Update! Siapa yang nungguin?!
Hehe intinya seminggu update 4 kali, bisa tiap hari kalo komen jebol 😭😭😎😎
Part ini 3K vote dan 4K komen bisa?
Kalian keren loh! Sehari 3K tembus 😭😭😭🫰🏻🫰🏻🫰🏻 gak pernah nyangka kalo naik bab malah lebih banyak vote nya 😭😭
Ada beberapa kata kata vulgar. Aku gabisa kasih warning, karena di bab ini gabisa di pisah pisah. Tp bisa di skip kalo gak nyaman.. makasih..
"Hm, sorry ganggu. Tapi makanan kita udah matang." Pras berdehem, menganggu kegiatan Jaleo dan Nacia yang sedang panas panasnya.
Bibir keduanya menyatu, lidahnya saling melilit, bergesekan satu sama lain. Dengan tangan Jaleo yang sudah berhasil menurunkan bra yang dikenakan oleh Nacia. Tangan pria itu sudah asik merayap, meremas, memelintirnya. Pun dengan tangan Nacia yang sudah mulai meraba raba kemana mana.
Saat mendengar ada Pras yang berseru di balik punggung mereka, Jaleo segera melepaskan tangannya dari tubuh Nacia. Dia menurunkan baju Nacia, lalu melindungi tubuh Nacia di balik punggung besarnya.
Pun dengan Nacia yang langsung menangkupkan kedua tangannya di dada. Nacia langsung menyembunyikan wajahnya di balik dada Jaleo. Sudah bisa dipastikan wajahnya memerah sempurna.
Jaleo menoleh ke belakang, tubuhnya tidak beranjak dari posisinya saat ini. "Ck, iya. Dah pergi sono. Jangan lirik lirik bini gue." Sewotnya. Kesal setengah mati karena kegiatan panas mereka diganggu.
"Lagian juga abis ini lo lakuin adegan lebih panas." Gumam Pras, sebelum turun menuju lantai satu.
Setelah kepergian Pras, Jaleo melepaskan pelukannya pada tubuh Nacia. Dia tatapnya istri sachetnya itu. "Ih merah wajahnya." Goda Jaleo.
Nacia menggeram kesal. Dia menampik tangan Jaleo yang mencubit cubit hidungnya. "Ish, apa sih!"
Jaleo tertawa. Dia mempat-pat kepala Nacia dengan gemas, "malu ya? Kepergok melakukan adegan dewasa dan berbahaya?" Godanya. Merujuk pada kegiatan keduanya. Nacia selalu menyebut adegan bercinta itu adegan berbahaya dan dewasa, tapi Jaleo menyebut adegan bercinta itu dengan biu-biu.
"Nggak usah aneh aneh deh disini. Kepergok kan?! Terus malu banget gue kalo ketemu sama kak Pras?!" Omel Nacia sembari membenarkan kaitan branya yang sudah lepas.
Jaleo terkikik geli. "Nggak usah malu. Toh kita udah sah kan? Beda lagi kalo belum?"
Nacia hanya memberi lirikan maut. Dia menginjak kaki Jaleo karena kesal, sebelum berlalu dan meninggalkan Jaleo yang sudah terbahak di tempat.
"Hati-hati, di lantai satu kalo nggak ada orang nanti dimakan hantu!" Godanya lagi, membuat Nacia yang sudah menginjak tangga untuk turun langsung membalik badannya dan berlari menuju Jaleo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Love
Romance"Yang gue suka itu adiknya, tapi kenapa yang nikahin gue malah abangnya?!" - Nacia Kanaya. *** Harusnya hidup Nacia bahagia. Menikah dengan laki-laki yang ia cintai, menua, dan memiliki anak. Namun tak pernah ia sangka, pria yang akan menikahinya...