Hai! Selamat datang, semoga bertahan sampai akhir ❤️
Semua info cerita aku posting lengkap di Instagram @aloisiatherin ya! Dan juga wall Wattpad (harus follow biar notif masuk)
Absen dong, kalian darimana?
Wp sesepuhnya 👉🏻
TikTok 👉🏻
Instagram 👉🏻
Dll 👉🏻
Ini menjadi hari paling bahagia seorang Nacia Kanaya. Sebentar lagi ia akan sah menjadi seorang istri dari pria yang dia cintai diam-diam sejak di bangku sekolah menengah pertama.
Namanya Kamael, laki-laki manis, baik, tampan dan begitu sempurna— di mata seorang Nacia. Meskipun pernikahan ini adalah perjodohan, tapi Nacia percaya, bahwa ia akan hidup bahagia dengan Kamael hingga malaikat pencabut nyawa menyapa dirinya.
Bahkan semalaman Nacia tidak bisa tertidur karena terus menunggu hari berganti. Dan bibirnya tak henti melengkung sejak tadi.
Tapi semua itu terhenti ketika tiba-tiba Nacia terusik oleh kehebohan di luar ruangan, termasuk Mama dan Papanya yang seperti orang panik.Nacia bangkit dari kursi, dia berjalan menuju orang tuanya sembari kesusahan mengangkat gaun berkilo-kilo yang di pakaiannya demi terlihat menawan di depan Kamael.
"Ma? Pa? Kenapa?" Nacia bertanya dengan raut kebingungannya.
Papa dan Mama Nacia nampak gelagapan saat mengetahui sang putri menghampirinya dengan raut kepo.
"Ah, nggak apa-apa Cia. Ada masalah kecil aja, nggak apa-apa. Tenang aja." Mama mengelus pundak Nacia dengan kelembutan. Sedangkan Papa sedang memberikan kode kode melalui delikan mata secara terang-terangan kepada Mama.
Nacia semakin kepo. Ia menoleh ke arah Papa dan Mama berulang kali. Ingin memastikan apa yang sedang terjadi.
"Apa sih? Kenapa?"
Papa kemudian mendekat dan menggenggam tangan Nacia, "Cia, Papa dan Mama sudah memikirkan yang terbaik untuk kamu. Tolong jangan mundur ya, setelah ini?" Pinta Papa.
Alis Nacia menyatu. Lho, kan dia menikah dengan laki-laki yang ia cintai setengah mati? Kenapa harus mundur?
"Ishhh! Papa! Enggak mungkin lah. Cia kan cinta mati sama Kamael. Ya meskipun berarti tandanya Cia harus jadi adik ipar Kak Jaleo,"Cia merotasikan bola matanya, seolah malas menyebutkan nama Jaleo.
"Tapi nggak apa-apa. Selama ada Kamael, Cia akan bahagia selamanya." Cia berseru dengan malu-malu, sedangkan Papa dan Mama Nacia sudah menelan salivanya sembari saling tatap.
***
Pintu utama aula pernikahan terbuka lebar. Karpet merah digelar lurus memanjang sampai ke altar pernikahan. Nacia dengan gugup membawa bunga di tangannya sembari menggandeng lengan Papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Love
Romance"Yang gue suka itu adiknya, tapi kenapa yang nikahin gue malah abangnya?!" - Nacia Kanaya. *** Harusnya hidup Nacia bahagia. Menikah dengan laki-laki yang ia cintai, menua, dan memiliki anak. Namun tak pernah ia sangka, pria yang akan menikahinya...