Ahjussi (2) - GUNRAE

491 37 7
                                    

Sesuai estimasi Taerae sebelumnya, maka benar ada nya setelah menempuh setengah jam perjalanan ia telah sampai di rumahnya, lebih tepat nya ia telah berada di halaman parkir rumah nya.

Setelah nya ia turun dari mobil nya, dan membukakan pintu samping mobil nya itu.

"Ugh... sepertinya aku ragu jika harus mengangkat mu," lirih Taerae ketika menyadari bahwa tubuh Gunwook jauh lebih besar dari nya.

Tak mungkin ia akan kuat mengangkat nya bukan?

Dengan terpaksa Taerae akhirnya membangunkan Gunwook.

Jujur saja jika ia dapat mengangkat Gunwook, mungkin ia memilih untuk tak membangunkan pemuda yang masih lebih muda darinya itu, hanya saja kebalikannya!

Gunwook yang cukup muda terbangun akhirnya mengerjapkan kedua maniknya itu.

"Ayo turun, kita masuk ke rumah ku," ujar Taerae saat melihat pemuda di hadapannya telah membuka kedua manik nya sempurna.

Gunwook tentu saja menganggukan kepalanya saat Taerae mengatakan seperti itu.

Namun baru sana Gunwook melangkah salah satu kaki nya secara perlahan turun dari mobil, seketika tubuh Gunwook yang sebelumnya tak terasa sakit mulai semakin terasa jauh lebih sakit dari sebelumnya.

Gunwook sibuk menahan ringisan nya sembari memegangi kembali daerah perutnya.

Taerae tak tega akan hal itu!

Dengan cepat Taerae merangkul pemuda yang pebih muda darinya itu.

Rasanya ia ingin menangis lantaran ngilu mendengar ringisan tertahan Gunwook yang sejujurnya sangat jelas di telinganya.

"Tae!" Pekik seseorang yang Taerae hafal betul suaranya.

Dengan wajah yang sulit di artikan Taerae menolehkan kepala nya ke arah pemuda yahg baru datang dengan seorang pemuda lainnya.

Spontan kekasih Hanbin segera menyenggol Hanbin dan meminta pemuda itu segera menolong Taerae.

Mau tak mau jika kekasih nya yang meminta maka Hanbin dalam mode penurut segera membantu sahabat nya itu.

Hanbin segera membantu Gunwook memapah tubuh pemuda itu di posisi yang sebelumnya kosong.

Hanya saja ...

Saat Hanbin membawa tangan Gunwook yang bebas agar berada di pundak nya, suara teriakan memekikan kesakitan justru keluar begitu saja dari belah bibir Gunwook.

"Yak!! Kau jangan membuat rasa sakit nya semakin terasa! Tak bisakah kau hati hati?"

Seragam Gunwook sedikit tersingkap, kekasih Hanbin yang merupakan seorang dokter segera menatap kejanggalan pada tubuh Gunwook.

"Astaga!" Pekik kekasih Hanbin yang tak lain adalah Zhang Hao.

Luka lebam keunguan dapat dengan jelas tercetak jelas di perut pemuda yang lebih muda dari mereka.

"Bin-ah, cepat bawa masuk, dia sudah lama menahan sakit nya. Aku harus segera mengobatinya."

Hao segera berlari menuju pintu rumah membukakan pintu selama Hanbin dan Taerae memapah Gunwook.

.

.

"Baringkan dia di sofa ini dulu," ujar Hao yang dengan cekatan tangannya mengambil alat yang ia perlukan selama Taerae dan Hanbin membantu pemuda yang lebih muda itu untuk berbaring di sofa.

"Tae, aku perlu bicara denganmu," ujar Hanbin dengan nada yang cukup berat.

Taerae yang semula hendak menolak lantaran ingin memastikan Gunwook terlebih dahulu seakan menciut ketika melihat tatapan Hanbin.

Oneshoot -ZB1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang