"Yang gue suka itu adiknya, tapi kenapa yang nikahin gue malah abangnya?!" - Nacia Kanaya.
***
Harusnya hidup Nacia bahagia. Menikah dengan laki-laki yang ia cintai, menua, dan memiliki anak. Namun tak pernah ia sangka, pria yang akan menikahinya...
Yg kmrn dah baca additional kk part 17 ketar ketir gk nih? 😭🙏🏻😭💀💀
Tenang, yg gak baca, di part ini ada ringkasannya kokkk🫰🏻❤️
Bisa gak ya? 3K vote dan 3K komenn plisss! Biar besok update lagi! Hehehehe
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Astagah!" Nacia tersentak dari tidurnya dengan keringat dingin yang mengucur di seluruh tubuhnya. Padahal pendingin ruangan sudah di suhu paling rendah, tetapi keringat berhasil membanjiri ranjang yang ia tiduri.
Gadis itu terengah sembari menatap ke sekitar kamarnya. Memastikan bahwa suaminya tidak ada di dalam kamar. Sekelebatan ingatan semalam, terkait apa yang terjadi di kamar ini, dan betapa besarnya milik Jaleo sampai ia ketakutan berhasil membuat Nacia panik. (Additional KaryaKarsa part 17)
"Astaga! Sumpah dia semalem bukan suami gue! Buktinya dia juga nggak sadar? Jangan jangan emang bener dia setan yang menjelma dan lagi alibi mabuk?" Gumam Nacia.
Dengan cepat wanita itu bangun dari atas ranjang. Dia berjalan menuju cermin yang memantulkan keadaannya sekarang. Rambut berantakan, bekas kissmark ada dimana-mana, jangan lupakan rambutnya yang berantakan, kemudian semua kancing kemejanya yang terlepas dari tempatnya. Menampilkan bagian tubuh Nacia yang tidak terbalut oleh bra.
Mata Nacia melotot. Dia segera menutup dadanya sendiri. Matanya melirik ke arah pintu, kemudian kepalanya kembali memutar rekaman ingatan saat Jaleo melepaskan celananya, mengeluarkan miliknya yang begitu wow, Nacia sampai pening membayangkannya. Dan dengan begitu percaya diri pria itu menggenggam benda itu sembari memberikannya pada Nacia.
Nacia segera berlari ke lemari bajunya. Dia mengganti baju tidur beruang kesayangannya dengan baju tidur baru.
Astaga. Sialnya lagi, sore hari ini dia harus ke kampus. Dan dengan keadaan seperti ini?! Haruskan Nacia memakai syal?! Padahal matahari sedang menyentrong tepat di atas kepala?!
"Dasar sinting. Bisa-bisanya gue nikah sama manusia begitu? Gue yakin seribu persen, kalo kemarin malem dia tuh bukan mabuk. Tapi emang lagi di rasuki setan sagapung."gumam Nacia.
Setelah meyakinkan diri, akhirnya Nacia membuka pintu kamar. Perlahan dia membuka lebar. Ingin mengintip posisi Jaleo sekarang ada dimana. Dan dia menemukan punggung Jaleo di meja makan. Pria itu seperti sedang asik menyantap sesuatu, dengan tubuh polosan.
Garis bawahi itu. Tubuh polosan. Nacia bisa melihat dengan jelas garis otot pria itu. Bisa dia lihat dengan jelas bagaimana punggung menawan itu kemarin nampak begitu mengerikan karena seolah tak sabar untuk menindihnya.
"Keluar, Cia." Suara Jaleo terdengar. Nacia sedikit terkejut saat mendengar suara berat Jaleo. Padahal pria itu tidak menoleh ke belakang, tapi bagaimana dia bisa tau kalau Nacia mengintip?
