemuda berseragam sekolah itu.

Salahkan rasa penasaran Taerae yang sudah di ambang batas nya, dengan cepat menyingkap seragam sekolah yang di kenakan pemuda itu.

Ia sadar ada yang tak beres dengan pemuda berseragam sekolah di hadapannya.

"Astaga!" pekik Taerae terlampau terkejut dengan lebam biru yang ada di sekitar perut pemuda itu.

Tanpa aba aba Taerae yang memang selalu ikut campur dengan orang orang di sekitarnya segera merangkul pemuda berseragam sekolah itu agar mengikuti langkah kaki nya.

"Apakah kau mengalami pembullyan? Siapa yang melakukannya padamu? Apakah mereka tak tahu bahwa kekerasan dapat membuat mereka terkurung di penjara?" tanya Taerae bertubi tubi tanpa menunggu jawaban dari yang lebih muda, seakan ia tengah melampiaskan emosi nya semata, sedangkan pemuda berseragam sekolah yang secara fisik lebih besar dari Taerae hanya mengikuti langkah pemuda itu dengan penuh kebingungan.

Rasa haru sekaligus nyaman adalah hal yang pertama kali di rasakan oleh pemuda berseragam sekolah yang tak lain adalah Park Gunwook, seorang siswa kelas 1 sekolah menengah atas.

"Terimakasih Ah ... Ahjussi," ujar Gunwook kemudian.

"Yak! Aku tak setua itu," keluh Taerae yang ia sadari bahwa usia nya pasti nya terpaut cukup jauh, lantaran kini ia telah bekerja sedangkan pemuda yang di rangkul nya masih mengenakan seragam sekolahnya.

Gunwook hanya tersenyum mendengar ocehan itu.

Taerae hanya menghela nafasnya pelan, sembari memapah pemuda yang lebih muda darinya.

.
.

"Pakai seatbelt mu, aku akan membawa mu ke rumah sakit terdekat," ujar Taerae ketika sudah berada di mobilnya.

Mendengar kata rumah sakit Gunwook segera menahan lengan Taerae sembari menggelengkan kepala nya.

"Ada apa? Mengapa menahanku?" tanya Taerae bingung atas sikap Gunwook.

Oneshoot -ZB1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang