Maaf harusnya kemarin update.. tp ak lupa 😭🙏🏻
Part ini 3.5K vote dan 3K komen aja.. sebagai permintaan maaf aku😭🙏🏻🙏🏻
Kayaknya Februari kalian akan berpisah Jaleo dan Nacia, terus ketemu sama Roman Naraca 😅😀
Komen di setiap paragraf yaaa! Makasoyyyyy 🫡🥰
Setelah menempuh perjalanan yang memakan waktu hampir dua puluh empat jam lamanya dan harus menempuh menggunakan sebuah mobil dengan bak terbuka untuk sampai di lokasi hidden heaven ketiga.
Selama perjalanan itu, Jaleo tak berhenti mengkhawatirkan kondisi istrinya yang lemas. Jaleo bahkan sampai merelakan waktu tidurnya di saat esok hari dia seharian harus mengedit semua hasil jepretannya sekaligus melakukan pemotretan bersama Serena.
"Jal, lo istirahat aja deh besok. Keliatan banget kurang tidur. Itu kantung mata lo bikin gue ngeri." Pras berkata pada Jaleo yang berusaha membuka matanya di saat kepalanya berulang kali terantuk antuk.
Jaleo menggelengkan matanya. Dia memaksa membuka matanya lalu mengecek kondisi istrinya yang tertidur nyaman bersandar pada dadanya.
Jaleo mengecek suhu tubuh istrinya, lalu mengecek kondisi perutnya dengan mengelus perut Nacia, melihat apakah ada reaksi dari wanitanya.
Ketika Nacia tetap tertidur lelap di saat tangan Jaleo mengelus perut istrinya, maka Jaleo baru bisa bernafas lega. Pertanda kalau kondisi istrinya baik baik saja dan sudah tidak kesakitan.
"Enggak." Jawab Jaleo pada perintah Pras.
Pras menghela nafas panjang. "Gara gara lo, gue bakal milih jadi jomblo seumur hidup deh. Nggak mau punya cewek, gila cewek. Nyerah gue." Ujar Pras
Jaleo menyenderkan kepalanya ke badan mobil. Mereka semua berada di bak terbuka mobil yang mengangkut mereka menuju lokasi trip hidden heaven ketiga.
Di dalam mobil hanya ada sopir dan juga Roman. Memang laknat bos satu itu. Tidak mau berbaur dengan para pegawainya!
"Ya, terserah lo mau ngomong gimana. Intinya, kalau nanti lo punya seseorang yang bener bener lo cintai dengan tulus, prinsip hidup lo bakal berubah. Yang awalnya, semua lo lakukan untuk kesenangan lo sendiri, akan berubah menjadi— kesenangan lo itu kesenangan cewek lo juga."
"Segala hal yang cewek lo suka, lo pasti akan suka." Jaleo tersenyum kecil. Pria itu mengelus belaian rambut istrinya yang terurai.
"Tapi kayaknya lo bukan cinta. Lo terobsesi, Jaleo." Sadirga yang sedari tadi hanya mendengarkan pun angkat bicara. "Lo terobsesi." Sadirga menambahkan lagi.
Jaleo mengedarkan pandangannya pada Sadirga. "Terobsesi? Kalau gitu lo nyebut diri lo sendiri apa? Kalaupun gue terobsesi sama istri gue sendiri, itu bukan masalah besar, kan?— sekalipun pernikahan gue sama Nacia terjadi atas campur tangan gue." Tambah Jaleo dengan dia yang membatin dalam hatinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Love
Romance"Yang gue suka itu adiknya, tapi kenapa yang nikahin gue malah abangnya?!" - Nacia Kanaya. *** Harusnya hidup Nacia bahagia. Menikah dengan laki-laki yang ia cintai, menua, dan memiliki anak. Namun tak pernah ia sangka, pria yang akan menikahinya...